"ASAHIIII !!!" Teriakan Jaehyuk menggema di lorong lantai dua. Asahi yang baru sampai di ruang tamu tak terkejut dengan tingkahnya, sudah biasa seperti itu.
Jaehyuk muncul di ujung atas tangga lalu turun dengan penuh semangat, "Sahi~ya !" Jaehyuk berlari hendak memeluk Asahi tapi langsung didorong menjauh.
"Menyingkir,"serunya galak.
Jaehyuk meringis lebar, tadi ia tak diperbolehkan Yoonbin ikut ke kantor polisi. Bak Cinderella yang dibuat sibuk agar tak sempat datang ke pesta istana, Jaehyuk pun serupa. Ia di suruh melaundry pakaian, mengepel lantai ruang baca, hingga menyiapkan makan malam. Yoonbin bilang itu hadiah karena Jaehyuk terlambat setengah jam rapat siang tadi.
"Hyung makan malam sudah siap belum ?"tanya Doyoung setelah mengenyakkan diri ke kursi.
"Sudah, hari ini aku masak sayur dan daging banyak, ada udang juga."
"Kau menghabiskan uang belanja bulanan ?"tanya Yoshinori sengit.
"Tidak ! Astaga jangan pelit-pelit Yosh, kita tak semiskin itu sampai harus menghitung tiap won yang keluar !"
Yoshinori melepas jaket jinsnya lalu menaruhnya di bahu, "Maaf, sudah kebiasaan."
Jaehyuk mendengus keras, kadang ia benci sekali dengan sikap perhitungan Yoshinori, meski sikapnya itu yang banyak menyelamatkan finansial keluarga di masa lalu.
"Ya sudah aku ke kamar dulu,"ujar Asahi. Doyoung juga ikut naik ke kamarnya bersama Yoonbin dan Yoshinori. Jaehyuk memutuskan kembali ke ruang makan, mengambil peralatan makan dari lemari dan menatanya di atas meja.
Ia juga meletakkan mug hitam bergagang emas, bercorak retakan warna emas kesayangan Asahi dan mangkuk keramik hijau tosca favorit Doyoung di tempat keduanya biasa duduk. Entah sejak kapan tapi posisi duduk penghuni rumah ini hampir tak pernah berubah. Yoshinori selalu duduk di ujung sendiri, sebelahnya adalah Yoonbin lalu Jaehyuk, Doyoung dan Asahi duduk di seberang menghadap ke kulkas.
Jaehyuk bersiul kecil sambil menuang air panas ke dalam teko keramik antik warna putih bergagang kuningan, uap panas mengepul-ngepul di udara. Malam ini dia membuat teh chamomile kesukaan Asahi karena ini adalah acara penyambutannya. Setiap orang punya selera teh berbeda dan menyeduh teh sehabis makan malam sudah jadi kebiasaan, karena itu mereka membuat jadwal teh. Seharusnya hari ini waktunya menyeduh teh ginseng favorit Yoshinori, tapi berhubung Asahi bebas malam ini, jadi Jaehyuk menukar jadwal minggu ini.
Tak berapa lama kemudian Asahi datang bersama Doyoung lalu Yoonbin dan Yoshinori menyusul. Jaehyuk segera bergabung di meja makan.
"Bagaimana ?"tanyanya bangga.
"Ini banyak sekali hyung, habis berapa?"tanya Doyoung jahil.
Senyum Jaehyuk langsung luntur, "Jangan membahas uang."
Doyoung tertawa kecil lalu mereka mulai mengambil hidangan. Kelimanya mulai makan dengan tenang. Denting suara alat makan yang saling beradu menggema di ruang makan. Makan malam itu berakhir lebih lama dari biasanya karena jumlah hidangan juga lebih banyak. Sayang kalau tidak dihabiskan.
Usai makan malam, Jaehyuk membereskan alat-alat makan yang kotor dan mencucinya di westafel. Asahi ikut membantunya supaya pekerjaan selesai lebih cepat. Yoonbin mengajak bicara di ruang baca setelah makan dan kini sudah duduk di sofa panjang di sana bersama Yoshinori dan Doyoung, menunggu mereka selesai.
Keduanya bergegas ke ruang baca sambil membawa nampan berisi teko dan cangkir-cangkir dengan hati-hati. Jaehyuk meletakkan teko itu di meja dan Asahi menata cangkir. Jaehyuk masih menuang teh ke masing-masing cangkir sementara Asahi sudah mengenyakkan diri di sebelah Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE [The Death Of Shiroibara]
Fanfiction[TREASURE] Tentang sekumpulan anak di klub pecinta film mistery ... - Jihoon si Director ... - Haruto sang asisten Director - Junghwan sang protector.... - Jeongwoo si social butterfly.... - Junkyu si ketua klub ... - Yedam si Kameramen... La...