Sail

1.1K 126 20
                                    

Terinspirasi dari tenggelamnya kapal sewol 🎗️
Tinggalkan banyak komentar dan vote ya.

***

"Hei Yeonjun," panggil Soobin pada pacarnya.

Yeonjun yang sedang berkutat dengan game miliknya itu berdehem.

"Apa cita-citamu?" tanya Soobin.

"Hm? Aku? Jadi suamimu," jawabnya membuat Soobin melemparkan sebuah penggaris. "Jangan bercanda!" ujarnya.

"Lah memang benar kok aku ingin jadi suamimu, kamu tidak mau?" tanyanya.

Soobin menunduk malu. "Ya... Mau sih, tapi aku bertanya profesi..."

Yeonjun mendekat ke arah Soobin dan mengusak kepala pacarnya itu. "Iya maaf," ucap Yeonjun.

"Tidak menerima maaf, cih!" ujar Soobin. "Jadi cita-cita mu apa?"

"Aku ingin jadi seorang dokter," ucap Yeonjun pada akhirnya.

"Pfft— " Yeonjun mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa Soobin tertawa?

"Kenapa?" Soobin menghentikan tawanya. "Haha tidak-tidak, aku hanya heran kenapa bisa orang malas belajar seperti dirimu ingin jadi dokter," ujar Soobin.

Yeonjun mendengus. "Ya kan bisa di latih," ucapnya. "Kalau kamu? Cita-cita nya apa?"

"Aku? Nahkoda kapal!" Yeonjun terperanjat tak percaya. "Kamu? Nahkoda kapal? Tidak salah?" tanyanya.

"Tidak. Aku ingin menyebrangi lautan pergi ke berbagai tempat!" ucap Soobin semangat.

"Tapi kamu tidak bisa berenang," ucap Yeonjun membuat Soobin mencebikkan bibirnya.

"Kan bawa kapal, kenapa jadi berenang?" tanya Soobin.

"Disaat situasi genting, para penumpang harus diberi pelampung dan berenang." Soobin mencerna ucapan Yeonjun. "Maksud kamu kapalnya tenggelam?" Yeonjun mengangguk.

Soobin merengut. "Kenapa bilang yang tidak-tidak sih?"

Yeonjun memutarkan bola matanya. "Kita tidak tahu kapan sebuah kecelakaan dapat terjadi."

"Dan kita, tidak bisa menjamin, apakah itu akan terjadi atau tidak." Yeonjun beranjak menuju lemari es. "Ingin susu almond?"

"Berikan padaku!"

"Hei suami, jangan cemberut begitu," Soobin menarik-narik pipi Yeonjun.

"Diam, sayang. Aku sedang sibuk." Soobin menggerutu saat mendengar jawaban Yeonjun.

"Apakah pekerjaan kamu masih banyak?" tanya Soobin sembari meletakkan dagunya di bahu lebar Yeonjun.

"Lumayan, banyak data pasien minggu ini," jawab Yeonjun.

Soobin mengangguk dan memijat bahu Yeonjun. "Semangat!"

"Thanks," jawab Yeonjun disertai senyuman miliknya.

"Kalau kamu? Kapan ada pelayaran lagi?" tanya Yeonjun.

"Hm... 2 minggu lagi, pelayaran pulau Jeju!" pekiknya.

"Wah Jeju... Kapan-kapan liburan kesana, mau?" Soobin mengangguk semangat dan memeluk suaminya dari belakang.

"Soobin,"

"Hm?"

"Aku masih tidak menyangka kamu bisa jadi seorang nahkoda."

Récit ㄴYeonbinㄱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang