Hal yang tak diduga

9 1 0
                                    

1

Hari ini adalah pengumuman kami keterima PTN atau tidak, setelah beberapa hari yang lalu kami sudah mengikuti ujian untuk masuk PTN.

2

Pagi-pagi buta Bintang sudah ada dirumahku, kami ingin melihat bersama kami lulus atau tidak, semoga saja kami lulus, akhirnya tukang koran datang lewat rumah dan langsung kami beli koran itu,

"ini korannya" kata Bintang

"ayooo, coba lihat" kataku, karena disitu banyak sekali Namanya, kami melihat dengan sangat teliti

"Alhamdulilah aku keterima" katanya

"aku masih belum tahu nih" kataku

"Amira Anatasya, lulus, ini namamu, kamu lulus" kata Bintang, disitu aku merasa gembira.

Senang sekali rasanya kami berdua bisa lulus, aku diterima di Universitas Indonesia, sedangkan Bintang diterima di Universitas Brawijaya, setelah tahu bahwa lulus, aku langsung memberitahu Farhan, ternyata Farhan juga diterima di Unpad. Wah disitu aku sangat senang. Bagaimana tidak coba, aku dan 2 orang yang aku sayang sama-sama keterima.

Aku dan Farhan sudah baikan, Farhan mengakui akan kesalahannya dan dia berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi.

2

"dring.. dringgg" teleponku rumah berbunyi.

"hallo" aku menjawab

"ini aku Bintang"

"iyaaa, kenapa?"

"kita bisa ketemuan engga, di tempat biasa, ada yang mau aku omongin" katanya

"tumben ngomongnya serius, jangan terlalu serius lah" aneh rasanya Bintang bicara di telepon sangat serius seperti ini.

"bisa atau tidak" tanya dia, dengan nada yang cukup serius

"yaa bisa" kataku

"seperti biasa jam 5 sore yaa" katanya

"okeee"

Sore pun tiba, dengan cuaca agak mendung. Aku sudah sampai duluan di tempat yang telah dijanjikan oleh Bintang. Tak berapa lama menunggu, Bintang datang bersama dengan Jaguar.

"hai bintang" kataku

"hai"

"ada apa-ada apa?"

"kamu udah pesan makanan, kita makan aja dulu" katanya

"okeee", makanan pun datang, dan kami langsung menyantap makanan itu.

"ihh kita udah mau kuliah, aku udah engga sabar deh, tapi kita bakal kepisah jauh, aku di Depok, kamu di malang" kataku

"iyaaa yaa" katanya, tumben sekali Bintang bersikap dingin seperti ini tidak biasanya,setelah makanan habis Bintang pun berbicara.

"aku mau ngomong serius sama kamu?" katanya

"apaaa"

"sejak pertama kali kita bertemu, aku sudah suka sama kamu, aku udah engga sanggup buat mendem semuanya" disitu aku langsung tersentak kaget, ahh Bintang suka samaku, pikiranku berkata seperti itu.

"kamu bercanda, yaaa" kataku

"aku serius mir" tegas Bintang

"udah deh gausah bercanda" kataku dengan nada tinggi.

"lalu selama ini kau anggap aku apa?"

"kita tuh Cuma sahabatan dan aku anggap kamu Cuma sebagai kakaku saja, udah engga lebih"

"okeee, kalau itu jawaban kamu" Bintang langsung berdiri dan pergi dari situ juga.

Sumpah aku tak mengerti dia kenapa, disitu juga aku bingung harus bagaimana dan aku tak tahu harus berbuat apa, ketika berbicara seperti itu kepada Bintang aku hanya berharap semoga semuanya baik-baik saja.

3

Setelah hari itu aku dan Bintang malah menjauh, Bintang sudah tidak pernah lagi ke rumahku, padahal hampir setiap hari dia di rumahku, aku menelepon dia pun tidak diangkat, entah kenapa suasana hatiku jadi tidak enak.

Aku pun ke rumahnya, tapi dia tidak ada, kata ibunya dia pergi, engga tahu kemana, padahal aku ingin berpamitan dengannya karena aku akan berangkat kuliah, sungguh sakit rasanya bila jadi seperti ini, dia menghilang dan pergi begitu saja.

Bintang : Dia TemankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang