Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..
Ini adalah kisah cinta. Sebuah romansa milik remaja sebatang kara. Dia yang selalu dalam kegelapan, dia yang selalu sendirian, dia yang selalu bersembunyi dalam sepi. Pada akhirnya menemukan secercah cahaya yang kemudian membawanya dalam lingkup bahagia.
Felix Lee.
Remaja SMA tingkat dua, jarang bicara sebab menurutnya, sebuah tindakan lebih efektif daripada sebuah rangkaian kata tak bermakna.
Felix Lee.
Tak pernah merasa sebahagia ini semasa hidupnya. Segalanya seolah berubah. Dari monokrom bergulir menjadi pelangi, dari gelap menjadi terang, bahkan yang tadinya gersang kini menjadi rindang.
Hatinya dipenuhi taman bunga.
Ini bukan tentang hal rumit. Hanya sebuah alur dimana seorang senior kini tengah diam-diam memperhatikannya.
Felix selalu suka, dimana saat dirinya tengah membaca buku dibawah pohon rindang pinggir lapangan, seniornya itu akan diam-diam meliriknya setiap beberapa detik sekali.
Terdengar cheesy. Tapi Felix menikmati, terlihat menggelikan terlebih kala seniornya itu salah tingkah dan berakhir membuat masalah.
Yah, terkena bola misalnya. Saat itu Felix hanya berniat menyapa dengan melempar seulas senyum sebab sekembar retina keduanya tak sengaja bersirobok dalam tatapan singkat.
Akan tetapi seniornya itu malah kehilangan fokus dan berakhir terkena lemparan bola temannya, kemudian terpaksa tertawa meski canggung sembari memegangi dimana bola itu mendarat.
Mau tak mau Felix menahan tawa dibalik buku yang sedang ia baca.
Dia juga ingat kala siang itu, berencana mengambil buku yang ketinggalan didalam lokernya. Akan tetapi tanpa sengaja, dia malah berpapasan dengan seniornya itu.
Felix berencana menyapa, akan tetapi senior itu malah memekik dengan tidak elitnya.
Dia bilang; "Bukan! Ini bukan seperti yang kau pikirkan!!" memangnya apa yang sedang Felix pikirkan? Ia tak memikirkan apapun sekarang. "sungguh! Aku hanya kebetulan lewat, aku tidak menaruh apa-apa di lokermu kok!"
