VII. Sorry

31 2 2
                                    


Malam makin larut, kini mereka semua sedang bersiap untuk agenda mereka selanjutnya yaitu bakar-bakaran. Semuanya sibuk dengan kegiatannya menyiapkan ini dan itu, terutama Kyora. Cewe itu sedang menghindar jadi dia menyibukan dirinya sendiri dengan melakukan ini dan itu.

Jevan jelas tau kalau Kyora sedang menghindari dirinya, ada rasa ingin memberi penjelasan tapi Jevan takut cewe itu akan menolaknya.

"Hoyy, bengong aja kesambet mampus lo!" Jun bergabung dengan Jevan yang sedari tadi duduk di gazebo.

Jun melihat arah pandangan Jevan yang terus tertuju pada Kyora yang sedang mondar mandir di hadapannya.

"Di liatin doang? Gak mau di bantuin gitu pacarnya?" Jun menyenggol Jevan.

Jevan tersenyum menanggapi, "Tadi gua udah mau bantu bang, tapi dia gak mau dan malah pergi begitu aja." Kata Jevan dengan nada putus asa.

"Dih kok lo jadi putus asa gini sih Jev, berusaha dong. Mungkin aja tadi dia masih marah, tapi kalo sekarang? Kali aja udah sedikit tenang."

"Gua takut dia gak mau denger gua bang."

"Udah di coba? Belom kan?" Jevan menggeleng.

Jun tersenyum lalu menepuk-nepuk pundak Jevan memberi semangat. "Emang nya lo mau hubungan lo selama 4 tahun sama Kyora berakhir kaya gini cuma gara-gara masalah sepele kaya gini??" 

Jevan menggeleng keras. "Enggak lahh!! Amit-amit." 

"Mangkanya, perjuangin lahh cinta lo."

"Guys, gua naik duluan yaa. Gua mau rebahan sebentar" Tepat setelahnya terdengar Kyora yang meminta izin untuk naik, dan itu menjadi kesempatan emas bagi Jevan untuk berbicara berdua dengan Kyora.

"Tuhh mumpung dia sendirian sana samperin. Gua jagain tuh kupret biar gak ganggu lo berdua." Jun mendorong Jevan agar cowo itu bisa segera menyusul Kyora yang sudah masuk kedalam villa.

"Thanks yaa bang."

"Yoo, good luck Jev!"

"Loh Jevan mau kemana?" Chelsea berusaha untuk menyusul Jevan, sebelum akhirnya cewe itu di cegat oleh Jun.

"Diem aja udah disini, lo bantu bantu yang lain jangan mau enaknya doang!"

"Tapi Jevan?"

"Biarin aja mereka berdua biar pacaran, lo gausah ganggu!" Kata Jun, dan menarik paksa Chelsea agar tidak bisa menyusul mereka berdua. Akhirnya dengan terpaksa cewe itu pasrah di bawa Jun, dengan muka bete yang tercetak jelas di wajah cantiknya.



-DeKam-



Udara dingin puncak menerpa wajah Kyora yang saat ini sedang berdiri di balkon villa. Menikmati pemandangan kota bogor di malam hari, dan juga memperhatikan teman-temannya yang masih sibuk dengan kegiatan mereka di bawah. Dari sini Kyora bisa melihat teman-temannya dengan jarak yang lumayan jauh, walaupun rada tertutup pohon tapi masih bisa di lihat. 

"Dingin, nanti sakit." 

Kyora terkejut saat sebuah jaket tersampir di bahu nya di susul dengan kalimat yang membuat Kyora langsung merinding.

Bukan karena takut atau gimana. Tapi sekarang Jevan berada di belakang Kyora dengan posisinya yang seperti memeluk dari belakang, di tambah lagi dengan suara Jevan yang berat itu dia berbicara tepat di telinga Kyora. Apa gak merinding jadinya?

Dear KampusWhere stories live. Discover now