Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mingi dan San. Sepasang kekasih yang bisa dikatakan sangat roamtis. Tidak pernah ada pretikaian dalam hubungan mereka dan jika ada pun mereka satu sama lain akan mengalah untuk meyelesaikan masalah.
"Gi, bangun.Katamu hari ini ada rapat penting."
"Sebentar lagi sayang."
"No! Siap-siap sekarang atau aku gak mau masakkin sarapan."
Ya, mereka hidup bersama di apartemen mewah milik Mingi. Orangtua mereka mempercayakan mereka untuk tinggal bersama. Toh, tanggal pertunangan sudah diumumkan.
"Iya iya aku bangun, tapi kasih cium dulu."
Mingi memeluk perut San yang sedang berdiri di sisi kasur. San yang mendengar permintaan Mingi hanya memutarkan matanya malas. Mingi yang tahu bahwa San tidak akan memberi apa yang ia inginkan seger turun dari kasur dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah San. Ia mengecup pipi San dan segera berlari ke kamar mandi.
"Satu, dua, tiga."
"MINGII!!"
Seperti itulah keseharian rutinitas pagi Mingi dan San. Mingi yang jahil dan San yang mudah emosi.
"Aku berangkat."
"Ya, hati-hati di jalan."
Setelah sarapan Mingi segera berangkat menuju perusahaan miliknya. Ada rapat penting pagi ini bersama ayahnya. Walaupun Mingi sudah menjadi CEO dari perusahaan yang dulunya dipegang oleh ayahnya, tetapi ayahnya masih harus ikut dalam rapat penting. Bukan karena ayah Mingi tidak percaya, tapi memang seperti itu peraturan dari keturunan mereka sebelumnya.
"Mingi sudah berangkat sekarang, lalu aku harus apa?"
San sekarang sedang duduk santai di sofa depan tv. Ia benar-benar tidak tahu akan melakukan hal apa. Saat ia sedang melamunkan apa yang harus ia kerjakan ponselnya bergetar, menadakan ada chat masuk.
Jung Yunho San, ayo kita jalan-jalan Sudah lama kita berdua tidak jalan-jalan dengan yang lain
Choi San Kapan?
Jung Yunho Dua jam dari sekarang Aku akan menjemputmu lalu kita menjemput yang lain Bagaimana?
Choi San Oke, aku setuju
Jung Yunho Baiklah, sampai berjumpa dua jam lagi
Choi San Ya, sampai jumpa nanti
San segera bersiap saat waktu menunjukkan Yunho aan segera datang. Ia memakai setelan santai namun juga formal pada waktu yang sama. Tepat setelah ia bersiap ia mendengar bel apartemennya berbunyi. Yunho datang dengan senyum lebar khasnya. Segera saja mereka pergi dan menjemput teman-teman mereka yang lain.
