—Nathen Azalea—
“Kenapa sih? Semua orang ngecap Nathen gila, padahal kan Nathen masih waras menuju gila. Belum afdol disebut gila kalo belum masuk RSJ!”
🚀🚀🚀
Nathen berlari kecil menuju kelasnya. Ia sedikit terlambat hari ini, meski tak separah yang kemarin-kemarin.
"Dis! Disa!" panggilnya sambil terus berlari hingga pintu masuk kelas tertutup. Nathen mengencangkan kecepatan larinya dan meninju pintu kelasnya agar terbuka.
"NATHEN GAK TELAT KAN, PAK?" teriaknya sambil menutup mata. Sekelas hening setelah kehadiran Nathen.
Mungkin mereka sedang terpukau melihat monyet nyasar ke sekolah mereka.
Nathen membuka matanya dan menghela napas lega saat tahu belum ada guru di kelasnya.
"Ngapain lo semua pada natap Nathen kayak gitu? Terpukau sama kecantikan Nathen?"
Para murid langsung beraktifitas seperti biasa dan mengabaikan Nathen yang kini mengoceh tidak jelas sambil berlari kecil ke arah bangkunya.
"Hai, Dis. Nathen gak telat kan?"
"Hm."
"Disa putus?"
"Pala lu!" semprot Disa dan menjitak dahi Nathen keras.
"Sensi amat. Mau lahiran?"
"TURN OFF YOUR COCOT!" perintah Disa sambil mengeluarkan buku tulisnya datar.
"Maksudnya apa, Disa?"
Disa yang geram lantas melangkahkan kakinya pergi dari kelas sebelum mulut si Nathen mengeluarkan kata-kata lebih banyak dan membuat kepalanya berasap.
Disa duduk di bangku taman sambil uring-uringan. Ia beberapa kali mengusap wajahnya kasar dan mengacak-acak rambutnya sendiri. Sepertinya, Disa bisa menjadi monster menyeramkan jika sedang PMS.
"Gak ngerti banget sih, ada orang lagi—"
"Disa gak ikut pelajaran?"
"Lo bisa gak sih, sehari aja diem?"
"Nathen kan punya cocot."
"Cocat-cocot pala lo bengkok!"
"Lah, kan Disa yang ngajarin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Im A Uwuphobia [TAHAP REVISI]
Teen Fiction⚠️[AUTHOR TIDAK AKAN BERTANGGUNG JAWAB JIKA TERDAPAT GEJALA BAPER, BOMBAY, GULING-GULING ATAU SAKIT JIWA]⚠️ ⚠️[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]⚠️ "DISA JUBAEDAH, KALO PACARAN JANGAN DISINI!" "IRI BILANG KARYAWAN!" Ini kisah Nathen. Si gadis ajaib yang tingka...