Yuki POV
Aku berjalan menuju ruang guru lalu mengetuk pintu
"Permisi" ucapku sambil membuka sedikit pintu ruang guru."Ya,mau cari siapa?" Tanya cementos Sensei.
"Etto ,saya mau cari aizawa sensei" ucapku gugup.
"Ohh dia ada di mejanya" ucap cementos sensei lalu aku berjalan menghampiri paman Shouta.
"Paman shouta"panggilku membuat paman kesayanganku ini menoleh.
" Ohh yuki kau mau pulang sekarang?"tanya Paman Kubalas dengan anggukan.
"Pulang sendiri atau mau menungguku dan Mic?" tanyanya lagi.
"Aku pulang sendiri paman" jawabku.
"Baiklah hati² kalau ada apa apa langsung hubungi aku" ujar paman shouta yang ku jawab dengan anggukan .
Inilah pamanku dia terlihat dingin pada orang lain bahkan pada diriku saat pertama bertemu 'dalam konteks waktu aku baru sadar siuman ya' tapi tidak banyak yang tahu sebenarnya dia amat sayang padaku dan ingin aku selalu dalam pengawasanya ,dia dingin dan sadis tapi ada sisi yang hanya di tunjukan padaku yaitu kasih sayang seorang ayah. Aku merasa kalau paman shouta bukanlah pamanku tapi ayahku perhatian yang ia beri dan kasih sayang yang ia curahkan mwmbuatku benar² merasa aku sangat bersyukur masuk ke dunia ini.
Di dunia asliku ayahku sama sekali tidak menginginkanku ,saudara² dari ayahku juga membenciku terutama nenek dan kakek, ibuku meninggal saat Aku SMP kelas 2 hal itu membuatku terpukul ,ayahku yang selalu memarahiku bahkan jika itu hanya hal kecil ia bisa memukulku menggunakan ikat pinggang kesayanganya .sampai datang hari dimana aku kabur dari rumah dan aku berakhir tinggal di panti asuhan sampai umurku 20 tahun.
Selama pelarianku itu aku berulang kali di paksa pulang tapi aku kekeuh untuk tetap di panti asuhan, jika kalian bertanya dari mana aku dapat uang ,jawabanya aku berjualan dengan modal yang ku dapat dari menabung dari kecil aku bisa membuka kedai minuman . Kalian tahu berapa modal yang ku butuhkan? Rp.1.500.000 dan di tabunganku ada uang 55 juta , ini pribadi milikku di umur 14 tahun, karna bisa di bilang keluarga ayahku dan ibuku sangat kaya hanya saja ya begitu kekayaan tidak menjamin keharmonisan sebuah keluarga
Ok kenapa malah melenceng sejauh ini back to story.Aku berjalan lalu tanpa sengaja melihat bakugou yang ada di depanku berjalan sambil memasukkan tanganya ke dalam saku ,dia terlihat kesal dan lagi sekolah sudah sepi kenapa dia baru pulang? ku hampiri dia.
"Hallo Bakubom" sapaku.
"Apa kau bilang gadis sialan!!!!" teriaknya sambil menolehku ,aku terkekeh aku suka kepribadianya.
"Aku memanggilmu bakubom , karna kau itu kaya bom berjalan hahaha" ucapku sambil tertawa.
"Gadis sialaaannnn!!!" teriaknya.
"Aku bercanda bakugou" ku hentikan tawaku dan ku rubah dengan senyum "Kau pasti kesal ya? orang yang kau anggap hanya kerikil jalanan sekarang telah berubah menjadi berlian?" tanyaku dengan ekspresi serius dia menatapku jengkel.
"Apa maksudmu gadis sialan!" tanya bom berjalan yang mulai kesal.
"Bakugou jika kau terus mengaggap dirimu lah yang paling kuat dan mengabaikan yang lemah maka kau tidak akan berkembang, kadang tanpa kau sadari dia yang berada di paling bawah sedang mencoba merangkak ke atas untuk memukul mundur dirimu dan jika kau terus seperti ini ,kau meremehkan mereka yang lemah tanpa kau sadari yang tadinya berada jauh belakangmu sudah ada tepat di belakangmu bahkan bisa jadi dia sudah berada di depanmu" ujarku ,bakugou mulai memperhatikanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku no Hero Academia: Change My Life
FanfictionYuki Aizawa As You Yuki Pratiwi itu nama asliku Saat aku fokus menonton boku no hero academia tiba² kepalaku terasa pusing dan tubuhku terasa sangat sakit seperti di sayat² tulangku terasa remuk seperti telah di hantam sesuatu dan aku batuk , batuk...