1
Namaku Amira Anatasya, biasa dipanggil Mira. Aku lahir di Bandung 18 Maret 1990. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Banyak hal yang aku sukai dan banyak juga hal yang aku tidak sukai. Hal yang paling aku sukai adalah membaca dan menulis, dikala bosan dan suntuk biasanya disitu imajinasiku terbentuk. Aku bisa jadi seperti sekarang tentu saja berkat kedua orang tuaku. Terimakasih Ayah dan juga Ibu.
2
Ayahku bernama Ahmad Husin, dia lahir di Jakarta. Ayahku adalah seorang tentara, dia termasuk laki – laki yang tampan dan banyak perempuan yang suka padanya. Tapi entah kenapa, Ayah hanya tergila-gila pada satu perempuan, yaa tentu saja Ibuku. Ayahku adalah orang yang cukup tegas dan sangat disiplin, walaupun begitu dia menyayangi kami semua.
Ibuku bernama Wulandari, dia salah satu Mojang Bandung asal Antapani, dia cantik dan memiliki suara yang bagus. Katanya, waktu zaman sekolah dulu, dia jadi perebutan banyak kaum adam, namun yang berhasil meluluhkan hati Ibuku hanya Ayahku saja. Entah pakai jurus apa ayahku itu.
3
Sejak kecil, aku tinggal di Bandung, tepatnya di daerah Antapani. Aku tinggal Bersama Ibu dan kedua adikku, sedangkan ayah berpindah – pindah tugas. Awalnya ayahku ingin membawa kami bersamanya, tapi karena ibuku punya usaha di Bandung dan tidak bisa ditinggalkan, jadi mereka memutuskan untuk membeli rumah dan menetap di Bandung.
4
Bandung bagiku bukan hanya sekedar tempat, melainkan sebuah kenangan dan juga perasaan. Terlalu banyak cerita uniknya. Bagaimana tidak, dari kecil sampai remaja aku menghabiskan waktu disana. Menurutku memori yang paling indah adalah masa SMA, kenapa tidak? Karena itu adalah masa akhir sekolah, masa terakhir dimana kita menghabiskan masa remaja kita disana. Mungkin setelah masa sekolah dunia akan terasa lebih berbeda dan jauh lebih berat dari biasanya. Disana aku bertemu seseorang yang bisa dipanggil sebagai seorang sahabat dan mungkin lebih.
5
Disini aku ingin menulis sebuah cerita tentang bagaimana aku bertemu dengan seseorang yang aku anggap penting dalam hidupku di Bandung. Cerita ini mungkin tidak terlalu persis dengan aslinya, dan tidak akan begitu detail, aku hanya menceritakan intinya saja. Begitu juga dengan nama orang-orang dan tempat akan aku samarkan, karena aku takut bisa menyingung beberapa pihak. Entah cerita ini akan seru atau tidak, tapi dengan cara inilah aku mengenang masa-masa itu.
Mari kita mulai ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang : Dia Temanku
Short StoryMungkin untuk sebagian orang Bandung adalah sebuah tempat, namun bagiku tidak, Bandung adalah sebuah kenangan dan juga perasaan, disana aku bertemu dengan seseorang yang aku puja dengan segala kehebatannya, dan dia bernama Bintang seorang laki-laki...