Janette turun dari tangga menuju ruang makan memakai jaket kulitnya berwarna hitam yang tampak elegan. Langkahnya terhenti ketika melihat Jonathan duduk dikursi meja makannya dengan damai.
Ia memasang mimik muka dingin, datar. Cewek itu berjalan mendekati Jonathan yang sedang memakan buah apel lalu duduk dihadapan Jonathan.Menatap Jonathan dengan tatapan tajam menandakan ia tak suka dengan kehadirannya "Buruan sarapan kita berangkat bareng." titah Jonathan. Janette meninggalkan satu bekas gigitan apel diatas meja lalu berdiri dari duduknya meninggalkan Jonathan yang masih terduduk santai.
Janette membawa mobil berwarna hitam keluar dari pekarangan rumah. Membawanya dengan kecepatan sedang menuju sekolah.
🍃🍃
"Hai!" Sapa Janette kepada Maria yang sedang membaca bukunya diatas meja.
"Hai!"
"Nanti sibuk gak?"
"Nggak, kenapa?"
"Wil je me vergezellen om te gaan?" tanya Janette jengah. (Maukah kamu menemaniku pergi?)
Maria menaikkan sebelah alisnya, "Waar?" (Kemana?)
"Shopping."
"Okay!"
"Thank You!" jawab Janette mencium pipi Maria.
Mata Janette yang terlindungi oleh kacamata hitam itu menambahkan kesan cantik diwajahnya. Ia masuk kedalam mobil beriringan dengan Maria dan segera menancap gasnya menuju tempat yang dituju.
Janette memarkirkan mobilnya diparkiran, lalu berjalan masuk kedalam pusat perbelanjaan.
Maria sibuk memilih dress yang cocok baginya, sedangkan Janette sibuk memilih sepatu.
"Bagus gak?" tanya Maria memasangkan dress ditubuhnya yang ramping itu.
"Bagus. Kalau ini bagusan yang mana?" Janette menunjukkan sepatu yang berwarna hitam dan biru tua kepada Maria.
"Sama sama bagus. Untuk siapa?"
"Voor mijn vriend en jongere broer" (Untuk pacar dan adikku.)
"Pacar? kamu punya pacar?"
"Iya, dia tinggal di Jakarta."
"Wat is zijn naam?" Tanya Maria penasaran (Siapa namanya?)
"Bastian."
****
Setelah tiba dirumah, tak lupa Janette menitipkan sepatu yang dibelinya tadi untuk Gio dan Bastian. Ia sengaja membeli sepatu mahal itu untuk menambah koleksi sepatu Gio dan Bastian.
"Pa, aku titip ini untuk Gio." Janette memberikan tas belanjaannya kepada Ayahnya.
"Papa kira ini untuk papa."
"Nanti aku beliin, kalau aku ingat. Papa aja gak pernah beliin aku kado."
"Het is aan jou." (Terserah kamu.) Janette terkekeh.
Kedua orang tuanya berpamitan kepada Janette. Tak lama dari itu, seorang cowok datang dengan baju kaos hitam polos masuk kedalam rumah Janette.
"Hai!" Ujar Jonathan dengan cengiran khasnya. Namun gadis dihadapannya itu tak kunjung bersuara. Sikap acuh tak acuhnya lah yang di tunjukan.
Jonathan menuju dapur, membuka kulkas empat pintu bagian bawah. Sebuah botol bening berisikan cairan yang mirip seperti air keluar dari kulkas tersebut.
Ia duduk di meja makan Janette, menuangkan minuman itu untuk dirinya dan Janette.
Janette menghembuskan nafas dalam, tak mengerti maksud cowok dihadapannya ini datang dimalam hari. Waktu istirahat Janette tertunda karena kehadirannya. "Ngapain sih malem malem dateng kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
6 STONES
RomancePertukaran pelajar yang dialami seorang cewek ini ternyata membawa dampak buruk bagi kelangsungan kisahnya disaat ia harus pulang ke tanah kelahirannya. Siapa yang bisa menenangkan ini?