13. I Wish No Regret.

146 16 6
                                    

20 Juni 2023

Don't know what to say, just....Happy reading!


Yibo duduk di teras rumah, matanya memandang jalan yang menuju rumahnya. Ini kebiasaan dia ketika hari menjelang sore, duduk menunggu dalam sepi.

Dari tikungan jalan, ia melihat mobil yang biasa dikendarai Xiao Zhan Yi datang. Yibo bersorak dan buru-buru lari ke dalam rumah mencarialasan kesibukan. Dia mengambil sapu lalu mulai menyapu kebun di samping rumah.

"Huft... jangan sampai dia tahu aku menunggunya pulang, bocah itu bisa besar kepala." Gumamnya seraya melirik mobil yang sudah masuk ke area halaman dan parkir di posisi yang menghadap jalan. Zhan membuka pintu mobilnya tapi belum mau keluar dari mobilnya. Dia mengamati Yibo yang sedang menyapu halaman samping yang dapat terlihat dari sudut di mana ia memarkir mobilnya.

Zhan teringat kata-kata kakaknya bahwa calon yang akan dinikahi adalah Zhang Yibo. Perasaannya kini menjadi tidak karuan dan semakin dipikirkan perutnya menjadi sedikit mual. 'Kenapa mesti Yibo yang kakak sukai....Apakah kakak tidak tahu kalau aku... kalau aku juga menyukainya?'  Keluhnya dalam hati.

'Aku bahkan sudah merasa akrab padanya saat pertama bertemu. Aku mungkin sudah lebih dulu menyukainya sebelum kakak. Jika aku tidak merestui kalian, apakah kakak akan mengerti?'

'Tidak, aku bukan tidak merestui, tapi bolehkah... bolehkah aku memiliki waktu sedikit lebih lama bersamanya?'

Zhan terlarut dalam pikirannya hingga tidak menyadari bahwa Yibo mendekatinya dengan memandang heran kepadanya 'kenapa Zhan tidak keluar juga dari mobil itu'. 

"Hei...bocah, kau sudah pulang, kenapa tidak keluar dari mobilmu? Apa kau melupakan sesuatu?"

Zhan tersentak kaget dan menoleh, tahu-tahu Yibo berdiri di depan pintu mobilnya yang terbuka.

"Oh... iya sepertinya iya, tapi aku lupa apa yang tertinggal itu." Zhan beralasan.

"Mungkin setelah kau turun dan duduk beristirahat, kau akan ingat apa yang terlupakan itu." sahut Yibo seraya memperlebar bukaan pintu mobil. Zhan dengan malas keluar dari mobilnya terlebih mata elang Yibo memperhatikannya. Yibo menutupkan pintu mobilnya.

"Ada apa? Kau sepertinya punya banyak pikiran?" Yibo menepuk lengannya.

"Aku? Benarkah?" Zhan menjawab dengan malas dan hanya melirik, semalas langkahnya. Tapi langkahnya segera berhenti sebab Yibo menghalangi langkahnya, berdiri di depannya dengan mata tajam yang memindai.

"Mana kutahu. Kau yang tentu lebih tahu. Iya kan?" Zhan terkejut tahu-tahu telunjuk Yibo menuding dahinya. Zhan mengerjapkan mata.

"Aiyaaaa.... Apa pun masalahnya pasti ada jalan keluarnya, jika itu bukan rahasia perusahaan kau bisa berbagi denganku." Yibo berkata dengan senyum di wajahnya.

"Aku tidak yakin kau bisa membantuku mencari jalan keluarnya." Zhan mencibir dan itu membuat Yibo tertawa sebab Yibo merasa meski Zhan mencibir sekalipun kenapa dia terlihat lucu.

"Meski aku tidak bisa membantu...." Yibo bergeser ke samping, menjulurkan tangan dan menggandeng bahu Zhan untuk membawanya berjalan bersama. Dia menelan ludah sebentar menyadari bahu Zhan lebih tinggi dari bahunya, ia menjadi sedikit grogi. Zhan menoleh melihat apa yang dilakukannya, Yibo nyengir dan menepuk pundaknya.

"Tapi setidaknya dengan bercerita kepada orang lain kau akan merasa lebih ringan broooo..." sambung Yibo melanjutkan gandengannya."

"Ringan?" Zhan berpikir bagaimana ia mau menceritakan masalahnya jika orang yang menggandengnya ini adalah pusat masalahnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Find the Middle Way [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang