(Mohon baca kembali part Ni~2~Two dan San~3~Three sebelum membaca part ini. Terima kasih.)
☠️☠️☠️
"Arigatou." Hanya itu yang diucapkan Nami setelah ia turun dari motor Sanji.
Nami mengambil kunci rumah lantas membuka pintu pagar dan masuk ke rumah begitu saja. Sama sekali tidak ada ajakan pada Sanji untuk mampir terlebih dahulu.
Setelah Nami menghilang dari pandangannya, Sanji menjalankan motornya. Satu hal yang disesali Sanji setelah pergi dari rumah Nami adalah, ia lupa meminta nomor telepon gadis berambut jingga itu.
☠️☠️☠️
"Huuhh ... Dimana aku meletakkan laptopku?" Nami sedang asyik membongkar lemarinya untuk mencari keberadaan benda berbentuk persegi panjang itu. Dia ingat betul kalau ia meletakkannya di laci dalam lemari.
Bellemere yang mendengar suara ribut-ribut dari kamar Nami dan Nojiko, memutuskan untuk memeriksa.
"Nami? Kau sudah pulang?"
Nami menoleh dan melihat Bellemere tengah berdiri di ambang pintu kamarnya. Hari ini Bellemere tidak bekerja, jadi dia di rumah karena tidak ada panggilan ke luar kota.
Nami cengar-cengir. Ia memang tidak mengucapkan 'tadaima (aku pulang).' saat masuk ke rumah tadi. Nami mencari laptop pun dengan kondisi seragam yang masih melekat di tubuhnya. "Hehe... Maaf tidak memberitahumu, Bellemere~san. Oh, iya. Apa Bellemere~san tahu dimana laptopku? Kurasa aku menyimpannya di laci lemari. Tapi tidak ada."
Bellemere mengerutkan kening seakan mengingat sesuatu.
"Ah, sepertinya Genzo sempat meminjamnya untuk mengurus penjualan jeruk online. Sebentar, aku ambilkan di kamarnya."
Bellemere berlalu dan meninggalkan Nami yang mendesah lega. "Kupikir laptopku hilang. Hahhh. Untunglah," gumamnya.
Beberapa menit kemudian Bellemere kembali dengan laptop Nami di tangannya.
"Kau tidak menyimpannya di laci lemari, Nami. Genzo mengambil ini dari meja belajarmu." ujar Bellemere seusai memberikan laptop pada Nami.
Nami mengerucutkan bibirnya sembari memeluk laptopnya erat. "Kan kubilang, seingatku aku meletakkannya di laci lemari."
Bellemere mengedikkan bahu. "Lain kali, taruh di tempat yang benar," ujarnya lalu pergi dari kamar Nami dan Nojiko.
Nami cepat-cepat menutup pintu kamar lantas meletakkan laptopnya di meja belajar.
"Nah, mari kita mulai," Nami menyeringai dan menggosokkan kedua tangannya. Jari Nami terangkat kearah tombol on dan menekannya untuk menyalakan laptop bermerk akuma no mi itu.
☠️☠️☠️
Drrtt... Drrtt...
Sanji merogoh saku celana seragam setelah meletakkan keranjang belanjaan supermarket yang dibawanya. Ia tengah berbelanja di supermarket setelah mengantar Nami pulang tadi.
"Halo, siapa?" tanyanya tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang menelepon.
"Reiju,"
"Ah, ada apa? Aku sedang berbelanja."
Terdengar decakan dari seberang telepon. "Kenapa kau yang berbelanja? Biarkan saja Cosette yang belanja. Aku akan menyuruhnya bersama Niji,"

KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece Senior High School
Fanfiction(Amazing cover by : @williamsoekotjo) One Piece Senior High School. Sekolah yang terdiri dari jurusan IPA dan IPS. Berisi siswa-siswi absurd tingkat dewa dan juga beberapa guru yang suka guyon memakai jokes bapak-bapak, garing parah, sampai muridny...