Pt 8

1K 92 45
                                    

keesokan harinya harith sudah kembali bersekolah, mungkin karena efek alucard kemarin yang mengucapkan selamat malam kepadanya sampai harith sembuh secepat itu.

seperti biasa, nana dan harley akan menghampiri harith dan berjalan bersama.

"harith beneran udah sembuh kan??? kalo badannya masih nggak enak mending pulang:(" ucap nana

"ngga papa kok nana,udah baikin ini" ucap harith sambil terseyum agar nana percaya. bukannya percaya nana malah tambah klepek-klepek liat senyum harith.

"ailah buchennn" ucap harley yang bosan dengan kelakuan dua sahabatnya ini.

"udahlah gua masuk kelas duluan" ucap harley.

"yailah ditinggal. dasar ngga sabaran" omel harith

(ailah kelen tu ga akur-akur, akutu capek liatnya tau ga :")-author)

akhirnya nana dan harith berjalan bersama menuju ke kelas mereka. namun belum saja 10 langkah, perjalanan mereka dihentikan oleh seorang pemuda yang tak jauh lebih tua dari mereka. harith menatap orang itu, ia memiliki surai berwarna pirang da mata berwarna biru langit. tingginya pun jauh beda dari harith dan nana, tapi aura orang ini mengerikan.

pemuda tersebut membungkukan badannya  dan tersenyum miring, ia mendekatkan wajhnya dengan wajah harith. 

"hm, manis juga" ucap pemuda itu lalu pergi meninggalkan harith dan nana yang terheran-heran. di pikiran harith muncul banyak pertanyaan. siapa dia? kenapa dia tiba-tiba mendatangi harith? apa maksudnya dengan "manis juga"? harith menggeleng-nggelengkan kepalanya, ia memilih untuk menghiraukan itu dan masuk ke kelas.

***

"gimana? udah tau orangnya?" 

"udah. hehe, not bad"

(bernada asu-author)

"yea, whatever. pokoknya lu harus jauhin dia dari alucard."

pemuda itu tersenyum miring lalu menganggukan kepalanya.

***

bel istirahat pun berbunyi. semua murid berhamburan keluar kelas menuju ke kantin. begitu juga dengan harith nana dan harley. mereka bertiga segera berlari ke kantin supaya mendapatkan tempat duduk.

"untung aja dapet tempat duduk" ucap nana yang langsung duduk di kursi kantin karena kelelahan

"aku pesenin aja nih mumpug baik. nana mau pesen apa?" ucap harith

"eum, es teh aja deh! nana ngga laper hehe" jawab nana. sementara harley menatap datar harith

"nana doang yang ditanyain. gua cuma nyamuk" omel harley

"langsung bilang pesenan lu apa gitu kenapa sih. pake ngomel segala" omel harith balik.

"udah-udah dong jangan berantem" ucap nana berusaha untuk menenangkan kedua sahabat laki-lakinya yang tak pernah akur itu.

"iya deh. lu jadi pesen ga?" tanya harith

"ga, males." balas harley. harith hanya menatap temannya dengan wajah datar kemudian pergi meninggalkan harley dan nana untuk memesan makanan. setelah memesan makanan, harith pun membawa makanan dan minuman yang ia pesan ke meja mereka.

"aku makan ya" ucap harith. belum saja satu suap masuk ke mulut harith, harley mengomel lagi.

"kan gua jadi laper gara-gara liat lu makan. pesenin bakso dah" ucap harley, sementara harith, wajahnya sudah berubah bak iblis sekarang.

"emang gua pembantu lu ha! disuruh pesen-pesen makanan. kenapa ngga daritadi ish!" teriak harith

"ya gara-gara liat lo makan gua jadi pengen!" balas harley

"e-eh temen-temen sudah jangan-" nana belum selesai mengatakan perkataannya, duo sejoli itu tetap ribut sendiri.

"pesen sendiri lah! kok gua?!"

"yakan gua minta tolong bentar doang! lu aja pake marah-marah segala!"

nana bangkit dari tempat duduknya, ia menjewer kedua orang itu dan menatap mereka dengan tatapan mematikan.

"dibilang jangan berantem, kenapa malah berantem haa?!" teriak nana.

"iya nana ampun kita ga bakalan berantem lagi!!!" ucap harith dan harley bersamaan

(the power of nana-author)

"awas ya kalau kalian berantem lagi, aku kutuk jadi molina!" 

"kyaaa, ampunnn!!!" ucap harith dan harley.

***

istirahat hampir berakhir dan harith memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar untuk mencuci mukanya supaya tidak tertidur saat pelajaran. namun harith tidak sendirian di toilet. orang itu keluar dari salah satu bilik kamar mandi dan mencuci tangannya di sebelah harith.

harith tidak berani menatap wajah orang itu, ia berencana untuk segera menyelesaikan acara cuci mukanya dan segera pergi. namun rencana itu gagal saat orang itu tiba-tiba menarik tangan harith dan memojokkan harith di dinding.

terkejut? tentu saja harith terkejut. harith menatap manik mata orang itu dan itu terasa sangat dalam dan misterius.

pemuda itu mendekatkan wajahnya ke wajah harith, membuat sang leonin memalingkan wajahnya dan menutup kepalanya ketakutan.

pemuda itu terkekeh lalu tersenyum miring, lalu ia meninggalkan harith sendirian. 

harith sekarang tengah terduduk di lantai, ia masih ketakutan. namun ia memilih untuk berdiri lagi dan kembali ke kelas dengan rasa takut yang campur aduk.

"eh? harith kenapa lama sekali? hampir terlambat masuk kelas lho" tanya nana

"e-eh ngga papa kok" ucap harith sambil tersenyum

***

akhirnya bel pulang berbunyi. seperti biasa harith pulang terakhir, karena ia lebih suka jika lingkungan sekolah sudah lebih sepi. saat harith baru saja keluar dari pintu utama, ia melihat alucard pergi menuju parkiran sekolah. sebenarnya ia ingin menyapanya, tapi ia urungkan niatnya saat ia melihat silvanna menggandeng tangan alucard.

untuk sesaat harith merasakan sesuatu yang begitu skait di hatinya, seperti tertusuk. tapi harith memilih untuk menghiraukannya dan pulang menuju ke rumahnya.







heyooo sesuai janji aku dobel apdet nihh wkwkwk. keknya konflik di part ini kurang yah? kalo kurang dipart selanjutnya aku tambahin kok :). btw makasi yang udah support aku, vote dan komen yaa

A Love Letter [ALUCARD X HARITH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang