"BUSET BIOLOGI GW 60 AH BODO"
"HAH 60? HAHAHA LU CUPU BGT VE"
"DIEM LU KOU, FISIKA LU AJA 50"Pertengkaran sejenis ini sering terjadi antara Venus dan Kouta. Mereka selalu meributkan nilai mata pelajaran IPA.
"Kou! Venus! Berisik bgt sih kalian mau bapak kurangin nilainya jadi 40?" Tegur Pak Damar selaku guru Fisika.
"Haha iya pak ampun, gara-gara Kou nih"
"Kurang ajar lu Ve, lu juga ribut ya"Diantara mereka memang tidak ada yang mau kalah. Keduanya hampir setiap hari selalu ribut hanya karena hal sepele. Meski prestasi yg diraih Kou dan Venus banyak, mereka sering mendapatkan hukuman karena setiap hari membuat kegaduhan tidak penting di kelas.
"Masih ribut aja kalian, sekarang sebagai hukuman, kalian keluar kelas lalu pel koridor ini cepetan!"
"I - iya pak"
Kou dan Venus tidak dapat membantah omongan Pak Damar. Kelihatannya guru berusia 40 tahun itu sudah hampir mengeluarkan tanduk iblis, alias dia sudah hilang kesabaran. Kou dan Venus meminjam lap pel kepada Bu Ningsih, office girl di sekolah mereka.
"Bu, pinjem lap pel dua"
"Loh kalian dihukum bareng lagi? Ibu sampai hafal muka kalian berdua loh, ni lap pel nya"
"Makasih bu"Mereka segera kembali ke koridor untuk mengepel lantai sesuai permintaan Pak Damar. Venus mengepel koridor bagian kiri, dan Kou mengepel koridor bagian kanan. Karena itu hukuman, tentu saja mereka melakukannya dengan setengah hati sambil masih menyalahkan satu sama lain.
"Lu sih pake ributin nilai Biologi gw, jadi kena juga kan gw sama Pak Damar"
"Salah lu lah, lu juga ributin nilai Fisika gw, dasar cewe aneh"Hampir satu jam mereka berdebat, akhirnya tugas mereka selesai juga. Kini mereka tinggal melapor kepada Pak Damar.
"Pak udah beres" ucap mereka kompak
"Ya sudah bagus, nama kalian siapa ya bapak lupa, mau bapak masukan jurnal kelas"Sebenarnya mereka sedikit lega mengetahui bahwa Pak Damar tidak hafal dengan nama mereka. Setidaknya mereka tidak dianggap trouble maker.
"Seingat bapak sih, kamu namanya Kouta, dan kamu siapa ya yg perempuan? Nama kamu ada planet2nya seinget bapak"
"Nama saya Ve-"
"OHH JUPITER YA!"Baru saja Venus ingin klarifikasi. Tetapi Pak Damar keburu menyela omongan Venus dengan pedenya. Mendengar Pak Damar menyebut nama Venus menjadi jupiter, Kou tertawa terbahak-bahak sambil mengejek.
"HAHAHA JUPITER, COCOK SI MUKA LU GEDE KEK JUPITER"
"DIEM LU KOU! NAMA SAYA VENUS BAPAK"
"Loh salah ya? Haha maaf nak. Sudah kalian jangan ribut lagi, nanti hukumannya bapak tambah tepar klian"Sepulang sekolah, Kou pergi ke kantin membeli makanan. Dia melihat Venus seperti sedang menahan lapar. Kou menghampiri Venus karena penasaran.
"WOY! Ngapain lu sendirian disini"
"Laperlah oon, klo ga ngapain gw disini"
"Ya makan lah Ve, dah tau laper"
"GW GABAWA DUIT"Kou pergi ke kantin paling ujung. Kantin itu jualan roti, which is roti itu makanan kesukaan Venus.
"Nih, roti buat lu"
"Thanks, brp harganya tar bsk gw ganti"
"Gausah, tulus gw sama lu"Omongan Kou membuat Venus sedikit kaget. Sejak kapan Kou bisa berbuat hal semanis itu?
"Ha? Oh yaudah t-thanks"
"Tapi boong XIXIXI"
"Serah lu dah"Venus memang tidak bisa mempercayai Kou. Mana mungkin Kou melakukan hal seromantis itu.
"Canda baperan lu, beneran buat lu kok, tulus dari lubuk hati gw yg paling dalam"
"Lebay lu, haha"Venus tersenyum tipis mendengar jokes dari Kou. Kedengarannya memang garing tapi menurut Venus itu manis.
"Kek bercandaan bapak gw" batin Venus
Sambil menyantap rotinya, tanpa sadar, Venus dan Kou berjalan bersama. Anak - anak lain mulai memperhatikan mereka dan mengejek mereka.
