BGM sad song.
I Hope u like it.***
"Okay Soobin, apa mimpimu?" Guru itu menunjuk Soobin yang sedang melamun di pojok kelas.
Soobin menunjuk dirinya untuk memastikan.
Guru itu mengangguk.
Soobin merobek kertas dan menulis sesuatu di sana.
“Penyanyi.”
Sontak satu kelas tertawa dengan mulut tertutup, mimpi konyol seorang Choi Soobin bagaikan lelucon oleh mereka.
Guru nampak gugup dan mengisyaratkan para murid untuk diam.
"A-ah mimpi yang bagus, Choi Soobin..." ucap guru itu.
"Iya mimpi, mimpi yang benar-benar hanya mimpi—pfft!" celetuk seseorang membuat satu kelas langsung tertawa saat mendengarnya.
Soobin menggigit bibirnya sembari menunduk. Apa dia salah?
"Hey cacat, kenapa sih kamu bisa diterima disini? Kenapa tidak ke sekolah yang lain saja? Kelas kami tidak ada untungnya memiliki orang bisu," ucap seorang gadis.
"Anak-anak harap tenang!" titah guru membuat semuanya terdiam.
"Baiklah kembali ke materi—Soobin? Ingin kemana?" tanya guru itu saat melihat Soobin berjalan menujunya.
Dengan mata sembab, Soobin menyerahkan kertas.
“Bisakah saya ke toilet sebentar?”
Guru itu menghela nafas dan mengangguk. "Silahkan, jangan terlalu lama," ucapnya.
Soobin mengangguk dengan senyuman paksanya.
Drap drap drap!
"Enghh hiks!" Soobin berlari dengan aliran air mata membasahi pipi putihnya.
Dan sampailah dia di salah satu bilik toilet, Soobin menjambak rambutnya dengan frustrasi. Kenapa dia dilahirkan cacat begini? Kenapa tidak mati sejak dulu saja?
Byur!
"Hey bisu, kami tahu kau di dalam. Apakah itu dingin? Ah untuk apa aku bertanya, kau tidak bisa menjawab kan hahahah!!"
Tawa itu, tawa bahagia orang-orang ketika berhasil membuat Soobin ingin mengurangi waktu hidupnya.
Air pel lantai membasahi seragamnya, serta membuat seragam yang awalnya putih bersih menjadi kecoklatan.
"Hnggg! Hiks..." Soobin menangis begitu keras, ingin rasanya berteriak, namun itu bisa saja membuat dirinya malu.
Aku hanya ingin menjadi seorang penyanyi, apakah itu salah? batin Soobin.
"Soobin!" Panggilan lantang terdengar membuat Soobin tersadar dari lamunannya.
Soobin membuka pintu bilik toilet dan menatap wajah pemuda di depannya.
"Hngg..." Soobin menghamburkan pelukannya ke arah pemuda di depannya itu.
"Tenanglah Soobin, aku disini, Yeonjun selalu ada untuk Soobin..." ucapnya dan memeluk balik sahabatnya.
Soobin menggeleng dan mengarahkan ibu jarinya ke arah leher, membuat gestur menggores lehernya.
Yeonjun menghentikan tangan Soobin. "Tidak, kamu tidak boleh menyerah dengan mati. Itu konyol..." ucap Yeonjun.
Yeonjun menatap Soobin. "Kita akan operasi pita suaramu, itu jalan satu-satunya."
1 Years Later...
KAMU SEDANG MEMBACA
Récit ㄴYeonbinㄱ
FanficYeonbin Story Collection! Hello~ This is [oneshoot/twoshoot/more...] story collection of Yeonbin. Every part of story is written by different author. Come and find an amazing story here! Regreat- Starlighttt- and All Members💙💛