Maap ya kalo banyak typo
Seperti kemarin malam, kini Levi tengah duduk di pinggir Kasur sambil memikirkan persoalan keselamatan (Y/N),juga tawaran dari petra. Sebenarnya Levi menaruh kecurigaannya kepada Petra, tidak mungkin ia menawarkan kebaikan dengan cuma cuma, pasti ada yang di sembunyikan. saat sedang berfikir keras Levi merasakan punggungnya terusik oleh kaki (Y/N). di tolehkan pandangan ke belakang, melihat gadis yang ia cintai tengah bergeliat dengan tertutup yang mengeluarkan air mata.
Perasaan Levi kian resah melihat (Y/N) tidak nyaman dalam tidurnya, membuatnya melupakan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi bila menyetujui tawaran Petra. sesaat ia memijat kepalanya lalu menidurkan dirinya sambil memeluk (Y/N).
"Cih,mungkin tidak ada cara lain" gumam Levi seraya mengelus punggung (Y/N)
KEESOKAN PAGINYA
"(Y/N) bisa ikut aku sebentar" Ucap Eld pada (Y/N) yang tengah mengunyah sarapannya Bersama kawan kawan yang lain
"nggogheyy" (Y/N) ragu
Disepanjang jalan perasaan (Y/N) tidak karuan, seperti akan terjadi sesuatu.
"A-ano,Eld san, sebenarnya kita mau kemana"
Eld yang menyadari ketegangan (Y/N)pun mulai mencairkan suasana.
"Hahaha santai saja, aku hanya menjalankan printah untuk membawamu ke depan kantor Levi" Eld sambil menepuk bahu (Y/N) singkat.
Walau pun begitu perasaan tak karuannya masih mengganjal dan membuatnya tidak tenang. Sesampainya di depan pintu kantor Levi, Eld undur diri dan berpesan agar (Y/N) tetap menunggu hingga Levi membukakan pintu untuknya.
Beberapa detik setelah kepergian Eld, (Y/N) mendengar suara geseran bangku di dalam kantor Levi. Karna rasa penasaran dan kebetulan pintunya sedikit terbuka di intiplah oleh (Y/N) dengan sengaja. Dan yah rasa menyesal akan kekepoannya pun muncul, ia melihat Petra yang tengah mencumbu Levi dengan posisi Petra yang duduk di atas meja. Sekilas ia melihat senyuman petra seakan ia berhasil merebut Levi.
(Y/N) memalingkan wajahnya, bertanyata tanya pada dirinya "apakah selama ini mereka bekerja sama untuk menipunya?" "apa semua yang dilakukan Levi hanya kebohongan" "bagaimana bisa ia mudah tertipu". Overthinkingnya muncul
"oii apa yang kau lakukan"
Lamunan (Y/N) pun terhenti.
"O-olou san.."
Olou yang menyadari kegelisahan (Y/N) pun memalingkan wajahnya seraya berkata
"Kau tau kita tengah kekurangan tenaga untuk membantai para Titan di luar sana, jadilah orang yang berguna dan gunakan kekuatan Titanmu untuk menjadi penghalang agar yang lain selamat"
(Y/N) membelalak matanya tidak percaya
"cih, memang sejak awal tujuanmu di rekrut memang untuk di jadikan tameng"
Perlahan (Y/N) berjalan sempoyongan, lalu berlari entah kemana. Olou melakukan itu semua karna keterpaksaan, ia sama sekali tak ada niatan untuk menyakiti hati (Y/N) karna selama ini hanya (Y/N) yang bersedia mendengarkan curhatannya mengenai Petra.
*kreeett*
"(Y/N)?"
Olou menoleh kearah Levi "Tidak ada (Y/N) di sini" lalu berjalan pergi.
Dibelakang sana terdapat Petra yang tersenyum di atas meja, menandakan rencananya berhasil.Hujan pun turun kian mereda, (Y/N) terduduk dengan tatapan kosong di dalam hutan hingga malam pun tiba. Tak di sangka selama ini ia hanya di manfaatkan, apa kembarannya tau akan semua ini? atau dia memangf ikut andil dalam rencana ini?. cukup sampai disini kepercayaannya terhadap manusia, dari kecil ia memang selalu di manfaatkan karna kekuatan yang ada di dalam tubuhnya.
Ia baru ingat kelemahannya adalah bagian tengkunya. walau tak bisa berubah menjadi Titan ia cukup memiliki kekuatan untuk melawan dan mengendalikan titan, sama seperti Eren tapi dia belum menyadarinya.
"Apa yang harus aku gunakan untuk menutup tengkuku sebelum mereka berbuat jauh"
(Y/N) pun melepas dan merobek jaket seragamnya, belum sempat di ikatkan, ia sudah ambruk karna tengkunya di pukul dari belakang oleh seseorang. (Y/N) pun tak sadarkan diri.
Sementara itu Levi dan seluruh anggota mencari keberadaan (Y/N) di tengah guyuran hujan, Levi meminta yang lain untuk beristirahat sebentar karna tiba tiba saja tengku Eren serasa pegal. Tapi Levi terus saja mencari hingga tiba tiba Petra muncul dari gelapnya hutan
"Tenang saja Heichou, sekarang (Y/N) aman berada di rumahku" bisik petra.
Levi akhirnya bisa menghembuskan nafas lega, rasanya ia ingin berteriak karna terlalu panik sebelumnya. Dia mencoba mengatur nafas dan memijat pangkal hidungnya. Tidak tanggung tanggung Petra mengambil kesempatan untuk memeluk Levi walau tak di balas.
"Tidak apa, ada aku disini" Ucap Petra tersenyum licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
:: My lil soul :: (Levi x Reader) //hiatus//
Fiksi Penggemar"Tetap di sisiku, jiwa kecilku". original story milik Hajime sinsei :) cerita ini hanya hayalan penulis saja T^T yg sudah tetlalu numpuk //hiatus sampai liburan selanjunya datang// aku hidup seorang diri di dunia yang penuh dengan makluk meng...