Her Decision

11 0 0
                                    

Sementara itu Alex udah ngobrol berdua sama Ezra. Mereka sengaja menjauh dari tempat camp biar bisa bicara leluasa. 
"Kata Andrew kamu nangis tadi?" Sahut Alex sengaja mengejek
"Nggak" Ezra masih tetap saja menunduk karena malu kalau Alex sampai melihat mata merahnya bukti bahwa dia memang habis menangis
"Nggak salah lagi ya?"kata  Alex sembari mengacak-acak rambut Ezra "Kok  jadi cengeng gini sih? Sejak kapan? Kayaknya Ezra yang aku kenal dulu gak kaya gini deh" lanjutnya
"Gak papa"
"Gak papa tapi nangis. Kenapa? Mereka ninggalin kamu? Yaudah berarti pas dong kamu ikut sama kita aja. Teman-teman aku jauh lebih baik kok dari mereka. Kamu udah lihat sendiri kan. Aku sih gak meragukan Andrew ya, tapi yang lain gak tau deh. Udah ya ikut kita aja"
"Tapi ka.."
"Apa? Mau bilang gak enak?" Potong Alex dan hanya dijawab anggukan sama Ezra
"Sejak kapan sih Ezra yang aku kenal berubah jadi over gak enakan kaya gini? Emang kamu yang minta ikut? Nggak kan. Kita yang ngajak kamu. Kamu ingat Erick, Bobby sama Sam? Mereka berapa kali minta kamu buat ikut. Mereka malah senang kalau kamu ikut jadi gak ada tuh yang namanya gak enakan"
Ezra diam. Memang benar bahwa Erick dan yang lain nya beberapa kali meminta dia untuk ikut mereka touring. Katanya sih biar rame. Kalau kata Erick dia udah bosan liat muka yang itu-itu lagi. Jadi kalau Ezra ikut dia bakal ada teman baru yang bisa diajak ngobrol.
"Nih dengerin kakak. Kakak sahabatan sama merekab itu udah lama. Jadi aku udah tau mereka gimana. Kalau mereka gak suka sama seseorang pasti bakal langsung bilang gak suka. Nih aku kasih tau ya. Sebenarnya rencana awal nya kita naik tuh rada rame. Ada beberapa orang lagi yg mau ikut. Tapi karena ada yang Sam sama Erick  gak suka kalau orang itu ikut, jadinya mereka gak ikut. Nah sekarang kondisinya justru mereka yang ngajak kamu ikut kan? Itu artinya mereka senang sama kamu Zra. Sampe sini paham?" 
Lagi lagi Ezra mengangguk. Dia baru sadar kalau dia memang terlalu overthinking. Sekarang dia tenang setelah mengetahui kalau teman-teman Alex gak seburuk yang dia kira.
"Please ikut ya. Setelah melihat apa yang teman-teman kamu lakukan aku malah gak bisa ninggalin kamu sama mereka. Aku heran deh kamu kenapa bisa berteman sama mereka sih? Kalau mereka memang teman kamu, mereka gak akan ngelakuin itu. Kaya gak ada waktu lain aja buat naik lagi" sahut Alex sedikit emosi
"Kaa…" kata Ezra sembari menarik lengan Alex agar tidak emosi lagi. 
"Sorry. Gue terlalu emosi ya?" Tanya Alex sembari senyum 
"Hhhm" jawab nya sembari mengangguk
"Jadi ikut kan?"
"Tapi beneran gpp kan?"
"Iya gpp Zra. Kamu gak percaya sama kakak?"
"Bukan gitu ka. Tapi kan tetap aja aku gak enak udah nimbrung di liburan kalian"
"Percaya sama kakak. Mereka tuh yang disana pasti bakal senang tau kamu ikut, bahkan kayanya mereka lebih pengen kamu ikut daripada aku" jawab Alex terkekeh sembari menunjuk teman-teman nya
"Jadi ikut ya?" Tanya Alex lagi dan dijawab anggukan oleh Ezra
"Gitu dong. Ini baru Ezra yang selama ini aku kenal. Sekarang kita balik ke tenda ya. Biar aku yang ngomong sama Andrew. Sekalian kamu beres-beres kan. Nanti kamu turun bareng kita aja" jelas Alex dan Ezra hanya mengangguk dan mengikuti Alex kembali ke tenda
"Oh iya satu lagi. Nanti kamu balik ke Bandung nya bareng kita aja. Aku, Sam sama Chandra bakal ke Jakarta dan kita bawa mobil. Jadi kamu ikut kita aja ya. Nanti aku kasih tau Andrew biar gak usah nyusul kamu ke Jogja"
"Oke"
"Good. Ayok"
Sesampainya di tenda, Alex menjelaskan ke Andrew kalau Ezra akan ikut sama dia. Juga mengenai kepulangannya yang juga akan bareng sama mereka. Jadi Andrew dan kawan-kawan gak perlu menyusul ke Jogja. 
"Yakin Zra?" Tanya Andrew
"Iya. Aku ikut ka Alex aja. Gak usah khawatir"
"Oke. Kalau ada apa-apa jangan lupa kabarin ya"
"Sip" sahut Ezra sembari mengacungkan jempolnya

Setelah itu mereka mulai beres-beres dan bongkar tenda karena akan segera turun. Sedangkan Alex dan tim masih bersantai. Kemungkinan mereka akan turun sebentar lagi karena mereka masih sibuk dengan makanan mereka. 
Semuanya selesai dan kembali bersih. Ezra juga sudah beres dengan tas carrier nya yang tidak terlalu besar. Mungkin hanya berisi keperluan nya sendiri.
"Kita duluan ya" sahut Andrew sembari mendekat ke Ezra 
"Iya hati-hati kalian"
"Bye Ca. Sampai ketemu di Bandung" sahut Mini 
"Bye ka. Hati-hati ya"
"You too"
"Gue titip dia ya" kata Andrew ke Alex
"Dia aman sama gue" jawab Alex percaya diri

Fallin' All in youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang