All Pair {5}

157 12 1
                                    

18+!

Blood!

Mpreg!

"Kak Hwa, siapa orang yang sedang membuat sarapan di belakang? Aku beberapa kali melihatnya, apakah maid baru?"

"Oh, aku belum memperkenalkan dirimu dengannya ya? Yeosang! Bisa ke sini sebentar?"

Yeosang berjalan ke arah Seonghwa. Matanya dapat melihat bahwa Seonghwa tidak sendirian, ada pria lain di sebelahnya dan sedang menatap dirinya. Ia yang takut jika ada yang salah dari penampilannya memeriksa kembali apakah penampilannya sudah rapi atau belum.

"Yeosang, perkenalkan ini Jongho adikku yang paling kecil. Sudah seminggu kau di sini tapi aku belum memperkenalkanmu dengan Jongho."

"Salam kenal. Aku Choi Jongho."

Yeosang menatap bingung Seonghwa dan Jongho. Barusan Jongho menyebutkan marganya yang bernama Choi, sedangkan Seonghwa dan Honjoong memiliki marga Kim. Tapi pandangan bingung itu segera menghilang saat ia mengingat ucapan Seonghwa saat ia pertama kali menginjakkan kaki di rumah ini.

"Walaupun marga kita berbeda kau tetap menjadi adikku dan Honjoong. Walaupun tidak ada hubungan darah yang mengalir di antara kita jangan sungkan untuk meminta bantuan pada kami jika kau membutuhkan sesuatu, Yeosang."

"Salam kenal. Aku Kang Yeosang, aku yang membantu Kak Hwa di toko roti."

"Kalian hanya berbeda satu tahun, Jongho lebih muda. Jadi tidak usah terlalu formal bicaranya." Seonghwa tertawa geli melihat adik-adiknya berbicara formal satu sama lain.

Setelah sesi perkenalan tadi semua berkumpul untuk sarapan sebelum menjalankan aktivitas masing-masing. Terhitung sudah dua bulan San dan Mingi tidak ada di rumah untuk menjalankan tugas.

"Oh ya, kapan Mingi dan San pulang Joong?"

"Seminggu lagi kalau tidak salah."

"Apakah Kak San dan Kak Mingi sudah menjalin hubungan dengan Kak Yunho dan Kak Wooyoung?" kali ini Jongho yang bertanya.

"San dan Wooyung sudah. Mingi dan Yunho belum, setelah kejadian itu Mingi takut untuk melebihi batas karena merasa bersalah dengan Yunho dan Tuan Jeong." Hongjoong menghela nafas pelan.

"Kasihan Mingi kecilku."

"Ya kau tahu sendiri Hwa bagaimana sifat Mingi."

"Ya aku tahu. Padahal Tuan Jeong sudah memaafkan Mingi dan tetap melanjutkan acara menjodohkan Yunho dengan Mingi."

"Ya kita doakan yang terbaik saja untuk Mingi dan Yunho."

"Em, maaf. Siapa itu San dan Mingi?" Yeosang menyela karena penasaran.

"Oh iya! San dan Mingi adik-adikku yang lain. Mereka sedang bertugas menjaga anak Tuan Jeong yang sedang pertukaran pelajar di luar negeri. Minggu depan mereka kembali, nanti kukenalkan kau pada mereka." jawab Seonghwa antusias.

--

San dan Wooyoung saat ini sedang kencan keluar meninggalkan Yunho dan Mingi berdua di rumah. Yunho sedang mengerjakan tugasnya di dalam kamar Mingi. Sedangkan Mingi sedang merokok di balkon kamarnya.

"Igi, jika sudah selesai merokok kemari sebentar. Aku ingin menanyakan tugas."

"Iya. Sebentar lagi aku selesai, peach."

Walau tidak ada perkembangan yang bagaimana. Yunho dan Mingi sekarang memiliki panggilan untuk nama masing-masing. Yunho akan memanggil Mingi dengan nama Igi dan Mingi akan memanggil Yunho dengan nama peach dengan alasan pipi Yunho yang mirip dengan buah tersebut. Selesai merokok Mingi berganti baju terlebih dahulu agar Yunho tidak mencium aroma sisa ia merokok. Yuinho sebenernya tidak apa-apa, namun semenjak Mingi tahu bahwa Yunho sensitif dengan bau ia memilih mengalah dengan mengganti pakaiannya setelah merokok jika akan mendekat pada Yunho.

"Mana yang kau tidak mengerti?" Mingi duduk di sebelah Yunho dan memindahkan Yunho ke atas pangkuannya.

"Ini. Bisa jelaskan padaku?" Yunho yang sudah berada di pangkuan Mingi memilih menyandarkan badannya pada dada bidang Mingi.

Mingi melihat tugas yang ditunjuk Yunho dan menjelaskan padanya. Yunho fokus mendengarkan sesekali mengangguk tanda mengerti. Setelah mengerti secara keseluruhan Yunho kembali mengerjakan tugasnya dengan posisi yang sama. Mingi yang bingung akan melakukan apa memutuskan untuk melingkarkan tangannya pada perut Yunho.

Yunho telah menyelesaikan tugasnya. Sekarang Mingi dan Yunho sedang berbaring di ranjang Mingi untuk menonton film. Mingi menyamakan posisinya bersandar pada kepala ranjang dengan Yunho yang menyandar pada dadanya. Tangan mereka saling tertaut dan Mingi sesekali mencium rambut Yunho.

"Igi, aku boleh bertanya padamu?" di tengah menonton film Yunho menjeda film yang mereka tonton.

"Ada apa peach?"

"Igi aku tahu kau masih takut pada ayah dan kejadian yang menimpaku beberapa waktu yang lalu. Tapi apa yang kita lakukan sekarang sudah seperti sepasang kekasih. Apakah aku masih harus menunggu?"

Mingi menatap Yunho yang menunduk. Ia dapat merasakan Yunho yang memainkan jari-jarinya tanda bahwa Yunho gelisah. Mingi sebenarnya lebih merasa tidak pantas daripada takut. Tapi ia juga tidak mau membuat orang yang ia cintai merasa seperti sekarang. Ia menghela nafas sebelum pelan sebelum menjawab pertanyaan Yunho.

"Peach, lihat aku. Aku minta maaf membuatmu merasa seperti saat ini. Jujur aku tidak merasakan takut, tapi aku lebih merasakan tidak pantas untuk bersamamu. Kejadian itu membuatku merasa bahwa aku jauh dari kata pantas untuk bersamamu."

Yunho dapat melihat keresahan yang ada di mata Mingi. Disatu sisi ia tidak mau memaksakan keadaan pada Mingi, namun pada sisi yang lain ia ingin untuk meresmikan hubungan mereka. Dan saat ini ia merasa bersalah membawa hal tersebut ke dalam percakapan mereka.

"Hei jangan merasa bersalah. Hal ini memang perlu kita bicarakan." Mingi langsung menagkup wajah Yunho begitu melihat tatapan bersalah Yunho padanya.

"Kau tahu peach, mungkin ini saatnya aku melawan perasaan tak pantas untuk bersamamu. Jadi maukah kau menjadi kekasihku?"

Tatapan bersalah yang tadi Yunho layangkan langsung berubah menjadi tatapan bahagia. Yunho segera melempar dirinya ke dalam pelukan Mingi. Mingi yang tak siap dengan pelukan itu jatuh terlentang di atas ranjang dengan Yunho yang menindihnya. Mereka saling memandang satu sama lain dengan pandangan bahagia.

"Aku mencintaimu Igi."

"Aku juga mencintaimu peach."

Tbc








Hai hai hai hai

Hope you enjoy this strory!

Sorry for the typos!

Drable , ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang