Prolog

745 40 3
                                    

Suara pendeteksi jantung terdengar memenuhi ruangan. Seiring seorang gadis yang terbujur kaku di atas ranjang bergelut melawan maut, berusaha mempertahankan nyawanya demi bisa bersama keluarganya. Dan selama itu pula, ia terus diberi bantuan berupa selang oksigen.

Tak hanya dia yang berjuang, tapi lelaki di sampingnya turut melakukan hal yang sama. Berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Berharap gadisnya segera sadar dari tidur panjangnya. Dalam hati, ada rasa sesal karena sudah sering menyakiti dan mengabaikannya.

Dan kini, ia memohon kepada Tuhannya agar diberi kesempatan untuk menebus dosa-dosanya. Menggantikan rasa sakit itu, dengan kebahagiaan. Digenggamnya tangan sang gadis. Dan dikecupnya penuh sayang, seraya memejamkan mata

"Sayang, cepatlah bangun. Aku merindukanmu. Jangan hukum aku lebih lama lagi. Aku mohon ...," lirih sang lelaki memohon.

Tiba-tiba saja, pintu ruang inap terbuka, menampilkan wanita berkepala empat yang senantiasa cantik. Walau sudah termakan waktu dan keriput. Tapi, ia tetap awet muda sekalipun sudah beranak tiga dan memiliki cucu.

"Nak ... pulanglah, sahabatmu sudah menunggumu di luar."

"Tapi, Mi-"

"Sstt ... jangan menolak. Mami yakin, anak Mami juga tidak akan senang melihatmu yang seperti ini," kata Mami, yang merupakan ibu dari sang gadis.

Sang lelaki menghela napas. Memandang pujaan hatinya sejenak.

"Baiklah, tapi aku boleh kembali lagi bukan?" tanyanya memastikan. Takut jika ia tak diizinkan untuk menemui kekasihnya kembali.

Mami terkekeh. Ia tersenyum dan mengangguk.

"Tentu."

Kursi pun berderit mundur. Sang lelaki bangkit dari kursinya. Berjalan menuju pintu. Baru saja ia memegang handle, suara lirih yang begitu ia kenal memasuki indra pendengarannya.

"Mami."

Ia pun mematung dan segera berbalik. Memandang gadis di depannya yang kini sudah membuka matanya. Tapi, melihat ia yang mengerut memandangnya, entah kenapa membuat hatinya mencelos.

"Lo siapa?"

•••

NEXT?

COMENT😉

27 November 2022

Lovely Tears (NEJ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang