Kecewa||NayKook

216 23 1
                                    

"Kenapa tidak mengabari jika menyusul ku?" Tanya Nayeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa tidak mengabari jika menyusul ku?" Tanya Nayeon.

Yang diajak bicara hanya diam tak menanggapi Nayeon. Ia hanya fokus menyetir mobilnya.

"Tae, kau mendengarku bukan?" Tanya Nayeon lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tae, kau mendengarku bukan?" Tanya Nayeon lagi.

Lagi-lagi Taeyong yang diajak bicara oleh Nayeon tak menjawab. Taeyong memilih untuk diam dan fokus menyetir.

Taeyong dan Nayeon dalam perjalanan menuju ke hotel bintang lima yang dimaksud Jungkook tadi. Taeyong yang baru sampai Korea langsung menjemput Nayeon di rumah sakit. Tadi Nayeon meminta Sana untuk pulang terlebih dahulu dan mengatakan bahwa dirinya akan dijemput oleh Taeyong.

Saat Taeyong tahu Nayeon berada di rumah sakit, ia sangat khawatir dan langsung mengendarai mobil yang sudah disiapkan asistennya dengan kencang. Saat di rumah sakit Taeyong marah dengan Nayeon yang tak menjelaskan kepadanya kejadiannya.

"Tae!" Kata Nayeon, ia mulai kesal dengan Taeyong.

Citt...

Dengan tiba-tiba Taeyong meminggirkan mobilnya dan mengerem mendadak. Taeyong menatap Nayeon tajam. Ekspresinya sedang menggambarkan marah. Sedangkan Nayeon yang ditatap tajam seperti itu mulai takut.

"Apa ini yang kamu sebut balas dendam untuk membuat Jungkook menderita? Kamu bilang padaku kemarin, kamu akan membuatnya menderita. Kamu tahu bukan? Sekarang dia menyukaimu dan jika dia melihatmu terluka pasti akan menderita. Begitu?" Ucap Taeyong meninggikan suaranya.

"Tidak Tae, ini kecerobohan ku. Aku tadi hanya tersandung sedikit saat di taman bermain tadi." Jujur saja Nayeon takut saat Taeyong sedang marah.

"Apa susahnya berkata jujur, Nay? Apa aku bukan siapa-siapa mu? Kamu berbohong, Nay. Aku menyusulmu kesini demi kamu." Ucap Taeyong kecewa.

"Tidak aku berkata yang sebenarnya, Tae." Ucap Nayeon.

"Kau melindungi Jungkook dari amarah ku, bukan? Aku tahu semuanya, Nay. Mulai dari Jungkook yang bercanda padamu sampai kamu yang pura-pura baik-baik saja di depan Jungkook." Taeyong sangat marah. Ia meninggikan nadanya.

"Ba- Bagaimana ka- kamu tahu, Tae?" Ucap Nayeon terbata-bata. Matanya mulai berkaca-kaca saat Taeyong meninggikan nadanya.

"Sudahlah, Nay. Aku lelah berbicara denganmu." Taeyong langsung menjalankan mobilnya lagi dengan kecepatan diatas minimal. Saat perjalanan itu Nayeon hanya menangis.

Sejujurnya Taeyong tidak tega melihat Nayeon yang menangis. Tapi dirinya terlanjur kecewa dengan Nayeon.

Saat Nayeon sampai di Korea tadi, Taeyong sudah menyuruh orang untuk mengikuti Jungkook dan Nayeon, karena itulah Taeyong tahu semua apa yang terjadi.

Saat sampai di hotel bintang lima yang dimaksud Jungkook tadi. Taeyong tetap membantu Nayeon untuk pergi ke kamarnya. Memang dia sedang marah tapi ia tidak akan meninggalkan Nayeon.

Taeyong turun dari mobil dan mengambil kursi roda milik Nayeon di dalam bagasi. Lalu Taeyong melepaskan seat belt yang terpasang dan mengangkat Nayeon untuk didudukkan di kursi roda. Taeyong menutup pintu mobil dan mendorong kursi roda Nayeon untuk masuk kedalam hotel.

Selama perjalanan menuju kamar Nayeon, semuanya memilih untuk diam.

"Bagaimana denganmu Tae? Dimana kau akan menginap?" Ucap Nayeon sedikit takut. Ia memberanikan diri saat Taeyong sedang membuka pintu kamar Nayeon.

"Bukan urusanmu. Kau bahkan tak memikirkan perasaan ku saat berbohong tadi." Ucap Taeyong dingin.

"Maafkan ak-"

"Aku pergi. Istirahatlah. Jika butuh sesuatu hubungi saja Jungkook. Dia ada di kamar sebelah, bukan?" Potong Taeyong saat sudah mengantar Nayeon sampai ke dalam kamarnya. Ia menutup pintu sedikit kasar. Sedangkan Nayeon hanya bisa menatap kepergiannya dengan tatapan sedih.

To be continue


Untuk menunjukkan kalian suka dengan Fanfiction ini tolong berikan dukungan kepada saya berupa vote dan comment.
Terima kasih juga bagi para readers yang telah membaca fanfiction ini.
Saya selaku authors mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kalimat pada cerita dan kekecewaan para pembaca terhadap fanfiction saya.

05 September 2020

Crazy Transfer ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang