11.Meisya

83 15 0
                                    


Berbahagialah tanpa merusak kebahagiaan orang lain wahai pelakor:)

"Pagi-pagi udah ada yang buat sirik aja nih" kata Bagas saat melihat kedatangan Aris yang membonceng Aluna ke parkiran.

"Syirik aee lohh" ucap Aris sambil memarkirkan motornya.

"Gak terima adek bang" ucap Bagas seraya menepuk dadanya seolah sesak.

Gavin yang merasa geli dengan ucapan Bagas pun menoyor kepala lelaki itu.

"Jijik gue Gas" ucap Gavin setelah itu mereka semua tertawa kecuali Bagas yang wajahnya terlihat kesal.

Saat sedang asik tertawa, mobil Gladis dan Safira tiba di parkiran di susul mobil Ajeng dan Kinara.

Gavin yang melihat Gladis akan keluar dari mobil pun segera berlari untuk membukakan pintu mobil yang gadis itu kendarai.

"Gaya lo Vin, Vin. Jadi asisten pribadi nya si Gladis lo sekarang?" Tanya Satya sambil menggelengkan kepalanya.

"Iri bilang boss!" Jawab Gavin.

"Ayang Bagas gamau bukain pintu mobil buat Safira?" Tanya Safira yang masih berada di dalam mobil.

"Buka aja sendiri, gausah manja" ketus Bagas membuat Safira mengerucutkan bibirnya lalu keluar dengan perasaan kesal.

"Bagas mah gak romantis ah!" Ucap Safira, kesal.

"Yaelah Fir, si Bagas mah mana bisa romantis sama cewek. Diamah romantisnya cuma sama si ot- mpphh..." Tiba-tiba Bagas membekap mulut Satya agar cowok itu tidak melanjutkan ucapannya.

"Girls, mending kita cabs ke kelas sekarang. Gue sama yang lain belum ngerjain PR nih" ucap Bagas yang masih membekap mulut Satya.

Para gadis itupun hanya mengangguk keheranan, lalu mereka pergi menuju kelas secara beriringan.

Saat melewati koridor, Aluna yang berjalan paling di temani Aris di samping nya itupun merasa risih karna lelaki itu terus saja mengganggunya, di tambah lagi tatapan para siswi yang menatap aneh pada mereka berdua.

"Ehh itu siapa yang jalan di samping Aris?"

"Mau dong di senyumin Aris juga kaya dia.."

"Halah.. masih cakepan gue kemana-mana"

Kira-kira begitulah bisik-bisik para siswi itu saat Aluna melintasi mereka.

"Lo bisa gak sih jalannya gausah deket-deket gue! Malu tau di liatin banyak orang" ucap Aluna pada Aris.

"Kenapa harus malu? Lo kan jalannya di temenin cowok palih ganteng di sekolah ini" ucap Aris, santuy.

"Serah!"

Tanpa mereka sadari, ada seorang gadis berambut coklat kemerahan sedang memperhatikan mereka dari kejauhan sambil tersenyum kecut.


* * *

Kini mata pelajaran di kelas Aluna siang ini adalah fisika, pelajaran yang tidak pernah Aluna sukai sejak duduk di bangku kelas 10 SMA. Rasanya mata Aluna selalu di buat mengantuk saat pelajaran ini di mulai.
Lihat saja, kini Aluna sudah menaruh kepalanya di atas meja dengan mata yang sudah terpejam.

Kinara yang melihat teman sebangkunya itu terdidur langsung menepuk-nepuk pundak  Aluna agar terbangun.

"Lun, bangun Lun. Nanti Lo bisa kena marah sama Bu Rini" ucap Kinara, namun tidak ada balasan dari Aluna.
"Udah masuk alam bawah sadar nih kayanya" gumamnya.

Kinara pun kembali membangunkan Aluna dengan menggoyang-goyangkan bahu gadis itu.
"Aluna bangun.."

"Hmm..." Karna merasa terganggu, Aluna mulai bangun dan membenarkan duduknya.

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang