Sembilan Belas

1.3K 121 16
                                    

PERNIKAHAN yang (tidak) KUINGINKAN

.
🌺🌺🌺
.
.

Irene memasuki perusahaan Junmyeon, suaminya. Ia menenteng rantang di tangan kanannya, tangan kirinya mengelus perut buncitnya. Kehamilannya sudah memasuki bulan ke 7, perutnya terlihat lebih besar dari usia kandungannya, ia dan Junmyeon tidak melakukan usg, ia ingin biar jadi kejutan saja nanti saat menunggu kelahiran buah hatinya.

" Irene." Irene menoleh saat mendengar namanya dipanggil. Ia tersenyum pada Soojung yang berjalan menghampirinya.

" Jung, kau darimana ?"

" Aku baru saja dari luar, aku bertemu salah satu investor kantor. Kau baru sampai ?" Irene mengangguk, ia memperlihatkan rantang di tangannya.

" Aku ingin memberikan makan siang pada Junmyeon, dia disini kan ?"

" Aku tidak tahu Rene, dia tadi ada rapat di luar katanya." Irene mengerucutkan bibirnya, ia juga lupa menghubungi Junmyeon sebelum datang ke kantor. Ia pikir ia akan memberikan surprise pada suaminya.

" Oh noona." Irene tersenyum pada Kai yang baru saja keluar dari lift.

" Kenapa tidak ke atas saja Noona."

" Apa Junmyeon di ruangannya ?"

" Iya Noona, kami baru saja kembali dari luar, rapatnya sudah selesai." Irene tersenyum, ia pamit pada Kai dan Soojung ingin ke ruangan Junmyeon.

Setelah kepergian Irene, Soojung mengalihkan pandangannya saat Kai melihat ke arahnya. Kai menghela nafasnya, ia berjalan meninggalkan Soojung. Sudah kurang lebih 3 bulan Kai menjaga jarak dari Soojung, ia hanya akan berbicara pada Soojung untuk urusan pekerjaan, selebihnya ia tidak ingin berinteraksi dengan Soojung. Bukankah ini kemauan Soojung, ia hanya ingin menuruti kemauan perempuan keras kepala itu.

Soojung berbalik, melihat kepergian Kai, ia rindu di goda oleh lelaki itu. Sudah sangat lama mereka tidak mengobrol, mengobrol sebagai perempun dan laki laki bukan rekan kerja.

.
🌺🌺🌺
.

Irene yang ingin mengetuk pintu terhenti saat pintu tiba tiba terbuka.

" Sayang." Irene mengerucutkan bibirnya, kedatangannya jadi tidak surprise.

" Kenapa malah keluar dari dalam Jun, aku kan ingin memberi kejutan." Junmyeon terkekeh, lucu sekali istrinya ini.

" Apa perlu kita reka ulang adegannya ?" Irene memukul pundak Junmyeon, bibirnya masih saja cemberut. Junmyeon tersenyum, ia mengecup bibir Irene karena gemas.

" Jangan seperti itu sayang, kita sedang di kantor." Junmyeon terkekeh melihat wajah panik Irene.

" Kenapa menciumku sembarangan Jun, bagaimana kalau ada yang melihat ?" Irene memperhatikan sekitar, untung sudah masuk jam makan siang, tidak ada karyawan yang lewat.

" Ayo masuk, kau pasti lelah berdiri." Junmyeon menuntun Irene memasuki ruangannya.

" Kenapa tidak bilang bilang mau datang hmm ? Aku bisa menunggumu di bawah." Irene mulai membuka rantang yang ia bawa, berbagai makanan kesukaan Junmyeon ada disana.

" Kan sudah kubilang aku ingin memberikan kejutan padamu, tapi malah gagal." Junmyeon terkekeh, ia meletakkan jas kerjanya lalu ikut duduk di sebelah Irene.

" Anak Daddy baik baik saja kan ?" Junmyeon mendekatkan telinganya pada perut Irene, satu tendangan kecil dapat Junmyeon rasakan.

" Menendang seperti biasanya." Junmyeon mengelus lembut perut Irene, menenangkan buah hatinya.

PERNIKAHAN yang ( tidak ) KUINGINKAN (SURENE FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang