Hai Bertemu Lagi

80 1 0
                                    

Setelah lulus, kupikir akan menjadi masa yang menyenangkan karena lepas dari tanggung jawab di sekolah. Namun nyatanya, setelah lulus justru semua muanya baru dimulai...
Pertama, aku mulai mengurus dokumen dan data-data untuk daftar di Perguruan Tinggi Negeri lewat jalur SNMPTN. Saat itu aku merasa sangat bersemangat, karna pikirku 'wahh akhirnya kuliahh, pasti aku bisa lolos' begitulah pikirku. Namun nyatanya pada saat hasil pengumuman aku dinyatakan "belum lolos"🙂. Pada tahap pertama ini aku benar-benar merasa kecewa dan merasa seakan-akan akhir dari perjalanan saat itu. Ingat sekali ketika mengetik untuk melihat hasil jari-jari tanganku gemetar, dan kemudian muncul lah notif merah, disitu aku langsung nangis senangis-nangis nya. Untuk mengeluarkan semua rasa pada saat itu, aku menelfon seseorang, orang pertama yang aku 'telfon' untuk memberitau bahwa aku kecewa aku tidak lolos. Walaupun aku tau dia tidak akan pernah tau bahwa dirinya kubicarakan di sini. Orang ini pernah menjadi bagian dari cerita lalu ku, iya lalu, karena selang beberapa bulan kemudian, aku melepas semuanya...

Kedua, saatnya aku mencoba lagi di jalur berikutnya, yaitu SBMPTN. Percobaan pada jalur inipun aku hingga rela sedikit menurunkan dan melepaskan satu PTN yang aku inginkan, aku mencoba PTN lain untuk mencari peluangku untuk lolos. Selama proses ini sebenarnya aku sadar dan aku tau betul usahaku bukan apa-apa dan tidak ada apa-apanya ketimbang beribu orang di luar sana. Walaupun, aku meningkatkan ibadah, menambah ibadah-ibadah sunnah, berdoa dengan sebenar-benar nya, tapi tetap pada akhirnya tanggal 14 Agustus 2020 menjadi hari buruk ku, anggapku pada saat itu. Aku kembali mendapat notif 'maaf, anda belum lolos seleksi SBMPTN 2020'. Kali ini aku tau, bahwa aku tidak bisa mengabari orang itu lagi seperti waktu itu, kukabarkan yang lain nya seperti sahabat, orangtua, dan orang-orang terdekat lainnya.
Namun tetap, kukabari dia sesuai janjiku, akan tetapi dengan cara yang berbeda.

Tanganku sudah kesemutan, mungkin dikesempatan lain akan aku lanjutkan lagi cerita ini...

Jejak LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang