gue menatap kosong jalanan di depan halte. sesekali menghela nafas lelah ketika mengingat obrolan dengan hyunjin tadi siang.
"hah? ngapain lo nanya gitu?"
gue mengerjap, bingung membuat alasan seperti apa ke hyunjin.
"jangan bilang lo bimbang? bukannya ini keputusan lo? lo bilang jaehyun lebih mending sama eunseo."
menggigit bibir bawah kuat, gue berusaha menatap arah lain. selain hyunjin yang menatap gue menyelidik.
"gue gak akan jawab, gue gak mau lo bimbang karena saran gue. lo yang tau, lo yang ngerasain, dan lo juga yang bisa milih."
TIN!
gue terhenyak dari lamunan ketika suara klakson menyadarkan. dengan bingung mengalihkan atensi ke sumber suara.
ada bang chan.
duduk di atas motor yang menyala mesinnya.
"gak pulang, tae? udah gelap. ayo bareng gue!"
tersenyum kikuk, gue menggeleng. bukan apa, gue gak pengen ketemu bang chan ataupun jaehyun.
"gak, chan. makasih, gue pulang naik bus aja."
"beneran?"
gue mengangguk. "iya, lo hati-hati ya di jalan."
setelahnya bang chan melajukan motornya, meninggalkan gue yang diam memperhatikan. dalam hati melantunkan kata maaf untuknya.
gue ... bimbang.
harusnya, gue biasa aja kan waktu jaehyun sama eunseo. tapi kenapa gue justru menghindar tiap melihat mereka?
harusnya gue tetep stay flat atau minimal bercanda bareng bang chan.
rasanya gue ingin mentertawakan keadaan gue sekarang.
kenapa baru sekarang gue bimbang kayak gini? kenapa gak dari dulu aja?
hhh.
dengan malas, gue beranjak dari halte. melangkahkan kaki menuju arah rumah. walaupun gue masih betah, tapi gue gak mau kena semprot kak doyoung.
🔊 igeon baborado ara~
gue mengangkat ponsel di tangan dan mendekatkannya ke hadapan.
panggilan dari hyunjin.
"kenapa?"
to the point, gue masih dalam mood males basa-basi.
"kata bang chan lo masih
di halte depan sekolah.
dia nyuruh gue jemput.""gak usah, gue udah di jalan."
"tae ...."
"gak, udah gue mau pulang sendiri."
mematikan telefon secara sepihak, gue memilih melangkah tanpa tujuan. gue tau gue harus pulang sekarang, tapi gatau kenapa rasanya berat.
"mau gak mau, gue pulang aja. ngegalauin cowok seharian juga bikin capek."
sampai di rumah, gue meletakkan tas asal. kemudian, mengarahkan tubuh ke ranjang. otak gue memikirkan banyak hal sejak siang.
bukankah gue seharusnya senang kalau jaehyun sama eunseo?
dan bukankah gue seharusnya nyaman sama bangchan?
tapi, kenapa gue sebimbang ini?
"sadar, taerin! kontrak lo dan jaehyun udah kelar. lo harus lepas dia demi apapun."
gue memejamkan mata, namun harus terbuka kembali ketika dering ponsel begitu mengganggu. dering pesan itu terus berbunyi beberapa kali. dengan malas, gue mengambil ponsel di samping tubuh.
19.00
.
✉ messages
jaehyun
taerin, gue tau lo belum tidur. mau ngobrol bentar? gue call lo
———————
bangchan
tae, besok gue jemput. kita refreshing seharian.
awas lo nolak, gaada es krim mintchoco lagi
———————
hyunjin
makan ga lo? gue di bawah bawa banyak makanan. cepet turun, ga usah mandi deh. makan aja sini
.
^
swipe up to unlock"astaga."
berakhir gue membalas pesan hyunjin, mengatakan jika gue akan turun sebentar lagi. untuk bangchan dan jaehyun, gue harus mendapatkan tamparan dulu dari hyunjin.
segera gue bangun dan berganti pakaian, lantas turun menghampiri hyunjin di meja makan.
"oi!" sapa gue.
"dah sini makan! gue ga mau temen gue jadi kurus gara-gara bingung masalah cowok."
hi! long time no see.
maaf ya, kalau aku baru sempat update.
jujur aku lagi hectic banget sama tugas kuliah, jadi agak kesulitan untuk bagi waktu. tapi, aku usahain bisa update semampuku.
terima kasih dan jangan lupa tinggalkan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧 ° ᴊɪʟɪᴅ 2•
القصة القصيرة══⛧⌒*。 kenapa setelah lepas, baru jaehyun ngejar gue?? • • sᴛᴀʀᴛ : 06.06.20 ᴇɴᴅ :