it's you ♡♡

1.1K 110 5
                                    

Hi guys °♡°
Maap bett yakk baru up 🙏 yah... soalnya akhir" ini banyak tugas. Langsung ajah deh baca cerita yang gaje ini :").

Setelah selesai makan eren dan (Y/N) duduk bersama di atas rumput, bersandar di bawah pohon yang rindang

"Huufftt aku sangat terisi" (Y/N)
"Haha ternyata kau banyak makan juga ya" eren
"Hey aku juga ingin kuat seperti kaka" ujar (Y/N) sambil menyikut eren
"Kau pikir begitu, bila aku memang kuat kenapa aku tidak bisa menyelamatkan ibu di kala itu" eren menunduk sedih.

(Y/N) pun ikut bersedih, ia belum sempat bertemu dengan ibunya.

"Aiishh, kata siapa kaka tidak kuat, kaka itu hebat bisa menutup lubang yang ada di dinding itu, kaka juga dapat bertahan melalui segala keaulitan dalam hidup kak. Dan untuk kematian ibu, itu semua sudah takdir ka". Ujar (Y/N) seraya bangkit dari duduknya menghadap eren.

Untuk sesaat eren terdiam, ia pun mengembangkan senyumnya,Sebulir cairan pun keluar dari pelupuk matanya.

"Eh etto k-kaka kenapa" (Y/N) yang mulai panik.

Ia pun duduk sambil mengelap air mata eren.

"Hehe tidak apa apa, aku hanya bersyukur bisa bertemu denganmu lagi (Y/N)" ucap eren terharu.

(Y/N) pun benar benar bersyukur dapat di pertemukan kembali dengan saudara kembarnya. Mereka pun saling berpelukan dengan air mata kebahagiaan.

Tiba tiba tubuh (Y/N) terasa di angkat oleh seseorang.

"Apa yang kalian lakukan."

(Y/N) sangat mengenali pemilik suara tersebut.

"Heichou!"

Levi mengangkat (Y/N) bagai karung beras d pundaknya.

"H-heic-" ucap eren terpotong
"Cih"

Levi pun pergi membawa (Y/N) ketempat lain. (Y/N) berontak ingin di turunkan tapi hasilnya nihil, itu sama sekali tidak bekerja ia pun memilih untuk diam mengikuti arah Levi membawanya.

Tak lama ia pun di turunkan dari pundak levi. Baru saja (Y/N) ingin protes tiba tiba.

"Oii!! LEVI,(Y/N)!!!" Teriak hanji sambil berlari menuju mereka

DEG

(L-levi...)

READER POV

Tunggu sebentar, apa aku tak salah dengar. Lalu dimana levi sekarang. Apakah itu...

"Hey, Levi jangan serakah dong aku pinjamkan (Y/N) nya sebentar  " hanji menepuk pundak heichou

"Cih, enyahlah"Levi

Aku hanya bisa menunduk dengan pandangan kosong setelah mendengar bahwa orang yang selama ini ku cari ada tepat di sebelah ku, pantas saja ia bersikap sangat aneh.

Aku sungguh belum siap akan ini semua, bahwa sebenarnya aku memendam rasa padanya sejak dulu walau umur kita sangatlah berbeda. Tapi... entah apa yang aku rasakan saat ini, aku pun tak paham

"Moshi moshi, (Y/N)" ucapan hanji menyadarkanku
"Ah, ha'i!" aku gelagapan
"Ada apa denganmu (Y/N)?, kau berkeringat"
"A-aku-"
"Kau tak apa?" Giliran Levi yang berbicara mencoba untuk menyentuh pipiku

Aku sudah tidak sanggup lagi, aku pun berlari pergi meninggalkan mereka yang memanggil manggil namaku. Untuk saat ini aku hanya ingin sendiri.

Sesampainya di dalam kamar langsung saja ku kunci pintu kamar ku, tubuh ku perlahan merosot terduduk di landai yang bersandarkan pintu kayu yang cukup tua.

Sudah tak sanggup diriku menahan air mata yang memaksa ingin keluar. Kurapatkan dan ku peluk kedua kaki ku, menenggelamkan wajahku di dalamnya.

"Kenapa aku baru menyadarinya hiks.."
"Aku... aku tak tau apa yang harus aku katakan kepadanya nanti hiks hiks"

Lama kelamaan kesadaranku pun menghilang.

AUTHOR POV

(Y/N) terbangun dari tidurnya dengan pusing yang melanda kepala dan mata yang memerah karna tertidur di lantai saat sedang menangis.

Ia berdiri sambil memegangi kepalanya, berjalan menuju kasur untuk mendudukan dirinya disana. Kini ia pun mengingat kejadian yang terjadi sebelum ia tertidur.

"Aaakkhh, kepala ku sangat sakit sekali. Tunggu ini sudah sore" (Y/N) menoleh ke arah jendela.

Ia pun berniat untuk membasuh tubuhnya sebelum pergi keluar dan mengambil jatah makan malamnya.
Di dalam kamar mandi ia lebih banyak melamun. Apa yang harus ia katakan kepada Levi nanti.

Selesai membasuh tubuh dan memakai pakaiannya ia pergi keluar menuju kawanannya yang lain. Di tengah lorong ia bertemu dengan dengan saudara kembarnya.

"Hey, kemana saja kau. Aku menc- ada apa denganmu!? Mata mu memerah" ujar eren sambil menangkup kedua pipi (Y/N)
"Aku hanya tertidur tadi"
"Katakan dengan jujur (Y/N), kau dan aku memiliki hubungan sebatin"
"Haaaa.... akan ku ceritakan nanti"
"Janji" ucap eren seraya mengangkat jari kelingkingnya d hadapan (Y/N)
"Janji" jawab (Y/N) seraya menautkan kelingkingnya.

Mereka melanjutkan perjalanannya menuju kawanannya. Sesampainya di sana mereka menyadari seseorang yang tengah berdiri menyandar di samping pintu.

Seketika (Y/N) berkeringat dingin. Sungguh ia tengah gugup sekarang. Eren tak menyadari itu, langsung saja setelah memberi hormat ia memasuki ruangan trsebut sedangkan (Y/N) tertahan di luar oleh Levi.

"Kau kenapa?" Tanya Levi

Ia hanya terdiam menunduk

"Aku tanya kau kenapa?" Ulang Levi

(Y/N) masih terdiam

"Bicara sekarang atau ku paksa dengan cara ku (Y/N)!!" Bentak Levi

(Y/N) yang terkaget pun refleks menangis menatap wajah Levi.

Tatapan yang awalnya tajam, kini kian melembut. Seakan menyesal telah membentaknya. Langsung saja ia membawa (Y/N) kedekapannya.

"Maaf, aku tak bermaksud seperti itu... aku hanya khawatir kepadamu. Aku juga minta maaf karna tidak langsung mengejarmu. Hanji bilang kau butuh waktu sendiri, jadi tolong berhentilah menangis"

Setelah mendengar pengakuan dari Levi, tangisannya pun kian menjadi sambil Membalas pelukan dari sang empu dengan erat.

"Hiks apa hiks kau benar Levi hiks"

Yang di tanya tak menjawab, ia hanya bisa memperat pelukannya dan ikut menangis dalam diam.

"Ke-kenapa... hiks kau tidak hiks.. mem-baritahu ku hiks lebih awal. K-kenapa hiks harus dari orang lain hiks"

Levi yang kian diam pun,sesekali mencium kepala (Y/N). Setelah puas menangis dan merasa lebih baik (Y/N) pun melepas pelukannya, tetapi di tahan oleh Levi.

"Ayo kita harus masuk kedalam" ujar (Y/N)

Levi diam

"Oniichan" (bener ga sih tulisannya :"v)
"Cih, Levi saja"

(Y/N) pun tersenyum

"Levi lepaskan aku"
"Tidak"
"Kita harus menemui yang lainnya"
"Sebentar lagi mereka selesai"
"Hah, ayo cepat sebelum selesai"

Tiba tiba

"Kyaaa"

(Y/N) di gendong seperti koala di pohon.

"T-turunkan aku" ucap (Y/N) yang bersemu merah
"Tidak" Levi seraya berjalan
"Mau kemana"
"Tadi kau bilang ingin ke dalam"
"T-tapi turunkan aku dulu"
"Tidak"

Untuk kesekian kalinya, ia hanya bisa pasrah. Ia pun mengalungkan tangannya pada leher Levi dan menenggelamkan wajahnya menahan malu.

Di sisi lain, Levi merasa senang dan puas akan hal itu.

BRAKKK!!


#Ciaaaaaaa udh lama ga up, mksh banget buat kalian yang udh baca fanfic ini 🙏, dan maap bett kalo slow up trs. Semangat buat kalian °♡°

:: My lil soul :: (Levi x Reader) //hiatus//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang