Serendipity

509 79 442
                                    

Être Heureux

Setelah kejadian tak menyenangkan tadi pagi di koridor, Luhan kemudian mendapatkan kelasnya setelah mencuci muka sembabnya di kamar mandi.

Entah dia harus berbahagia atau tidak, tapi lelaki itu berada dikelas yang sama dengannya, termasuk Baekhyun.

Wanita Byun itu dengan ceria berada disekitar kedua orang tinggi itu.

Satu nama masih melekat dalam benak Luhan, dia tahu itu Oh Sehun dan yang bertelinga lebar mungkin adalah sahabat lelaki putih pucat itu.

Baekhyun tertawa begitu lebar menghadap Sehun yang ada jelas berada disamping kanan wanita itu, sedang lelaki bertelinga peri yang duduk diatas meja sesekali menimpali candaan.

Walau Oh Sehun hanya selalu diam dengan dingin, tapi kedua temannya itu seperti satu paket sehingga riuh menyenangkan membuat siapapun iri.

Termasuk Luhan.

Karena ia hanya menyendiri dibagian pojok ruangan.

Tidak sedikitpun bahkan inginnya untuk mencari teman saat sejak dulu dia tak pernah memercayai siapapun.

Jadi pelampiasannya hanyalah jendela dengan pemandangannya yang menenangkan.

Bahkan angin yang menyapa melalui jendela menuntunnya untuk menikmati dengan menutup mata.

Rambut tergerainya menjadi pengiring dirinya begitu menjadi cantik dan bersinar.

Beberapa orang menjadi kagum tapi jelas beberapa juga memandang sangsi, jelas menjadi iri dan sangat tak menyukainya.

Être Heureux

Pembelajaran dihari pertama adalah apa yang selalu membuat gugup.

Tentang guru baru dan lingkungan baru.

Tapi itu tidak pernah berlaku bagi Oh Sehun yang tak pernah memedulikan sekitar.

Dia bukan seorang yang mau repot untuk hal yang sepele termasuk beberapa orang yang selalu menatapnya puja pun penuh pengharapan.

Dengan bawaan yang dingin juga tubuh yang tinggi walau kurus itu membuat semua orang tak melepas pandang.

Bagaimana rahang lancip dengan alis tajam itu begitu melekat seperti paket yang sempurna?

Tapi Oh Sehun menjadi terganggu saat tak jauh darinya seseorang sejak awal tak berhenti menatapnya.

Semua orang kemudian menahan jeritan saat Sehun berdiri dan menuju satu bangku dipojok yang Luhan tempati.

"Berhenti menatapku seperti kau melihat hantu! Aku sangat tak nyaman." suara itu datang dengan tak ramah.

Luhan mengerjapkan matanya tanda dia kebingungan.

Dia bahkan tak sadar telah terlalu mamaku tatap pada lelaki itu dan sudah berdiri sangat lekat.

"Shixun.." Luhan meraih rahang itu dan semua orang menjadi saksi bahwa itu adalah hal diluar prediksi.

Oh Sehun menepis kasar tangan itu dengan alis yang menukik tajam "Lancang!"

Dia tak pernah suka untuk siapapun yang menyentuh privasinya termasuk anggota tubuhnya tanpa permisi.

Sehun kemudian meninggalkannya untuk menanggung semua tatap tak suka untuk Luhan.

Byun Baekhyun satu yang kentara dengan decihan juga tangan yang terlipat di dada.

Memandang wanita Xi itu penuh peringatan.

Être HeureuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang