Update lagi kita wkwk, tolong vote dan komennya kawan-kawan. Tengkyu :)))
"𝓙𝓾𝓼𝓽𝓻𝓾 𝓴𝓪𝓵𝓸 𝓵𝓸 𝓷𝓰𝓮𝓻𝓪𝓼𝓪 𝓴𝓮𝓰𝓪𝓷𝓰𝓰𝓾, 𝓰𝓾𝓮 𝓰𝓪𝓴 𝓶𝓪𝓾 𝓹𝓮𝓻𝓰𝓲."
☾
KERAN sengaja tidak dimatikan, airnya terus mengalir dengan Radel yang membasuh wajahnya untuk ketiga kali. Kedua tangannya bertopang di ujung wastafel sementara matanya memandang cermin. Sosok perempuan dikucir kuda itu menyorot bingung sekaligus heran.
Radel menggeleng, mengambil tisu untuk menghilangkan air di wajah. Ayo bertaruh dengannya, dia pasti bermimpi. Radel pasti cuma berhalusinasi. Tidak mungkin. Tidak mungkin lelaki preman itu satu sekolah dengannya!
Pikirkan Radel. Pikirkan. Dia harus bersikap bagaimana?
Sebentar ...
Radel memang heran karena jebakkan takdir yang tak masuk akal, tapi yang lebih heran kenapa dia perlu sepanik ini. Harusnya dia santai saja. Radel harus tenang, Radel bisa bersikap jutek yang biasa dia lakukan pada orang tidak dikenal.
Iya!
Dia, Radela Linetta, gadis jutek yang cuma tenggelam dengan buku pelajaran. Perpustakan menjadi tempat favorit kedua setelah kolam renang. Karena untuk sekarang, dia cukup menjadi siswa pintar agar bisa menghentikan tuntutan sang mama.
"Del!"
Tepukkan di pundaknya sepenuhnya menganggetkan. Dia menoleh dan menemukan Jovita yang menaikkan alis heran.
"Kenapa lo lari dari lapangan?" tanyanya sambil mencuci tangan.
"Ah ... itu, gak apa-apa," Sepanik-paniknya, Radel tak pernah jadi seceroboh ini. Kecuali kemarin. Kecuali saat bersama lelaki itu. Tidak! "Kebelet pipis."
Jovita beroh panjang. Mengambil tisu mengeringkan tangannya. "Ayo ke kelas, udah bel."
Radel mengangguk. Mengikuti langkah jovita keluar toilet.
"Lo gak kepo?"
"Kepo apa?" Radel merapihkan rok selututnya yang sedikit kusut.
"Soal Panves?"
Radel tak bisa bohong kalau dia tidak ingin tahu soal cowok itu. Tapi, tidak, Radel tidak mau terlibat dalam masalah.
"Ya ngapain kepo ama dia." Dia terkekeh. "Gue gak ngurus soal cowok. Gak mau peduli juga."
"Biasanya cewek jadi tergila-gila liat dia, lo jadi pengecualian ya." Entah itu meledek atau sejenisnya, Radel menoleh pada sahabat bulenya itu yang justru tertawa.
"Sementara lo sendiri?"
"Sori ya, gue walaupun gak bener-bener banget jadi cewek, gue masih mau punya cowok bener."
KAMU SEDANG MEMBACA
Delapan
Ficção Adolescente❝Nama lo Dela, gue Panves, kalo nama kita digabungin jadi 'delapan'.❞ ❝Terus?❞ ❝Lo tau apa arti angka delapan?❞ ❝Gak dan gak mau tau.❞ ❝Delapan itu angka yang garisnya nyambung terus, gak pernah berhenti. Kayak gue dan lo, takdir kita selalu ketemu...