Naruto©Masashi Kishimoto
Wrong©nek0kyun
SasuNaru
Cerita ini di buat hanya untuk kesenangan belaka. Jika ada kesamaan mungkin otak kita sedang memikirkan hal yang sama itu bukan kesengajaan. Jika anda tidak suka dengan tema BL silahkan meninggalkan cerita ini. Terima kasih...
Happy Reading
. . . .
Setiap hari seperti yang sudah-sudah. Aku pergi kuliah, belajar, bertemu dengan teman-teman dan pulang. Tapi belakang ini ada para wanita yang mengejar-ngejar ku terus.
"Ayolah Naru-chan bantu kami ya~"
"Ya, Naru-chan?"
"Aku bilang tidak ya tidak!" Teriakku. Bukan bermaksud kasar pada wanita. Tapi mereka sudah keterlaluan. Iya jika mereka meminta tolong hal yang biasa. Pasti akan aku bantu. Tapi ini~
Mereka memintaku mengikuti acara kencan buta dan aku harus berpura-pura menjadi wanita. Yang benar saja, mau di taruh mana harga diriku sebagai pria. Tidak ada gadis lain apa?
Semua terjadi karena rambut panjangku. Ibuku yang sangat mendambakan anak perempuan malah melampiaskannya padaku. Jadi rambutku dibiarkan panjang dan tidak boleh di potong oleh ibuku. Orang-orang sering kali salah paham dan mengira aku perempuan padahal aku laki-laki sejati.
Lalu para wanita putus asa ini seenaknya saja memintaku jadi perempuan. Lama-lama aku akan nekat potong rambut sendiri.
"Disana nanti kamu hanya perlu perkenalkan diri lalu setelah itu diam saja juga boleh. Yang penting anggota kita pas Naru-chan."
Ya walau hanya berdiam diri pasti nanti ada saja yang mengajakku bicara. Apalagi jika sampai ada pria yang suka padaku.
Hi... Membayangkan saja aku tidak mau. Bukan aku kepedean tapi memang banyak pria yang naksir padaku dan tak jarang menyatakan dia belok karenaku dan aku tidak biasa dengan semua itu.
"Aku tidak mau! Cari saja wanita betulan jangan ajak aku!"
"Ayolah Naru-chan, Hinata-chan dia sudah ada pacar jadi tidak ada yang lain lagi. Lagian siapa tau nanti ada yang suka padamu Naru-chan."
Seenaknya saja mereka, secara tidak langsung mereka meragukanku sebagai lelaki. Dasar wanita rabun. Dan apa katanya Hinata-chan sudah punya pacar? Padahal dulu dia suka padaku. Lalu sekarang dimana rasa sukanya itu.
"Pokoknya aku tidak mau ikut! Sudah sana jangan ganggu aku."
Mereka lalu bergerombol seperti sedang mendiskusikan sesuatu. Aku mempunyai firasat tidak enak tentang keadaan selanjutnya. Sebaiknya aku segera kabur.
"Tunggu Naru-chan!" Belum juga kabur udah bilang tunggu, memang mengerikan para wanita ini.
"Apa?"
"Bagaimana dengan kami traktir Ramen selama satu minggu jika kau bersedia ikut."
Apa ramen katanya? Memang aku suka ramen, curang sekali mereka menyogokku dengan ramen.
"Eng.... Baiklah tapi aku tidak mau jadi perempuan. Aku tidak mau ada banyak kesalahpahaman lebih banyak lagi."
"Mana bisa begitu Naru-chan, kita ini kekurangan anggota perempuan. Kamu harus berpura_"
"Tidak apa-apa Sakura-chan. Yang penting Naru-chan bersedia ikut kita." Karin memang yang terbaik, selain rambutnya yang mirip kaashan dia juga baik walau terkadang dia menyebalkan juga.
"Baiklah. Kalau begitu kita akan berkumpul disini hari minggu, lalu kita berangkat bersama kesana. Kalau begitu bye-bye Naru-chan."
Para wanita itu Sakura, Karin dan Ino pergi juga. Apakah tidak apa-apa jika aku ikut mereka. Tidak akan ada hal yang merepotkan nanti?
.
.
.
Hari minggu yang di nanti tiba. Sekarang aku menyesal menyetujui ajakan mereka. Aku sudah dandan keren-keren dari rumah dengan mengucir rambut ku supaya macho. Mereka malah seenaknya melepas ikatan rambutku dan memberikan jepit rambut pada poniku. Jika seperti ini aku terlihat seperti gadis tomboy! Mereka memang tidak bisa dipercaya."Ok! Karena semua sudah siap ayo berangkat. Kita temukan jodoh bersama!"
Kita berangkat dengan mobil punya Sakura-chan sang supir didepan dengan Sakura-chan. Ino dan Karin mereka duduk mengapitku. Memegangi tanganku yang terus saja ingin membenarkan rambutku. Padahal mereka perempuan dan aku laki-laki kenapa tenaga mereka lebih benar dariku. Akhirnya aku hanya bisa pasrah dan semoga nanti tidak ada yang mengira aku perempuan walau itu mustahil.
Tempat pertemuannya ternyata tidak jauh dari kampus. Harusnya tadi jalan kaki saja jadi aku bisa kabur.
"Ayo semua! Sepertinya mereka sudah sampai." Ino lalu menarikku Karin juga mendorongku aku tidak punya kesempatan kabur.
Ku lihat di bangku pojok ada empat orang pria yang salah satunya melambaikan tangan pada kami dan Sakura-chan balas melambaikan tangan.
Meraka menarikku mendekat pada empat pria yang sudah pindah tempat duduk. Sekarang posisinya para pria duduk berjejer kan kita para gadis coret 'aku tidak termasuk; duduk dihadapan mereka.
Acara di mulai dengan perkenalan diri, semua sudah berkenalan dari pihak pria dimulai dari sebelah kiri dihadapanku ada Sai, katanya mahasiswa jurusan seni semester terakhir disampingnya ada rock lee mahasiswa jurusan olahraga semester terakhir juga. Lalu ada Suigetsu mahasiswa ekonomi dan yang terakhir sebelah kanan ada Sasuke katanya dia sudah bekerja. Aku tidak tahu kenapa ora kantoran bisa berteman dengan mahasiswa.
Lalu para gadis memperkenalkan diri dari sebelah kanan ada Karin, lalu Ino, Sakura dan tiba saatnya perkenalanku
"Perkenal_"
"Dia Naruko-chan mahasiswa jurusan sastra. Dia cantik bukan."
Belum juga aku bicara Sakura-chan langsung memperkenalkan diriku dan siapa tadi yang dia sebut, Naruko? Siapa Naruko...
"Iya Naruko-chan cantik. Kalian semua juga cantik beruntung sekali aku ikut kali ini!" Pria yang aku ketahui bernama Rock lee dengan semangat dia menyalami kami satu persatu.
Acara di mulai dan kulihat semuanya berpindah tempat memulai pendekatan. Kecuali diriku yang diam menundukan kepala. Sesekali aku meminum jus jeruk yang aku pesan.
Ku edarkan pandanganku ke sekitar dan tanpa sengaja bertatapan dengan pria yang duduk paling kanan dia juga menatapku. Apa dia dari tadi memandangku? Kalau tidak salah siapa ya tadi namanya? Ah iya.... Sasuke-san
Aku masih bisa merasakan Sasuke-san masih terus memandangku. Memang ada yang aneh denganku yah? Atau dia tau aku ini laki-laki juga. Itu bagus jadi nanti dia bisa memberitahukan teman-teman nya bahwa aku ini laki-laki.
Kurasakan tatapan itu semakin menjadi-jadi. Sungguh tidak enak sekali tatapannya. Aku tidak berani melihat. Aku ingin pulang.
"Permisi semuanya, aku ingin ke toilet sebentar."
Tanpa persetujuan siapapun aku langsung pergi tidak lupa aku membawa tas ku sekalian. Tentu saja aku tidak akan ke toilet. Aku akan langsung pulang.
Akhirnya aku bisa kabur juga. Aku berlari menuju halte terdekat. Saat bus akan datang seseorang memegang tanganku.
"Jika aku bertemu denganmu lagi... Itu artinya kita mulai berkencan. Sampai jumpa lagi Naruko-chan."
Apa katanya tadi?
Dia Sasuke kan yang dari tadi menatapku. Dia tidak serius kan?
.
.
.
.Tbc
Gak tau aku nulis apaan ini. Agak membingungkan.
Ok di tunggu vote dan coment nya
Terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG
FanficBerawal dari pertemuan yang salah berakhir dengan awal yang dijanjikan Gak bisa bikin summary, silahkan dinikmati saja Naruto punya Masashi Kishimoto sensei