Waktu aku masih duduk bangku sekolah dasar, aku paling benci pelajaran bahasa daerah. Selain karna gurunya killer, aku gak bisa bahasa daerah sama sekali. Mungkin karna aku sering pindah-pindah dan entah kenapa pelajaran itu nggak mau nyantol di otakku. Saat itu, jika ada PR dan aku gak bisa mengerjakannya aku akan berpura-pura sakit dan tidak mau masuk sekolah. Aku takut.
Sampai aku dewasa ternyata keahlianku adalah menghindar dari masalah ketimbang menyelesaikannya. Aku lebih memilih lari dan menghilang sejenak.
Sepertinya aku akan melakukan hal itu juga besok. Aku tidak ingin bertemu dengan Keenan. Pura-pura sakit adalah jalan ninjaku.
Aku sudah membuka pesan dari Keenan sekitar beberapa jam yang lalu, namun tidak berniat untuk membalasnya. Kebanyakan pesannya menanyakan keadaanku. Dia bahkan minta maaf. Buat apa? Karna sudah menolakku? Ah, terasa lebih memalukan.
Keenan Jelek
Dis, are you okay?
P
P
P
Kenapa lu malah kabur padahal bilangny mau ke toilet?🙄
Padahal gua mau nraktir lu makanan enak
Dis
Bales dong
Ardisaaa
(Send you a sticker)(send you a sticker)
(Send you a sticker)
Dis, gue spam stiker ni ya.
Gajadi deh.
Lu marah ya gegara gua ngomong begitu?
Sorry, gua nyentil jidat lu kekekerasan apa gmn?
Ardisa😭😭
Dis...
Kabari gue kalo lu ngecek hape. Asap.
Dis
Demi lo gue rela dah kesamber petir sampe 20 kali asal gak kena😭
Dis
Lo tau kan gue suka harry potter?
Tapi gue lebih suka harry-harry bersamamu.
ANJAY
Eh, ngga boleh anjay. Tar dipenjara😭
Dis lu tau ga, pesona lu melelehkan jiwa udah kek gula aren di dalem onde-onde panas. Mantap.
Yang kek gini jomblo? Hahaha
Oke, gua serius.
Maaf ya, Ardisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neighbour From Hell
RomansaCopyright © 2017 by Littlesunshine_ • DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENYALIN, MENCETAK CERITA INI TANPA SEIZIN PENULIS • ---------------------- Ardisa Berliani hanya menginginkan tetangga yang tampan dan baik hati atau yah paling tidak, normal. Kalau...