Delapan/2-Pertemuan Kedua

273 53 85
                                    

Haloooo vote dan komennya ya guys :)))) tengkyuu

Haloooo vote dan komennya ya guys :)))) tengkyuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝐕𝐞-𝐕𝐞𝐬𝐩𝐚?"
-Radel

AIR memberikan keindahan tersendiri bagi Radel. Ketika dia memejamkan mata, menahan napas, lalu menenggelamkan diri. Radel merasa seluruh hidupnya terhempas oleh dinginnya air. Penciumannya menangkap bau klorin yang menyengat.

Namun momen itu seperti warna dalam hidup Radel yang putih. Gelapnya di dasar air tak berarti apa-apa kala Radel melihatnya ke atas. Melihat cahaya membias jatuh.

Tampak indah bukan?

Cuma saat di sini Radel bisa mengatur mau kemana kaki dan tangannya terkibas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuma saat di sini Radel bisa mengatur mau kemana kaki dan tangannya terkibas. Cuma di sini, Radel merasa bebas dari kurungan Ara yang begitu keras.

Dan ... kala dia sudah mencapai titik batas, kepalanya muncul ke permukaan. Mencari udaranya yang habis.

"Andre emang gak salah bawa orang," Radel beringsut keluar dari kolam yang mencapai 2 meter lewat tangga. "Standar kecepatan lo cukup bagus."

"Thanks coach." Radel tersenyum mengambil handuk yang Reza berikan.

"Lo suka renang sejak kapan?"

Pertanyaan yang cukup biasa, tidak ada sulitnya dari pertanyaan Reza, tapi bodohnya Radel mendadak gagu buat menjawab. "Udah lama sih."

"Andre bilang lo belom ada tiga tahun," lelaki itu yang bisa diperkirakan berumur dua puluh limaan duduk di sebelahnya. Bergabung di pinggir kolam. "Malah katanya pas gabung, lo dipaksa kakak lo?"

Radel mencengkram pinggir kolam kuat. "Iya, emang kakak yang maksa Radel awalnya. Ya sampe akhirnya Radel sadar, Radel emang suka sama air."

"Dan kakak lo sendiri?"

Sudah dua tahun berlalu. Tapi, Radel masih belum terbiasa dengan pertanyaan itu. "Kakak Radel," Ada jeda lama dalam tatapan kosongnya. "Udah meninggal."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang