40

9.3K 367 18
                                    

Jeno Pov

Alarm dari ponsel gue udah berbunyi waktu menunjukan pukul 08.00 gue melihat ke samping terdapat naina yang masih tertidur pulas.

Gue melepaskan kompresan di dahi nya,semalam naina menggigil katanya dingin tapi di badannya malah panas,kaya nya dia emang lagi demam gue mengecek suhu tubuh naina yang udah turun.

"Ngghh" naina menggeliat dalam tidur nya menghadap gue dengan mata sedikit terbuka.

"Jeno ini jam berapa?" tanya dia dengan suara khas orang bangun tidur.

"Jam delapan nai" kata gue.

"Jenn AC nya kecilin dingin jen" kata dia sambil mengeratkan selimut di tubuhnya.

"Udah paling kecil nai ini,apa mau di matiin aja AC nya?" tanya gue tapi dia langsung menggeleng.

"Jangan ihh nanti gue kegerahan" astaga mood nya dia kalo udah kaya gini pasti ribet.

Gue mendekat ke naina dan membawanya kedalam dekapan gue.

"Jen ngapain?" kata dia mencoba mendorong gue.

"Katanya tadi kedinginan"

"Tapii nggak gini juga"

"Ussht udah diam aja"

Beberapa menit naina menggeliat di dalam pelukan gue kerasa banget ada yang nempel di dada gue pasti nya itu punya naina biasa cewe kalo tidur nggak suka pake dalaman atas kan?

Gue berusaha menahan gejolak yang ada di dalam diri gue bukan saat nya sekarang untuk gue melakukan kewajiban layak nya seorang suami istri.

Naina mendongakan kepala nya otomatis tatapan dia sama gue bertemu.

"Jennhh gue lagi nggak pake dalaman jangan terlalu erat peluk gue nya nanti yang ada lo kelepasan sama gue" Ucap dia seakan tau gue memang sedikit terangsang.

"Kalo kelepasan emang kenapa?kita kan emang udah suami istri" kata gue menggoda naina.

Warna pipi naina seketika memerah dan menyembunyikan di ceruk leher gue.

Gue mengangkat wajah naina dia atau pun gue sekarang saling menatap.

Chuupp

Gue mencium bibir ranum naina yang bagi gue udah candu awalnya gue cuma kasih kecupan aja tapi naina melumat bibir gue.

"Mpphhtt jeenn" yang tadi nya posisi gue di samping naina sekarang gue udah di atas tubuh naina,tangan naina mengalungkan di leher gue tanda lampu hijau menyala gue melanjutkan ciuman tadi.

Ciuman kita lama kelamaan menjadi panas gue akui naina dapat menyeimbangi ciuman kasar gue ya terkadang dia suka kewalahan kalo gue udah mode trun on.

"Jenn mpphhtt nafas guee mppht ahh jenmppht" kata dia di sela sela ciuman kita,gue melepaskan tautan kita.

Naina dan gue saling mengatur nafas.

"Nai kamu hari ini kenapa?nggak biasa nya kamu kaya gini" Kata gue.

"Gue lagi halangan mungkin efek hormon gue jen" gue langsung bersmirk mendengar ucapan naina.

Gue langsung mencium dan melumat bibir naina kembali dengan sedikit kasar dan menggigit bibir nya perlahan.

Tangan gue mulai menjalar di tubuh naina tadinya naina mencegah tangan gue buat meraba tubuh nya tapi kedua tangan dia gue tahan dengan tangan kanan gue jadi tangan kiri gue leluasa untuk membuka satu persatu kancing baju naina.

Naina sempat kaget atas perilaku gue tapi dia langsung terhanyut karena sentuhan gue.

"Jen jangan sekarang gue belom siap" kata dia.

my teacher my husband-LEE JENO [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang