🚀DISA PACARAN🚀 [REVISI]

444 72 67
                                    

—Disa Zufalea—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Disa Zufalea

“Apa lo?"

🚀🚀🚀

Nathen berangkat sekolah dengan sang papa. Tadinya dia ingin berangkat bersama Disa, tapi papanya tidak mengijinkan.

Kasihan Disa kalau harus tersiksa akibat celotehan Nathen yang tak berhenti sampai kuping meledak.

"Jadi, kemarin Nathen disamperin Pak Bego, Pa. Nah, Pak Bego nanyain Nathen dapet nilai berapa, Nathen bingung. Bukannya Pak Bego yang ngasih nilai kok malah nanya ke Nathen. Aduh, aduh, Pak Bego," celoteh Nathen tanpa henti.

Sedangkan Wira, Papa Nathen, hanya fokus menyetir mobilnya sambil bersenandung pelan.

"Nathen ... "

"Apa, Pa? Papa mau ngasih uang jajan tambahan kan? Nathen habis juara satu mapel fisika loh, Pa," rayu Nathen dengan gayanya.

Gayanya mirip orgil.

"Pret! Papa tau nilai fisika kamu cuma 55!" ejek Wira sambil menatap Nathen sinis.

Nathen hanya menyengir lebar. Beberapa saat kemudian, ia melongo.

Pret? Waduh, kentutnya aesthetic!

"Pa," panggilnya sambil menatap ke jendela.

"Hm."

"Papa kalo mau kentut dari pantat dong, jangan dari mulut," ujarnya tak berdosa.

Durhaka kau, Nathen!

"Kentut bisa lewat mulut?"

"Tuh tadi Papa kentut lewat mulut," tutur Nathen masih menengok ke jendela mobil. Ia berbalik ke arah Wira sambil menutup hidung.

Wira menghentikan mobilnya lalu menghela napas. Ia menjulurkan tangannya ke arah kepala Nathen lalu ...

"ADUH, PA! SAKIT WOY, PAPA! ANJIM, ASTAGHFIRULLAHADZIM, YA ALLAH," teriak Nathen memekakkan telinga.

"Tangan Papa bahkan belum nyentuh kuping kamu, Nathen," ujar Wira dengan tatapan datarnya.

Nathen membuka matanya, lalu melirik tangan Wira yang masih setia mengambang di udara. Ia mengeluarkan cengiran khasnya lalu membuka pintu.

"Belajar bener-bener, jangan lihatin cowok mulu, kamu!"

"Gapapa, Pa. Cowok kan seger," balas Nathen keras dari gerbang. Wira menutup kaca mobilnya lalu mengegasnya hingga sampai di kantor.

Im A Uwuphobia [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang