Bapak Tua

640 110 19
                                    

Hari sudah petang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah petang.
Sekarang sudah pukul 5 lewat 45 menit, namun Jungwoo masih betah berada di lab komputer Fakultas Seni Rupa dan Desain tempatnya belajar.

Bukan tanpa alasan, saat ini Jungwoo tengah sibuk berkutat dengan tugas yang deadline nya sudah mepet alias harus di kumpul besok.

Sialnya, Jungwoo benar-benar lupa membawa laptop, untungnya file yang dibutuhkan sudah ia salin ke flashdisk.
Jemari Jungwoo bergerak dengan teratur diatas keyboard komputer lab, menyunting beberapa kalimat dalam laporan yang menurutnya masih kurang pas.

"Maaf mengganggu, Mas. Tapi lab komputernya segera di tutup 10 menit lagi."
Jungwoo dihampiri oleh Pak Han, satpam penjaga lab komputer.

Jungwoo tersenyum kemudian menjawab teguran Pak Han dengan sopan,
"Oh iya, Pak. Saya juga udah selesai kok tinggal di save."

Jungwoo kembali mengalihkan atensinya pada komputer di hadapannya kemudian menyimpan file hasil kerja kerasnya pada flashdisk.

Akhirnya beres juga.
Kata Jungwoo dalam hati kemudian mengemasi barang bawaannya kedalam tas.

Usai dengan urusannya, Jungwoo keluar dari lab komputer kemudian duduk di bangku taman yang letaknya tak jauh dari lab komputer.

Jungwoo masih terlalu malas untuk pulang, jadi ia memutuskan untuk menunaikan ibadah sholat maghrib dulu di masjid kampus.

Sembari menunggu azan maghrib berkumandang, Jungwoo memainkan game di ponselnya sembari duduk santai di bangku itu.



***



Baru saja Jungwoo hendak melangkahkan kakinya keluar dari masjid kampus, tiba-tiba ponselnya berbunyi membuat Jungwoo menghentikan langkahnya.

Tanpa pikir panjang Jungwoo langsung menjawab panggilan tanpa melihat siapa si penelepon.

"Woo, lu dimana?"

"Masih di kampus baru beres maghriban, kenapa Jin?"

"Ntar gue kesono dah. Tugas kelompok kita berdua kan belum beres."

"Yaudah gue tunggu di Balairung ya, cepet gak usah pake lama."

Jungwoo membuang nafasnya kasar.
Meski lelah ia masih memiliki tugas yang belum selesai dan harus dikerjakan malam ini juga bersama Hyunjin.

Jungwoo kemudian buru-buru beringsut menuju Balairung karena kosan Hyunjin dan kampus tidaklah jauh, hanya sekitar 500 meter.
Jika ditempuh dengan motor hanya memakan waktu tak sampai 5 menit.

Selain Jungwoo, masih ada mahasiswa lain namun tidak banyak.
Itu pun di dominasi oleh mahasiswa Fakultas Teknik karena memang beberapa jurusan di Fakultas Teknik masih memiliki kelas.

Tak lama, Jungwoo tiba di Balairung.
Ia langsung mendudukkan dirinya menunggu Hyunjin datang.

Sekitar lima menitan Jungwoo menunggu, Hyunjin tiba di Balairung dengan laptop ditangannya.

Tanpa banyak bicara, keduanya langsung mulai mengerjakan tugas yang untungnya sudah mereka desain dari jauh hari.

Sesekali Hyunjin dan Jungwoo beradu argumen karena perbedaan pendapat menyangkut tugas yang tengah mereka kerjakan namun dengan cepat pula mereka menemukan jalan tengah karena keduanya sama-sama pengertian.

Terlarut dalam tugas, mereka tidak menyadari hari semakin larut.
Tiba-tiba ada seorang Bapak tua yang langsung duduk di dekat keduanya.

Merasa tidak ada yang aneh, Jungwoo dan Hyunjin masih saja sibuk mengerjakan tugas mereka tanpa terlalu menghiraukan kehadiran sang Bapak.

Hingga akhirnya pena milik Hyunjin terjatuh.
Hyunjin mendecak lalu dengan sigap merunduk dan mengambil pena miliknya.
Betapa terkejutnya Hyunjin saat matanya tak sengaja melirik kaki Bapak tua yang sedari tadi duduk bersamanya dan Jungwoo.

Merasa ketakutan, Hyunjin langsung pulang dengan alasan sudah malam dan meninggalkan Jungwoo bersama si Bapak tua tadi tanpa membawa laptopnya.

Jungwoo yang terheran-heran berusaha untuk tetap tenang serta berpikir positif kemudian lanjut menyelesaikan tugasnya yang tinggal sedikit lagi.

Palingan si Hyunjin kebelet boker makanya gak mau nungguin gue lagi. Tapi yaudah deh gapapa untung tugasnya tinggal dikit lagi.
Pikir Jungwoo.
Dengan cueknya, Jungwoo kembali menghadap ke laptop.

Hyunjin mengendarai motornya dengan buru-buru hingga tiba di kosnya.
Tiba di kamar kosnya, Hyunjin langsung mengirimi Jungwoo pesan singkat.

"Woo, balik cepetan. Balik ke kosan gue aja."

Begitu mendapat pesan singkat dari Hyunjin, Jungwoo mengerutkan keningnya bingung. Sekilas, Jungwoo melihat arlojinya. Sudah hampir pukul 11 malam.
Sudah terlalu larut untuk berada di kampus bersama orang yang tidak dikenal seperti si Bapak yang tengah duduk di dekat Jungwoo.

Jungwoo kemudian cepat-cepat membereskan barang miliknya, tak lupa memasukkan laptop milik Hyunjin ke tasnya.
Namun, flashdisk milik Jungwoo malah terjatuh.
Menyadari hal itu, Jungwoo langsung memungut flashdisk miliknya.

Mata Jungwoo langsung terbelalak ketika menyadari kejanggalan pada kaki si Bapak tua yang sejak tadi duduk bersamanya.
Jungwoo kaget bukan kepalang karena mendapati kaki si Bapak tua ternyata tidak menapak tanah alias mengambang.

Jungwoo mencoba tetap tenang kemudian berpamitan dengan sopan kepada si Bapak tua.

"Udah malem, Pak. Kalo gitu saya permisi dulu. Assalamualaikum."
ucap Jungwoo dengan sopan.

"UDAH MALEM APA MASNYA UDAH TAU?! Hihihihi..."
balas si Bapak tua dengan suara melengking.

Jungwoo langsung mengambil langkah seribu sekuat tenaganya tanpa menoleh kebelakang.

***

Kalo kalian masih diluar pas udah malem, jangan lupa periksa kaki orang di sekitar kalian ya. Mana tau ada yang gak napak di tanah🌚
Jangan lupa vote dan komen!💚

[✔️] The Haunted • NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang