Bab 7 ~ Termenung

8 3 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Jika kalian berfikir, untuk mengakhiri sebuah hubungan? Fikirkan baik-baik, rencanakan dengan matang, biar tidak ada kata 'Mantan' diantara kita,"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



'happy Reading readers'




POV Adeeva

"Hei, Adeeva. Ha—Halo!" Ujar
Eva, seketika membuat Adeeva kaget,
"Lu kenapa sih Dev? Cerita atuh," tanya Destia

Ia bingung apakah harus cerita atau ngga, sebab ini kan masalah pribadi, jadi dia memutuskan untuk tidak cerita kepada teman dekatnya.

"Oh ga ada kok, maaf yah. Sampai dimana tadi?" ia merasa tidak enak, kemudian ia memutuskan untuk menyimak obrolan daripada frustasi mikirin masa depan, lebih baik ia bersenang-senang.

Ia termenung, bingung sehingga ia diam membisu, terdiam ketika sahabatnya cerita, jujur ia tidak tahu apa yang ia rasakan, ia hanya bisa memendam terus memendam

****

Tring-tring-tring!!!

Pulang sekolah tiba, seperti pada umumnya, ia terus dipaksa oleh Arga, apalagi mereka hari ini akan fiting baju, karena pernikahan mereka yang semual akan di adakan dua bulan lagi menjadi seminggu dari sekarang ...

Flashback off

"Papa, jangan mempermalukan Arga, malu tau. Arga kan sudah besar pah, bukan anak kecil lagi ini," serapah Arga saat menikmati makan malamnya, yang kemudian di balas oleh kakaknya dengan cekikikan ...
"Hahahaha, besar apanya? Udah pah, nikahin aja tuh dia, sepertinya ada yang sudah kebelet." ujar Samuel yang tak lain kakaknya yang paling usil.
Arga yang mendengar itu bibirnya ia manyun-manyunkan, bukannnya marah atau apa kakak dan papanya malah tertawa terbahak-bahak,
"Bwahahahhahah, liat tuh Bun! Anakmu seperti sapi yang ingin di penggal," candaan papahnya membuat bunda tertawa cekikikan ....
"Hahahaha, ada apa ini anak bunda? Cieee sudah besar, puft!" goda bundanya membuat Arga semakin malu bukan main,

Tiba-tiba ...
"Kalo kamu sudah besar! Papah tantang, nikahi Adeeva, seminggu dari sekarang!" skartis papahnya membuat Arga tak bisa bicara banyak.

Ia berfikir yakali nikah di usia 18 tahun? Yang benar saja, sekolah aja baru mau lulus, udah gitu nikah sama orang yang tidak di kenalnya? Itu sih mustahil bagi Arga! Nyatanya ... Sekarang ia di tantang, ia bingung harus menjawab apa?

"Uh-uh, untung papah yang minta! Coba kalo si cewek jalang itu yang minta, sudah ia tolak mentah-mentah kali."  Kemudian Arga beranjak dari meja makan menuju dapur untuk mengambil segelas air minum.

"Hei, nak! Gimana? Sudah siap menerima tantangan?" ternyata papahnya mengikuti sampai ke dapur, untuk memastikan anaknya akan menuruti permintaannya.

"Hmm ... seterah papa." sembari jalan menuju ruang tamu.
"Setuju nih?" tanya balik ayahnya.
"Iya, ayah Arga setuju. Jika itu buat papa bahagia, kenapa tidak?"  nada berat terdengar, namun ia melihat raut wajah ayahnya sangat gembira sekaligus bahagia,
"Oke, besok kamu pulang sekolah, ajak Adeeva yah! Fitting baju, di butik salah satu rekan mamamu."
"Iya, pah" ujarnya kembali.

Flashback on

Sekarang mereka telah sampai di salah satu butik ternama yang paling mewah dan terkenal di Jakarta, mereka berdua turun dari mobil sport milik Arga.

Arga membawa Adeeva ke sana, namun ia lupa bahwa Adeeva masih mengenakan seragam sekolahnya, lalu ia berinisiatif untuk membawa Adeeva ke salah satu pusat perbelanjaan baju, membawa Adeeva memilih baju yang ia harus pakai saat akan ke butik nanti, ia melihat Adeeva nampak termenung, walaupun bahaya sih, nyetir sambil ngobrol, akan tetapi ia tidak tahan dengan kesunyian ini,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trouble maker Of BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang