"Mantan; Masa depan yang ditunda oleh Tuhan."
___Dunia, pada tanggal kita dipertemukan.
"Allahu Akbar! Siapa, nih? Cakep bener!"
Beberapa monolog pujian terlontar dari bibir sesosok pria yang sedang berkaca di spion motor Cafe Racer hitamnya. Sebelah tangan cowok itu mengusap spion, menghilangkan bekas embun yang menutupi pantulan wajahnya. Tanpa keraguan, pria itu menjilat ibu jarinya, kemudian ia gosokan ke alisnya yang tidak terlalu tebal, tetapi terpahat rapi oleh sang pencipta. Satu mata Cakra berkedip di depan spion, tak lupa ia menyunggingkan senyuman mautnya.
"Cakra, tolong kalo ganteng jangan serakah. Kasian yang liat bisa depresi sampe bunuh diri," monolognya.
Cakrawala Samudra, itulah nama yang tertulis di akta lahirnya. Sampai pada usianya ke enam bulan, entah mendapatkan bisikan dari mana orang tua Cakra menyebut anak tunggalnya itu dengan sebutan 'Ale'.
Motor Cakra melesat cepat, cowok itu memecah jalanan sambil bersiul singkat. Matanya memandang matahari yang terletak tepat di atas kepalanya.
"Panas amat matahari! Dijadiin second choice, Bro?" gumamnya.
Sebelah tangan Cakra terangkat, melihat detik yang melingkar di pergelangannya. Jam 13.15 tertera disana.
Cakra menarik habis gas motornya. Secepat kilat ia pergi menuju mantan kampusnya, untuk menjemput perempuan yang juga telah menjadi mantan pacarnya.
Laki-laki itu mencengkram kuat pegangan gas motornya. Mata jahilnya menatap lurus ke arah gerbang yang masih tertutup sempurna.
"Pak, buka gerbangnya! Saya males ngerem!" teriak Cakra sambil memencet klakson berkali-kali seperti kelompok partai yang sedang pawai.
"PAK BUKA!"
Satpam kampus yang sedang tidur itu pun langsung terpelonjak bangun, buru-buru membuka gerbang sebelum motor keramat Cakra merusak aset pekerjaannya.
Setelah pintu gerbang terbuka sedikit, motor Cakra langsung menyelinap dengan ahli.
"Makasih, Pak. Lanjut mimpi dan jangan lupa usap ilernya," kata Cakra ketika telah berhasil memasuki kampus, lalu segera membuka helmnya.
Cowok itu tergesa-gesa membalikan badannya. Namun, secara tiba-tiba kepalanya dihantam oleh seseorang menggunakan tasnya.
"BERHENTI JEMPUT-JEMPUT GUE!" bentak seorang perempuan dengan earphone putih menutupi kedua telinganya.
Aurora Anashea namanya, gadis yang memiliki cita-cita sederhana, yaitu menjauhkan Cakra dari hidupnya. Hal itu bukan karena beralasan benci, melainkan kepercayaan Aurora, bahwa yang telah ditakdirkan usai, tak sepantasnya dirancang ulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX BE MINE
Teen Fiction"Tidak semua masa lalu yang jadi penjahatnya." Sampai detik ini, masa lalu seringkali dijadikan tokoh antagonis dalam setiap cerita, dia yang selalu disalahkan, kemudian dirindukan. Pada kisah ini, kalian diajak untuk menahami, bahwa masa lalu bukan...