Short Holiday 2

17 0 0
                                    

Sesampainya di tujuan, kami disibukkan dengan acara foto-foto yang diinisiasi oleh Erick. Katanya sih buat kenang-kenangan kalau dia pernah ke tempat ini sama cewek . Ya you know lah siapa maksud nya. Kalau udah menyangkut Ezra, dia melupakan kami para sahabat nya ini. Kurang lebih 1 jam kami menghabiskan waktu di Batu Pandang ratapan angin, kami memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat wisata yang masih satu area dengan telaga warna. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke wisata alam Lubang Sewu. Salah satu tempat wisata instagramable dengan pemandangan batu karang di berada di sepanjang waduk Wadaslintang.  Beruntung masih musim kemarau jadi kami bisa menikmati keindahan alam yang satu ini. Kami menghabiskan waktu cukup lama disini sembari menunggu senja tiba untuk menikmati sunset.

 Kami menghabiskan waktu cukup lama disini sembari menunggu senja tiba untuk menikmati sunset

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Zra coba berdiri disitu. Badan nya hadap depan rada miring gitu terus muka noleh dikit kearah kamera ya"  sahut Chandra memberi arahan yang langsung diikuti oleh model dadakan itu.
"Bagus gak ka?"
"Bagus bagus" jawab Chandra puas menunjukkan hasil jepretan nya ke gue dan gue mengakui kalau hasil nya memang bagus. Gue langsung ngasih 2 jempol kearah Ezra untuk menuntaskan rasa penasaran nya.
Dari awal kita sampai disini, Chandra sudah sibuk jadi fotografer untuk 3 model dadakan itu, siapa lagi kalau buka Erick, Bobby dan Ezra sebagai pendatang baru. Sedangkan gue dan Alex hanya ikut beberapa kali kalau kita lagi foto bareng rame-rame karena memang gue dan Alex tergolong orang yang tidak terlalu suka difoto. Gue sendiri lebih suka fotoin orang daripada difoto. Dan gue lebih suka liatin dia yang lagi foto daripada harus ikut berpose di depan kamera.
Selagi Chandra sibuk dengan Erick dan Bobby, tiba-tiba dia minta tolong buat difotoin dengan latar belakang waduk dan dengan senang hati aku mau fotoin dia.
"Ka boleh tolong fotoin aku disitu gak? Tapi air waduk sama gunungnya harus dapet ya ka" katanya sembari menyerahkan hp nya yang sudah dalam mode kamera on.
"Oh iya boleh dong" jawabku bersemangat dan menerima hp nya. Dia mulai mencari angle yang pas dan memintaku untuk berdiri di tempat nya sekarang.
"Ka sini. Ambil fotonya dari sini ya"
Gue mengangguk mengiyakan dan segera mengarahkan kamera ke dia yang sedang sibuk berpose.
Cekrek.. cekrek
Beberapa kali gue mengambil foto dia dengan berbagai gaya dan ketika dia minta untuk foto ulang pun gue gak keberatan sama sekali. Justru gue seneng karena bisa liat dia dengan berbagai ekspresi seperti sekarang. Cantik dan lucu.
"Ka mau liat dulu" sahutnya yang tiba-tiba udah ada di sebelah gue dan sedang mengadahkan kedua tangan nya menunggu kamera yang saat ini lagi gue pegang.
"Kaaa mau liat" katanya lagi dengan nada manja nya yang buat gue makin gemes
"Oh iya sini sini" jawab gue kemudian
Dia mulai melihat satu per satu hasil jepretan gue tadi sembari senyum senyum puas.
"Bagus kan?" Tanyaku dengan pede
"Iya bagus banget ka. Suka semuanya" jawabnya dengan senyum lebar nya menandakan kalau dia memang sesuka itu dengan hasil nya. "Thanks ka" sahutnya lagi dan kubalas anggukan.
"Sekali lagi boleh ya?" Tanyanya dengan muka lucunya menunjukkan kalau dia lagi  memelas biar gue iyain. Gue sadar kalau bagaimanapun dia tetap sama kaya cewek pada umunya kalau soal foto, ambil foto sebanyak-banyak nya padahal yang di posting paling cuma 1 atau 2 wkwkw.
"Boleh ya?" Tanya nya lagi karena aku gak ada jawaban dari tadi
"Iya iya kakak fotoin. Muka nya gak usah melas gitu dong" jawab gue akhirnya tidak bisa menolak. Kayanya tanpa dia memelas pun gue gak akan nolak deh. Udah gue bilang kan kalau gue justru seneng. "Emang dasar bucin lu Dave" hati kecil ku mengejek jiwa kebucinanku
"Makasih ka. Baik deh" katanya dan mulai berjalan tidak jauh di depan gue berdiri sekarang. Gue bingung. Katanya mau foto lagi. Kok malah masih disini. Gimana ceritanya nya mau foto tapi dia deket banget di depan gue. Mau foto close up apa ya.
"Ka butuh properti" sahutnya sedikit maju dan tiba-tiba melakukan sesuatu diluar dugaan gue.  "Pinjam ya" sahutnya sembari memegang tangan kiri gue yang memang sedang menganggur. Sumpah dia bikin gue kaget sekaligus seneng. Gak pernah terbayang sama gue kalau dia bakal ngelakuin ini. Gue kaget tapi gue suka. Banget. Akhirnya setelah gue berusaha menenangkan hati dan jantung gue yang super kerja ekstra ini, gue mengarahkan kamera untuk memotret kembali model yang saat ini sedang memegang tangan gue.
Cekrek..
Aku melihat hasilnya dan tersenyum sendiri. Sempurna

Aaaah gue makin jatuh sama pesona gadis ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaaah gue makin jatuh sama pesona gadis ini. Kenapa dia harus semanis ini sih. Kenapa juga gue yang harus salah tingkah begini padahal dia pegang tangan gue cuma sebagai properti doang. Tingkat kebucinan mu sudah gak tertolong Dave.
"Aaah suka banget" tiba-tiba dia udah ada di sebelah gue ikut melihat hasil foto tadi.
"Kakak ada bakat jadi fotografer nih" lanjutnya sembari mengalihkan pandangan nya ke arah gue. Gue  juga melihat dia dan yah pandangan kita bertemu. Dia dengan wajah polosnya dan mata bulat indahnya. Cantik. Cantik banget. Aaah Dave lu jatuh lagi.
"Ka kok bengong sih" katanya sembari memegang lenganku berusaha mengembalikan kesadaran si bucin yang sampe saat ini masih terpesona akan mahluk ciptaan Tuhan di depan nya ini.
"Oh eh  iya kenapa kenapa?" Tanya gue  menyembunyikan kegugupan gue karena ke gap tadi
"Kakak kenapa liatin aku gitu? Ada yang aneh ya?"
"Gak. Kamu cantik"
Oh no. Keceplosan kan. Dave Dave. Kenapa sih tiap deket dia semua nya serba gak kekontrol gini.  Gue liat dia yang saat ini kayanya lagi menahan malu. Mukanya udah memerah dari tadi. Tapi dia masih diam aja. Gak merespon sama sekali ucapan gue.
"Serius kamu cantik Zra" ucap gue lagi. Karena udah terlanjur keceplosan ya sekalian aja di perjelas
" Apa sih ka. Jangan buat aku geer ah" sahutnya dengan wajah yang masih menunduk. Keliatan banget masih malu
"Beneran. Suer gak bohong" sahut gue tersenyum dan mencoba berbicara sesantai mungkin untuk mengurangi kecanggungan diantara kita
"Kaaaa.... udah ah"
"Kenapa? Kok mukanya merah?"
"Malu tau"
"Kenapa malu?"
"Ya malu kakak muji muji kaya gitu. Nanti kalau aku baper gimana?"
"Ya gpp. Kalau kamu baper ya bagus dong. Kita bisa baper bareng-bareng"
"Kaaaa..."
Astagaaa.... rasanya pengen banget ketawa saat ini melihat bagaimana polosnya dia dan bagaimana sikap malu-malu nya yang menggemaskan itu.
"Hahaha iya maaf maaf"
"Nyebelin banget sih"
"Lah kok nyebelin. Kan aku cuma jujur aja"
"Udah ah jangan di bahas lagi"
"Hehehe iya iya. Gak lagi. Jangan ngambek" sahut gue sembari mengacak rambutnya yang langsung mendapat tatapan galaknya yg menurut aku tetap menggemaskan. Aku tertawa puas banget sampe sakit perut. Bahagia banget gue hari ini. Kayanya salah satu hari terbahagia gue selama hidup. Dan itu karena dia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fallin' All in youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang