13.Aris cemburu?

91 17 0
                                    

Terkadang apa yang dikatakan oleh hati tak pernah sejalan dengan apa yang kita pikirkan.


Bell istirahat berbunyi, membuat keadaan seisi kelas menjadi gaduh saat guru yang mengajar di kelas mereka telah keluar, begitupun kelas Aluna.

Para murid mulai meninggalkan kelas mereka dan pergi menuju kantin.

Kini Aluna dan Kinara sedang merapihkan buku mereka ke dalam tas.

"Ayok kita ke kantin" ajak Kinara setelah mengemas bukunya ke dalam tas.

Aluna hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lo serius gak kenapa-napa Lun? Dari tadi gue perhatiin lo banyak diem, gak rempong kaya biasanya" ujar Kinara merasa heran pada Aluna yang mendadak menjadi pendiam sejak masuk ke kelas.

"Gak tau ahh pusing!" ucap Aluna lalu keluar kelas meninggalkan Kinara yang masih menatapnya penuh heran.

"Dihh si ogeb! Gak jelas banget anjir" gerutu Kinara lalu menyusul Aluna.

Tak seperti biasanya Aluna bersikap seperti ini, Aluna itu gadis yang bar-bar dan cerewet, maka sangat membingungkan jika Aluna banyak diam seperti ini di tambah lagi Aluna gampang emosian hari ini.

Merekapun memasuki area kantin, dari sini Aluna dapat melihat Gladis, Ajeng dan Safira tengah duduk di bangku ujung kanan. Entah kenapa, saat melihat Gladis perasaan Aluna berubah menjadi kesal.

"Nar, lo ke sana duluan aja. Gue mau ke toilet sebentar" ucap Aluna lalu pergi meninggalkan Kinara.

"Kenapa sih tuh anak, aneh banget hari ini" gumam Kinara lalu berjalan menuju teman-temannya.

Sebenarnya Aluna pergi ke toilet bukan karena ingin buang air, hanya saja saat mengingat kala Gladis di bonceng oleh Aris tadi pagi membuatnya menjadi tambah badmood.

Duhh Aluna lo tuh kenapa sih? Masa cuma gara-gara Gladis di bonceng Aris tadi pagi lo jadi badmood gini sih.
Masa iya gue cemburu?. Batin Aluna.

Aluna menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Enggak... gue gak mungkin cemburu. Gue kan gak ada apa-apa sama si Aris" monolognya sambil berjalan menuju toilet.

Saat telah sampai di toilet, Aluna langsung membasuh wajahnya lalu memejamkan matanya, berharap penat di dalam dirinya menghilang.

"Heh Jubaedah! Gak usah sambil merem juga kali, Cuci muka aja sampe di nikmatin gitu"

Deg

Suara itu berhasil membuat Aluna terperanjat kaget dan langsung membuatnya menoleh ke belakang, menatap si pemilik suara itu.

"Gladis! ngagetin gue aja lo bangke" ucap Aluna seraya memegangi dadanya.

"Hehe.. Sorry Lun. Abisnya lo cuci muka aja sampe di hayati gitu" ucap Gladis cengengesan.

"Lo mau ngapain ke sini?" tanya Aluna.

"Ya mau buang air lah, masa iya mau jajan" kata Gladis lalu memasuki toilet yang kosong di sana.

Aluna masih berdiri di sini untuk menunggu Gladis. Ia ingin bertanya langsung pada gadis itu kenapa dia bisa datang ke sekolah bersamaan dengan Aris tadi pagi.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Gladis keluar dari toilet itu.

"Loh, Lun. Kok lo masih di sini? gue kira lo udah keluar" tanya Gladis.

"Umm... Anu...Gue.."

"Lo pasti mau nanyain tentang kenapa gue bisa dateng ke sekolah bareng Aris tadi pagi?" tebak Gladis, tepat sekali.

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang