"Seperti layaknya hukum kekekalan energi, cintaku padamu tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan, itu semua ada secara tiba-tiba"
"Cinta seperti miopi, tidak bisa melihat jauh, hanya bisa melihat dekat. Cinta hanya ada di sekitar kita, di...
Kou menyentil dahi Venus. Walau sebenarnya, dia memang tidak berniat bercanda.
Kou mengantarkan Venus sampai ke rumahnya.
"Makasih Kou, gw masuk ya" "Iya"
Kou pulang ke rumah. Sesampainya di rumah dia disambut dengan wajah keluarganya yang seperti ingin meledaknya.
"Ga jadian aja?" kata Kak Shou "Apa si kak"
Kou naik ke lantai atas, lalu masuk ke kamarnya. Dia melihat kalender yang tertempel di dinding.
"Tanggal 21 Febuari festival kebudayaan ya"
Masa-masa Kou di kelas 11 SMA tinggal beberapa bulan lagi. Kurang lebih, hanya tersisa 4 bulan.
Kou membaringkan dirinya di kasur. Dia mengambil handphonenya lalu dia mengirim pesan kepada Stefan. Dia meminta Stefan mengirimkan jadwal festival kebudayaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Acara khusus kelas 12? Apaan tuh" Batin Kou
Kou meletakkan kembali handphonenya lalu dia melingkari tanggal festival kebudayaan di kalendernya.
--------------------- time skip ---------------------
Keesokan harinya, suasana kelas sudah sangat ribut, padahal hari masih pagi. Venus dan Kou yang datang bersamaan bertanya kepada salah satu teman sekelas mereka.
"Ini ada apaan? Kok berisik banget" "Ini loh, kelas kita kebagian pake baju khas negara Jepang"
Venus dan Kou saling bertatapan. Mereka tidak tahu apa-apa tentang kebudayaan Jepang.
"Kebagian presentasi Jepang juga dong?" "Iya hyung"
"BOKU WO TSURERE SUSUME!!!"
Zoey, wibu akut dari jaman Majapahit mulai berisik. Semuanya sudah tahu, pasti Zoey yang mengusulkan ke panitia bahwa kelasnya harus mendapat Negara Jepang.
"Dia yg ngusulin ya?" "Iyalah dia juga kan pacar panitia, pasti dikabulin"
Semua anak di kelas mulai membicarakan Zoey. Padahal mereka semua berharap, kelasnya akan mendapatkan Negara Indonesia. Sehingga mereka tidak perlu susah payah belajar bahasa asing.
"Zoey sialan"
Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Pembelajaran pun berlangsung seperti biasa.
Venus masih memikirkan festival kebudayaan. Dia berpikir kelasnya tidak akan mendapat Negara Jepang. Venus selalu insecure dengan tubuhnya. Venus adalah MC untuk kelasnya dan MC harus mengenakan yukata sepanjang festival. Menurut teman-teman Venus, postur tubuh Venus itu sempurna. Tetapi Venus tidak pernah menerima kenyataan itu.
"Padahal gw kan pengen keliatan cantik" "Depan Kou"
*kring*
Bel istirahat berbunyi, semua anak pergi ke luar kelas untuk beristirahat.
