#Bucin05
#Ripantharfanficgak ada yang pergi pas lagi sayang-sayangnya•~•
-bgzl
⁝⁞⁝⁞ʕु•̫͡•ʔु☂⁝⁞⁝⁝
" halah cot. "
" ngerti gak? "
" bacot, "
" sumpah ya, "
" paan? "
" gue bejek-bejek lo, "
" yaudah cepet, "
" sini, "
Cupp
Sepertinya cowok berpikir chubby itu bingung dengan kelakuan Julian, lihat saja kedua alisnya yang sedikit bertaut.
Cup.cup.cup.cup.
Julian menghadiahi beberapa kecupan lagi di bagian wajah yang merona itu.
" Najis, Bangsat, " Cowok chubby bernama Athar itu reflek mengumpat.
Dan tanpa aba-aba Julian maju, dan sekali lagi menempelkan bibirnya pada bibir lawannya yang masih kaget.
5 detik berlalu , Julian menyudahi kecupan itu.
" Mulutnya digunain bukan buat ngumpat kasar:) "
" Apasih, Anj- "
Athar tak sempat menyelesaikan ucapannya, Julian kembali memajukan wajahnya dekat dengan wajah Athar sampai hanya tersisa 5 cm untuk kedua bibir itu menempel lagi.
Berani bertaruh, jika kedua insan tersebut dapat merasakan nafasnya yang masing-masing saling menguar melingkupi atmosfer keduanya.
Julian menyeringai.
Berhasil.
Athar bergidik kembali dari keterkejutannya dari dan sadar tangannya tak dapat bebas digerakkan.
Tangannya diikat?
Sejak kapan?!
Athar melotot marah ke arah Julian yang sudah kembali duduk normal di kursi sebrangnya. Dengan tersenyum.
Athar benci ini. Ingin meng-anjing-kan Julian dengan berbagai umpatan yang sudah sampai di tenggorokannya tapi tiba-tiba teringat hal yang dilakukan jika Athar mengumpat beberapa menit yang lalu.
" thar,
kayaknya gue gajadi pergi,
ada lo disini,
kan sayang banget, "
Julian kembali menyeringai, lalu beranjak menuju ruang dapur yang berdekatan dengan ruang keluarga tempatnya duduk terikat.
Terdengar benda" dapur, entah apa itu bergesekan dengan benda lain.
Athar pias. berusaha positive thinking dan merapalkan dalam hati bahwa Julian masih waras, dan tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak kepadanya.
Hingga 15 menit berlalu, Julian kembali dengan tangannya yang membawa sepiring spagheti dengan siraman saus diatasnya dan juga segelas air putih.
Athar pikir, Julian akan makan untuk dirinya sendiri.
Tapi kenyataannya itu buyar ketika ia menyodorkan garpu yang terlilit spageti didepan mulutnya.
Aa
Mulut Athar terbuka menerima suapan itu. Mengunyahnya sambil memperhatikan Julian yang menurutnya aneh. Athar ingin menanyakannya pada laki-laki itu.
Suapan kedua.
Suapan ketiga." Bang Jul, "
" hm, "
" kok aneh, "
" masa sih, " Julian menyuapkan suapan keempat kemulutnya sendiri.
" enak kok, "
" bukan itu, "
" terus? "
" sikap bang jul, "
" perasaan Athar aja kali, "
....
" Thar,....gue sayang lo, " ucap Julian lirih.
" Tau, "
" Maaf ya, cuma bisa gue masakin spageti instan, "
" Motifnya apa? "
" Buat, nenggelemin umpatan buat gue yang udah nyampe tenggorokan lo, "
" Hah?, Oh, "
" Malem ini, lo jangan keluar, lagi ada razia masker, "
" Yaa trus, Apa hubungnnya ama ciduk, "
" Ciduk buat mandi, "
" Aku nanya serius, "
" Ya gue juga jawab serius, bener kan, "
" Aku salah ngomong, apa hubungannya keluar malem sama razia masker, kan kalo keluar pake masker ga di razia, "Ungkap Athar.
" Ya ada hubungannya pokoknya, lo nginep sini, nyokap lo udah kasih izin. "
" Ngapain juga Athar nginep sini, "
" Gue kangen lo, "
" Hah? "
" Jadi anak baik dulu aja:) "
Julian tersenyum tipis dihadapannya. Yang menurut Athar itu adalah senyum yang menenangkan.Tangan Julian menyentuh pergelangan tangan Athar yang diikat untuk dilepaskan. Tatapan yang tak pernah ada ujungnya, jika salah satu diantara keduanya tidak memutus kontak.
Inginku, tautan ini akan selamanya seperti ini.
teduh,
dan tenang.
Ok. Ini gaje🙂
Vote and coment skuyy👾[:)♡¸.-:^_*
KAMU SEDANG MEMBACA
Gɪᴍᴍɪᴄᴋ ; [Ripanthar]
Fanfic-g ℹ mm ℹ ck--oneshoot- 🐾[]•.,-RipanxAthar🐯🐼- "._🍛🎭〽-Ripanthar•☘🍮🍫•,√" ⚠⚠↪bxbcontent;boyslovethemes,mqho;);ripantharfanfic;bucinarea. ©™coverby@flydell_