part 11

7.3K 318 50
                                    

Saat ini Di kelas nabilah sedang ada jamkos karena guru mata pelajaran nya sedang cuti melahirkan.

"Eh bil ceritain dong, kenapa  kepala kamu bisa di perban kaya gitu?" ucap Sinka, yang sedari tadi  terus bertanya mengapa kepala nabilah bisa diperban, tapi Nabilah selalu mengalihkan pembicaraan.

"Ihhhh Cici kepo banget sih" ucap Nabilah yang mulai kesal karena Sinka terus menanyakan hal yang sama.

"Ya iyalah aku kepo, aku kan kaka kamu. ayo cepetan kasih tau aku kenapa kepala kamu bisa di perban gitu?!" Sedari dulu Sinka memang sudah menganggap Nabilah adalah adik kandungnya. Alasannya, karena Sinka tidak mempunyai adik.

"Iya iya aku kasih tau nih, ini itu kalena kemarlin aku di bully" jujur Nabilah.

"Apa!, Sama siapa? Bilang sama Cici siapa yang udah ngebully kamu?" ucap Sinka yang terlihat sangat terkejut dengan perkataan nabilah.

"Kak Ochi" ucap nabilah pelan.

"Bener-bener ya kakak kelas itu!,  berani-berani nya bully adik gue. awas ajah ya!" marah Sinka.

"Emang Cici berani sama dia?" Tanya Nabilah membuat Sinka langsung nyengir ga jelas.

"Hehe nggak sih" ucap Sinka sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Yeuh tadi sok- sok an malah, eh telnyata takut juga" ucap nabilah.

"Terus kak Shani tau ga kalau kamu di bully kak Ochi?" tanya Sinka mengalihkan pembicaraan.

"Hmm tau" jawab Nabilah.

"Terus gimana respon mamah kamu?" tanya Sinka lagi.

" mamah tadinya marah banget sih., tapi  aku nyuruh mamah buat jangan hukum kak Ochi, dan tadinya mamah nolak, tapi pas aku mohon-mohon dia nggak nolak deh" jawab Nabilah.

"Kamu kenapa baik banget sih bil, seharusnya biarin ajah mamah kamu hukum dia, biar tau rasa!" ucap sinka yang heran dengan jalan pikiran adik angkatnya itu. bisa- bisa nya dia malah melarang mamah nya untuk menghukum seseorang yang membully nya.

Ketika mereka sedang asik berbincang, tiba-tiba ada yang membuka pintu kelas dengan sangat kasar. dan masuklah tiga orang gadis SMA yang membuat suasana kelas menjadi tegang.

3 orang gadis SMA itu mendekati meja Nabilah dan Sinka, dan  tiba-tiba salah satu dari mereka menarik tangan Nabilah dengan kasar.

"Lo harus ikut gue keaula, disanah bokap gue dan kepala sekolah udah nungguin Lo, siap-siap ajah Lo bakal di keluarin dari sekolah ini!" ucap Ochi sambil menarik tangan Nabilah.

"Kak Ochi apa-apa sih narik-narik tangan Nabilah, kasihan nabilah nya kesakitan" ucap sinka yang geram dengan tingkah Ochi.

Teman kelas Nabilah hanya diam saja memandang takut geng Ochi tanpa ada yang berniat membantu Nabilah terbebas dari genggaman Ochi

"Lo ga usah ikut campur urusan gue gendut!" Ucap Ochi.

"Aku ga gendut ya kak!" Marah Sinka yang tak terima di katai gendut.

"Udah gue gaada urusan sama lo! Gue cuman ada urusan sama temen Lo ini" ucap Ochi.

"Tapi urusan nabilah, urusan gue juga kak!" Ucap Sinka.

"Nadse, Natalia urus bocah gendut ini, biar gue yang bawa bocah miskin ini ke aula"perintah Ochi yang langsung di laksanakan oleh dayang-dayangnya.

Natalia & nadse menghalangi tubuh Sinka sedangkan Ochi menarik Nabilah keluar dari kelas.

"Kak jangan halangi aku!" Bentak Sinka  yang berusaha mengejar Ochi, tapi terus di halangi oleh nadse dan Natalia.

"Nanti ya anak kecil, tunggu Ochi pergi jauh dulu baru kita lepasin elo!" Ucap Natalia.

Jangan Benci Aku KakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang