'Then I cross a bridge for Over million reasons to hold on Hide away with me Walk away with me
Then we cross a bridge for Over million troubles to meet Nothing is easy Nothing is easy'
—savina&drones; glass bride.
[Janlup mulmednya diteken]
..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..
Malam itu, Felix merasa dia begitu beruntung bisa memiliki dan dimiliki oleh Hwang Hyunjin. Kekasihnya, terlepas dari segala kekurangan pemuda itu, dia adalah pribadi yang begitu manis.
Sulit ditebak. Kadang humoris, namun juga bisa menjadi begitu romantis.
Entah kapan pemuda itu menyiapkan semua ini, Felix pikir ini hanya dinner biasa seperti pasangan kebanyakan. Berteman cahaya lilin, hidangan mewah, juga alunan musik yang menentramkan jiwa.
Bagi Hyunjin, semua itu adalah mudah, sudah biasa.
Akan tetapi malam ini berbeda. Felix merasa begitu janggal ketika Hyunjin tak henti-hentinya menebar senyum tampan yang selalu berhasil membuatnya salah tingkah.
Ditengah semua itu, Felix memutuskan untuk meletakkan alat makannya, memfokuskan tatap hanya pada Hyunjinnya.
"Ingin menjelaskan sesuatu? Atau, ingin mengatakan sesuatu— Mungkin....? "
Namun hanya gelengan ringan yang ia dapat. Felix menghela, memilih abai hanya untuk kali ini saja.
Sebenarnya tatapan Hyunjin betulan membuat risih, apalagi itu berlangsung begitu lama. Hingga pada akhirnya, yang lebih tua memanggil dengan vocal dalam yang menyiratkan banyak hal.
"Felix..... " panggilnya, entah kenapa Felix semakin salah tingkah. Dia berdengung kecil sebagai jawaban.
Hening, lagi. Ini aneh ketika Hyunjin yang biasanya tengil mendadak diam seperti ini. Felix pun bingung sendiri bagaimana ia harus menyikapi.
Hidangan mewah didepannya sudah terbengkalai sepenuhnya. Minatnya kini ia jatuhkan pada Hyunjin saja, hanya Hyunjin. Barangkali pemuda itu akan berbuat aneh maka setidaknya Felix telah melakukan sedikit persiapan.
Dan benar, tiba-tiba saja Hyunjin bangkit. Membuat kedua maniknya otomatis terfokus pada kemanapun pemuda itu memijak, memutari meja untuk kemudian sampai disampingnya.
Hingga kini Felix belum mengerti apapun.
Ia akan bertanya, tertahan tepat ketika Hyunjin malah berlutut menggunakan satu kaki disana.
