part 10

7.4K 322 45
                                    

Malam ini, langit terlihat begitu gelap. Tanpa ada bintang ataupun bulan sebagai pendampingnya. Semilir angin membelai halus wajah Nabilah, kini Nabilah duduk sendirian termenung di balkon kamarnya.

Entah apa yang sedang Nabilah pikirkan, sampai tidak di hiraukan suara seseorang yang sedari tadi memanggilnya. Karena tidak juga mendapat jawaban dari Nabilah. Seseorang itu memutuskan lebih mendekat, Sambil memegang bahu Nabilah dan kembali dia memanggil.

"Nabilah" ucapnya begitu lembut.

Nabilah sedikit terjingkat. Dia menoleh kearah belakang nya.

"Eh kenapa Bun?" jawab Nabilah dengan suara yang sedikit serak.

"Kamu kenapa? Kamu habis nangis yah?" Tanya melody khawatir.

"Nggak kok Bun, aku nggak papa" ucap Nabilah sambil tersenyum.

"Bunda tau kamu habis nangis. kamu kenapa sayang? Ayo cerita sama bunda" melody mengelus kepala Nabilah dengan lembut.

"Bundaaaa apa aku udah keterlaluan sama kak shani?. Aku selalu buat kak Shani sedih Bun tapi kak Shani selalu baik sama aku. Tadi di sekolah dia ngelindungin aku dari orang yang ngebully aku sampai baju dia Basah kena jus yang seharusnya aku yang kena" ucap nabilah

"Sayang dia itu mamah kamu seharusnya kamu panggil dia mamah, bukan kakak" ucap melody mengingatkan.

"Tapi bun......."

"Kamu tau ga kalau mamah kamu itu sayang banget sama kamu, dia sedih kalau lihat sikap kamu yang kaya gini terhadap dia" ucap melody memotong ucapan Nabilah.

"Tapi Bun aku takut, aku juga sedih kalau lihat dia sedih tapi aku kecewa sama dia Bun. dia malu kan punya anak kaya aku?, mangkannya dia nggak mau menganggap aku ada dan memberikan aku ke bunda" ucap Nabilah menatap sendu melody.

"Nggak sayang, mamah kamu nggak pernah malu punya anak kaya kamu. kamu boleh kecewa sama mamah kamu, tapi kamu nggak boleh benci dia. karena dia yang telah mempertahankan kamu dalam kandungannya, dia rela homeschooling, dia rela kehilangan masa remajanya selama 9 bulan, cuman karena kamu sayang. dan dia juga yang sudah  melahirkan kamu yang bertaruh dengan nyawa" ucap melody memberi pengertian agar Nabilah bisa memaafkan Shani.

"Aku udah maafin kak Shani Bun, tapi aku mau tetap jadi anak bunda. kak Shani harus melangsungkan hidupnya tanpa aku Bun, dia harus menikah dengan orang pilihannya dan mempunyai anak. kalau kak Shani mengakui kalau aku anaknya pasti kak Shani akan malu karena bakal banyak orang yang membicarakan kak Shani atau keluarga kita., dan membuat lelaki yang ingin menikah dengan kak Shani jadi mengurungkan niatnya gara-gara tau kalau kak Shani udah punya anak. yaitu aku." melody terkejut  dan takjub saat mendengar semua ucapan Nabilah yang begitu dewasa untuk anak seusianya. Nabilah  sudah mengerti tentang urusan orang dewasa, dia juga sudah berpikir panjang tentang kehidupan Shani.

"Nabilah memang anak yang sangat cerdas" batin melody

"Mamah nggak ada pemikiran untuk menikah, karena mamah ingin menghabiskan waktu mamah dengan putri tercinta mamah yaitu kamu, dan mamah gak pernah malu kalau mengakui kamu adalah anak mamah. biarkan orang berkata apapun mamah ga peduli, asal kamu selalu ada di samping mamah itu udah buat mamah bahagia" ucap Shani yang datang dari dalam kamar nabilah. Ternyata Shani bersembunyi di dalam kamar Nabilah untuk mendengarkan semua pembicaraan Nabilah dan melody.

"Tapi kakak harus menikah dan mempunyai anak dengan orang yang di cintai kaka, dan hidup bahagia bersama mereka, biarkan aku bersama bunda" ucap Nabilah sambil menunduk.

"Dengar ya. lihat mamah sekarang..." Shani menangkup kedua pipi Nabilah dan mengangkat wajah Nabilah perlahan, agar Nabilah menatap wajah nya.

"Keputusan mamah sudah bulat, mamah gaakan pernah menikah. mamah ingin hidup bahagia bersama putri kecil yang sangat mamah cintai, dan soal anak, Mamah udah ga bisa punya anak lagi, karena sewaktu melahirkan kamu rahim mamah bermasalah, membuat dokter harus melakukan operasi pengangkatan rahim,  jadi mamah udah ga bisa punya anak lagi dek" ucap Shani sambil mengelus pipi Nabilah dengan lembut.

Jangan Benci Aku KakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang