15.Pertandingan antar sekolah

74 11 1
                                    

Karna kamu adalah penyemangat di setiap langkahku.

~Aris


Hi, guys.

Untuk para pembaca cerita Aluna, jangan lupa vote & share cerita "Aluna" ke temen-temen kalian ya, agar cerita Aluna ini banyak peminatnya dan makin banyak yg baca.

So, kalau makin banyak yang baca Author jadi makin semangat buat bikin part-part berikutnya.

Tanpa bantuan kalian, apalah daya ku yg kentang ini:(

Happy reading...

....

"Dia cewek gue"

Deg

"Dia cewek kesayangan gue"

Deg

Semua orang refleks langsung menolehkan kepalanya ke arah Aris yang tiba-tiba datang di tengah-tengah mereka dan mengklaim Aluna sebagai ceweknya.

Arispun mendekat pada Aluna, lalu menatap Devi dan Rea dengan tatapan tajam.

"Kalian udah dapet jawabannya kan? Kalo gitu kalian bisa pergi dari sini sekarang" ucap Aris dengan wajah datar, membuat Devi dan Rea langsung pergi menjauh dari sana tanpa sepatah katapun.

"Gas, udah jadi ceweknya tuh Gas" ucap Satya dengan ekspresi seperti orang kaget pada Bagas.

"Iya, Sat. Tapi kok gak ada bau-bau party atau traktiran nasgor bi Ijah gitu ya, Sat?" ucap bagas, ngode minta pajak jadian.

"Heh, jigong onta! Enak aja lo main klaim gue sebagai cewek lo di depan mereka! Nambah-nambah masalah di hidup gue aja tau gak" kata Aluna, sambil menatap garang Aris.

"Yaelah Lun, harusnya lo tuh bersyukur karna di klaim sebagai ceweknya aa Aris, cowok paling ganteng di SMA Garuda ini" ucap Aris dengan wajah super tengilnya.

"Idih, lo tuh PD banget sih onta!"

"Biarin! Wlee.." ucap Aris sambil menjulurkan lidahnya, dan begitulah seterusnya.

"Yah, kayanya gak bakal ada traktiran atau semacamnya nih Gas" ujar Satya sambil memasang wajah lesu.

"Iya nih Sat, ada benci yang belum berubah jadi cinta soalnya" ucap Bagas.

"Udah-udah, mendingan kita tinggalin aja mereka berdua. Pusing kepala gue lama-lama, ayo Nar ikut kita aja" ajak Gavin, lalu mereka pergi meninggalkan Aluna dan Aris yang masih berdebat tanpa ada hentinya.

"Si Jamal juga tau kalo gue tuh cowok paling ganteng di sekolah ini" kata Aris sambil menyebut-nyebut nama Jamal.

"Semerdeka lo aja deh, mendingan gue balik ke kelas dari pada harus ngabisin waktu gue cuma buat berdebat sama cowok tengil kaya lo!. Ayo Nar... Ehh, Kinara kemana? Gavin, Satya sama Bagas juga kemana? Kok pada gak ada sih" ujar Aluna, saat tak melihat keberadaan teman-temannya.
"Apa mereka pergi ya tadi? Ihh gak asik banget sih maen tinggal-tinggal aja" ujarnya.

"Itu tandanya mereka tau, kalau gue lagi pengen berduaan sama lo" ucap Aris.

"Serah" ucap Aluna lalu berjalan meninggalkan Aris.

"Ehh Lun, tungguin gue dong" Arispun mulai mengejar Aluna.

Dari kejauhan, ada dua orang gadis yang mengamati mereka dari atas koridor yang mengarah langsung ke lapangan.

"Gue harap, semuanya gak bakal hancur cuma gara-gara cowok. Gue tau hati lo sakit, tapi lo gak bisa memaksakan keadaan agar berpihak sama lo. Gue harap, lo bisa ngertiin ini" ucap salah satu dari gadis itu.

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang