# Bucin04
# Ripantharfanfic⁝⁞⁝⁞ʕु•̫͡•ʔु☂⁝⁞⁝⁝
" Astaga thar, sejak kapan tangan lo luka?! " Panik Julian yang mendapati buku-buku jari Athar yang terluka dengan kulit yang terkelupas berwarna merah pucat.
" Gak tahu lah, "
" Ini sejak kapan? sakit gak? duh, ni luka gak lo obatin ya?! " cerocos Julian memberondong Athar dengan beberapa pertanyaan sekaligus.
" Andai ini gak pura-pura.. "
" Hah? "
" Gak ada,kayaknya ini gara-gara nonjok adonan pempek kemarin deh, " Ucap Athar segera mengalihkan pembicaraan dari gumaman Athar yang asal terceplos.
" Yaallah thar, lo ada-ada aja sih, tapi serius ini perih gak?, "
" Perih sih perih kalo kena air, tapi gapapa Bang Jul, cuma luka kecil, "
" Tunggu sini, "
" Emangnya Athar mau kemana? " Athar mengumam.
Julian melangkahkan kaki menuju rak-rak dapur di seberangnya. Sementara Athar duduk di kursi makan.
" Kali aja, lo mau ke neraka, " Julian kembali duduk di hadapan Athar dengan membawa baskom berisi air hangat, handuk kecil, dan juga kotak obat berwarna putih.
" Ngaco dih, "
Julian mengusap buku-buku jari Athar yang terluka dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat, lalu dikeringkan dengan tisu dan diobati obat merah.
" Bang Jul gausah, nanti tambah perih dikasih obat merah, " Athar berniat menarik tangannya, Julian memelototoi Athar dan mencengkram pergelangan tangannya bersiap mengeluarkan omelan jika Athar memberontak.
Athar kicep.
" Gaperlu segitunya , kita kan cuma- "
" Gue ngerti, "
Athar tak sempat menyuarakan suaranya, tersela dengan ucapan Julian.
Athar bungkam, begitu pula dengan perasaannya.Selesai mengolesi obat merah, kemudian Julian menempelkan plester warna coklat di empat jari putih Athar.
" Jari lucu lo gak mulus lagi, " Julian memilih mengakhiri perasaan canggung mereka berdua dengan mengomentari tampilan empat jari Athar yang terbalut plester.
Tangan Julian masih mnggenggam tangan Athar.
" Nyari yang lucu, bahkan lentik pun di luar sana masih banyak^-^ " Athar menjawab dengan suara datar tanpa ekspresi.
" Kok gitu mukanya, bercanda sayang, tentang yang paling lucu, keknya semua setuju kalau semuanya ada di kamu:) "
Athar padam.
Julian terkekeh puas dengan wajah Athar yang memerah imut. Tangannya gemas menangkup pipinya yang chubby,
" Hilih, kerdus, "
...
Sesaat terjadi keheningan diantara mereka.
" Yaudah ayok cari jajan, " Kursi yang didudukin empunya berderit pelan.
" Bokek gue thar," Julian mendesah tak bersemangat.
" Beneran Bang Jul, "
" Gak tahu, dahlah gaje "
" Athar yang bayarin, "
" Masak ukenya yang bayarin, seme apaan gue, "
" Gantian Athar yang jadi seme, " Ucap Athar tiba-tiba memeluk Julian erat. Begitu pun dengan tangan Julian yang reflek memeluk balik punggung Athar yang hangat. Dan selalu hangat. Hidungnya terbuai dengan aroma rambut Athar di pelukannya. Entah apa yang dipikirknnya, tangannya perlahan bergerak turun menyusuri punggung Athar.
" Hngg,,, "
Tangan Julian usil mencoba meremat bongkahan kenyal dipantat Athar yang hanya dilapisi celana pendek diatas paha. Puas dengan lenguhan pendek Athar, Julian semakin gencar mencoba menggoda Athar dengan mengelus titik" sensitifnya.
" Seme apaan baru digituin udah ngedesah, " Ejek Julian mengendus tengkuk Athar yang beraroma wangi bayi. Entah Athar menggunakan parfum bayi atau apa.
" Bang Jul, udah, "
" Udah apa, " pancing Julian.
" Ehm, "
" Beliin coklat koin yang ada di supermarket itu ya, "
" Buat?, "
" Buat makan kucing, "
" Kucing doyan emangnya, "
" Doyan, "
" Iya, doyan, soalnya kucingnya itu elo, "
" Nah, tumben Bang Jul pinter, "
" Dih, dasar bocil, " Julian menoyor pelan kepala Athar.
" Athar bukan anak kecil, "
" Kalo gitu, pilih bocil ato botti? "
" Botti, "
" Pinter, nanti aku beliin setoples, " Julian tersenyum mendengar jawaban cowok chubby itu, Diusaknya rambut Athar dengan gemas.
" Cuma setoples? "
" 2 "
" Katanya lagi bokek, "
" Asal cium dulu, " Julian memajukan bibirnya berhadapan lebih dekat dengan wajah Athar.
Cupp..
" Udah, "
" Kurang lama, " desah Julian.
Dua insan yang sedang menjalani sebuah sandiwara terlewat batas yang sudah dijanjikan diantara keduanya. Tapi entah mengapa takdir berjalan bukan di atas yang seharusnya.
Cinta datang seiring terbiasa mungkin benar adanya:)
Jangan sungkan buat vote and coment ya kalo suka😉
See u next chapter♡♡♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Gɪᴍᴍɪᴄᴋ ; [Ripanthar]
Fanfiction-g ℹ mm ℹ ck--oneshoot- 🐾[]•.,-RipanxAthar🐯🐼- "._🍛🎭〽-Ripanthar•☘🍮🍫•,√" ⚠⚠↪bxbcontent;boyslovethemes,mqho;);ripantharfanfic;bucinarea. ©™coverby@flydell_