"Ehem, aduh keselek akhlak gw"
"Jadian dadakan nih!"Venus dan Kou memasang ekspresi kebingungan. Mengapa semua orang berbicara seperti itu? Tidak sengaja, mereka akhirnya saling bertatapan.
"EH LU NGAPAIN NGIKUTIN GW"
"LU YG NGIKUTIN GW YA"Venus dan Kou memasang muka saling sebal. Kou memilih untuk pergi ke perpustakaan agar dia tidak bersama dengan Venus. Sedangkan Venus memilih langsung pulang ke rumah.
"Gw mau ke perpus, awas lu klo berani ngikutin gw"
"Geer lu, gw mau pulang kali"Anak - anak tadi hanya memperhatikan mereka sambil menggelengkan kepala tanda mereka lelah melihat pertengkaran Kou dan Venus. Bagaimana tidak, tiada hari tanpa mereka membuat keributan.
"Tinggal damai aja susah bener"
kata salah satu anak disana.Kou pergi ke perpustakaan. Dia melihat suatu buku yang terlihat menarik.
"Tata Surya?" bacanya
Dia membuka buku itu per halaman, lalu dia menemukan halaman tentang planet Venus.
"Venus disebut dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi."
"Apanya yang cantik, Venus yang ini kek tapir hahaha, gaada cinta - cintanya juga"
Baik di depan Venus maupun dibelakang Venus. Kou selalu mengejek Venus. Mereka sudah berteman sejak kelas 6 SD dan sekarang mereka sudah menduduki bangku SMA kelas 2. Tapi dari sekian tahun yang mereka lalui, tidak pernah ada 1 tahun pun tanpa mereka bertengkar hanya karena hal yg bodoh.
Kou memutuskan untuk meminjam buku tata surya itu. Ya, dia meminjam buku itu bukan untuk dibaca, melainkan untuk ditunjukkan kepada Venus. Buku itu akan dia pakai untuk menjahili dan mengejek Venus seperti biasanya.
Sampai depan pintu gerbang sekolah, dia melihat bahwa sekarang sedang turun hujan.
"untung gw bawa hoodie" gumamnya
Tidak sengaja, Kou menoleh ke arah kiri dan melihat Venus disana. Dia belum pulang. Sepertinya Venus tidak membawa payung / hal sejenis itu untuk melindungi dirinya dari basah kuyup.
"VENUS! Lu belom pulang?"
"Ya klo gw udh pulang yg lu liat siapa podoh, arwah?'
"Dasar sensian"Venus memang selalu menjawab Kou seperlunya. Bahkan dia sering memaki Kou dengan bahasa yang kasar.
"Duaan aja sama gw, gw bawa hoodie"
Mata Venus hampir mau copot. Kou ini kebanyakan nonton film atau gimana? Kenapa hari ini dia jd bikin adegan uwu di film?
"Sok romantis lu, Kou"
"Buruan, gw serius"
"Y - ya oke"Venus dan Kou berjalan di tengah hujan layaknya sepasang kekasih. Rasanya aneh mereka bisa akur seperti sekarang. Venus ingin mempertanyakan hal ini sejak lama kepada Kou. Menurutnya, ini situasi yang sesuai.
"Kou, gw kan sering maki - maki lu tuh. Pake bahasa kasar pula"
"Ya kan emang kelakuan lu gitu"
"Kok lu gapernah ngejek gw pake bahasa kasar juga?""Menurut gw, lu kan cewe. Biar gimana pun hati lu itu lebih rentan patah hati dari gw. Gw gamau jadi salah satu orang yang pernah nyakitin hati lu."
Jawaban Kou benar-benar diluar dugaan Venus. Dia berpikir, Kou akan menjawab pertanyaannya dengan jawaban konyol. Tetapi Kou malah menjawab pertanyaan Venus dengan jawaban yang membuat Venus blushing.
"Haha, bisa bijak juga lu"
Senyum manis Venus terukir di wajahnya. Kou ikut tersenyum melihat senyum Venus.
"Venus"
"Hm?""I want more of this"
-------------- pun10 gopud --------------
hi cewe, hi cowo ^^
jangan lupa vomment xixixi
makasih tante, makasih omsalam,
author kue (๑'ᴗ')ゞ
KAMU SEDANG MEMBACA
FISIO (Fisika × Biologi)
Teen Fiction"Seperti layaknya hukum kekekalan energi, cintaku padamu tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan, itu semua ada secara tiba-tiba" "Cinta seperti miopi, tidak bisa melihat jauh, hanya bisa melihat dekat. Cinta hanya ada di sekitar kita, di...