CHAPTER 12

615 45 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUSEYOOO😳

TYPO BERTEBARAN JADI HARAP MAKLUM😁

HAPPY READING!!!!!









































Tiga hari setelah kejadian Taehyung mengambil uangnya Jungkook tampak murung, ah jangan lupa ia tak bisa makan siang karena tak mempunyai uang jajan. Jadi, ketika teman-temannya bergerombol memenuhi kantin untuk makan siang, maka Jungkook memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah.

Tiga hari itu ia hanya makan malam, itu pun memakan sisa makanan dari ketiga hyungnya. Sebenarnya Namjoon sudah sering kali meminta Jungkook untuk makan bersama di meja makan, namun Seokjin tetaplah Seokjin yang tak bisa diganggu gugat keputusannya.

Sekarang Jungkook sedang tiduran di taman belakang sekolahnya, ia memejamkan matanya memikirkan bagaimana ia bisa mendapatkan uang dengan cepat. Hari ini adalah hari terakhir untuk pembayaran seragam ia benar-benar bingung. Selama tiga hari ini ia belum sempat menemui Baekhyun karena harus latihan dan mengerjakan beberapa tugas kelompok dengan dua temannya itu.

Masih masih memikirkan bagaimana cara ia membayar seragamnya, tiba-tiba ia merasakan perutnya dililit dengan kuat.

"Arghh" gumam Jungkook sambil memegangi perutnya.

Ia menunduk dan menekan perutnya berharap rasa sakitnya itu menghilang. Sepertinya Tuhan memang menyayangi Jungkook, terbukti dengan ia merasakan sakit yang mulai mereda. Dan juga dengan sekotak makanan yang kini berada di hadapan Jungkook.

Jungkook mendongak melihat siapa yang membawakannya makanan, namun tak ada orang. Ia menengok kebelakang menemukan dua sahabatnya yang tersenyum membawa tiga kotak bento beserta 3 air mineral.

"Kalian kenapa ada disini?" tanya Jungkook.

"Mencarimu bodoh" ucap Mingyu sambil menoyol kepala Jungkook, membuat sang empu terkekeh.

"Kami tak tau apa yang terjadi, tapi kenapa tidak pergi ke kantin sejak tiga hari kemarin?" tanya Mingyu.

"Jangan kira kami tak memperhatikanmu Kook, kami diam menunggumu untuk bercerita tapi kau tak kunjung bercerita" ujar Yugyeom. "Akhirnya kami memutuskan mengikutimu kemarin dan kau malah tidur disini meinggalkan makan siangmu" sambung Mingyu.

Mendengar penjelasan kedua sahabatnya membuat Jungkook terharu sekaligus merasa bersalah. Bukan ia tak mempercayai kedua sahabatnya itu, tapi Jungkook takut akan merepotkan kedua sahabatnya. Bagaimanapun ia amat menyayangi kedua sahabatnya dan tak ingin melihat kedua sahabatnya itu kesusahan.

"Aku tak bermaksud menyembunyikannya dari kalian, tapi aku tak ingin merepotkan kalian" ucap Jungkook dengan nada yang lirih.

"Kau bicara apa sih Kook? Kita ini sahabat, aku dan Yugyeom akan selalu ada untukmu saat senang dan juga susah seperti yang kau lakukan kepada kami" jelas Mingyu.

"Benar apa kata Mingyu, jadi jangan memendam semuanya sendiri oke?" ucap Yugyeom dan diangguki oleh Jungkook. "Terserah kau mau cerita kapan, yang penting sekarang kau harus makan agar kau tak sakit" sambung Yugyeom.

"Terimakasih, kalian memang sahabat terbaikku" ucap Jungkook. Kemudian ia menceritakan masalahnya kepada kedua sahabatnya itu.

"Hyungmu benar-benar keterlaluan rasanya ingin ku hajar saja" ujar Mingyu sambil mengepalkan tangannya.

"Jangan Gyu, bagaimanapun mereka adalah hyungku" jawab Jungkook sambil tersenyum.

"Yasudah untuk uang seragam kau bisa memakai uang kami Kook" ucap Yugyeom.

A Wish in My Life -JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang