1
Tak terasa sudah setahun saja, Hubungkanku dengan Farhan sampai saat ini baik-baik saja, dan dia juga mengerti bahwa Bintang hanya sahabatku. Di tahun ini cukup berat, bagaimana tidak, ujian nasional dan ujian masuk ptn menanti kami semua, jadwal keseharian jadi begitu padat, dari mulai les dan yang lainnya.
2
Hari itu hujan cukup deras, sampai di rumah aku basah kuyup, karena pada saat itu aku lupa untuk membawa payung, karena pagi hari langit begitu cerah dan aku pikir tidak akan turun hujan. Ternyata prediksiku salah, alam ternyata tak bisa kita kira.
3
Saat Malam tiba, tubuhku menggigil hebat dan saat dicek suhu tubuhku mencapai 39 derajat, tak perlu pikir Panjang ibu langsung membawaku ke rumah sakit. Ternyata aku terkana tipes dan perlu dirawat inap. Jadi untuk beberapa hari kedepan aku tidak bisa ikut pelajaran dan les, padahal itu penting sekali karena sebentar lagi akan ada ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri.
4
Di rumah sakit aku sangat bosan karena tidak bisa melakukan apa-apa. Aku mengabari Farhan untuk ke rumah sakit, dan kata Farhan "aku sibuk", aku tahu semuanya memang sedang sibuk, untuk bersiap menghadapi ujian.
Tak lama berselang ada seseorang yang datang,
"assalamualaikum"
"iya masuk" kata ibuku, ternyata yang datang itu Bintang,
"ehh nak bintang rupanya" kata ibuku
"aduhh, maaf baru bisa kesini sekarang" katanya
"iyaa gapapa, seneng aku kamu kesini" aku dengan muka sangat senang
"ini aku bawa buah-buahan, batagor, sama buku-buku"
"kenapa kamu bawa batagor?" kata ibuku
"soalnya Mira tidak bisa hidup bu tanpa batagor" katanya, disitu semuanya tertawa
"bisa saja kamu" kata ibuku,
"karena beberapa hari ini kamu gaa masuk jadi ku bawakan catatanku" katanya
"kita belajar bersama" kataku
"kapan, sekarang?"
"yaa sekarang"
"okee" kami-pun belajar bersama,senang rasanya punya sahabat seperti dia, karena Lelah Bintang pun tertidur dan aku tak berani untuk membangunkan-nya, sungguh momen yang takkan pernah aku lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang : Dia Temanku
Short StoryMungkin untuk sebagian orang Bandung adalah sebuah tempat, namun bagiku tidak, Bandung adalah sebuah kenangan dan juga perasaan, disana aku bertemu dengan seseorang yang aku puja dengan segala kehebatannya, dan dia bernama Bintang seorang laki-laki...