It's Okay

291 57 135
                                    

Être Heureux

Pramusaji datang menjeda semua pembicaraan yang sedang berlangsung.

Oh Sehun tak selera dalam menyantap kudapannya sebab Xi Luhan selalu berkeliaran dikepalanya.

Tapi dia juga bukannya tak tahu bahwa ayahnya sedang mengalami masa sulit dalam urusan bisnis maka dari itu hal ini terjadi selain keputusannya yang terburu.

"Sehun, bagaimana Yoona menurutmu?" Nyonya Kim Sunny bertanya dengan lembut.

"Aku rasa dia cantik dan baik tentu saja nyonya." Oh Sehun jujur dengan penilaiannya.

Senyum yang serupa indah itu terbit dan Oh Sehun sekarang tahu darimana Yoona mendapatkannya.

Jemari lentiknya bermain diantara ujung mini dress yang dikenakan. Yoona merasa berdebar dihatinya sebab pujian itu. Wajahnya bahkan sudah bersemu merah.

Santap malam hidmat dilaksanakan walau diselingi beberapa obrolan mengenai bisnis.

"Jadi kapan kalian akan menentukan tanggal pertunangan?" Tuan Kim yang tak pantang menyerah kembali mengangkat topik pembicaraan. 

Oh Sehun yang telah lama berhenti menyentuh makanannya memantapkan diri "Tuan maaf, tapi kami tidak sedekat itu. Aku mungkin juga tak akan melanjutkan hal ini lebih jauh sebab aku sudah memiliki yang lainnya." Pendiriannya benar tangguh.

Oh Yunhoo disana hanya mengamati, pikirnya urusan dengan koleganya bisa diselesaikan nanti yang utama adalah kenyamanan sang putra.

Raut Kim Changmin berubah seluruhnya. Tak ada lagi senyum ramah seperti sebelumnya, hanya ada tatap yang tajam. "Kau mempermainkanku? Mempermainkan anakku? Oh!?" Gelegarnya menandakan seberapa jelas ia murka.

"Tuan Kim maaf-"

"Tidak. Itu bukan salahmu Dad. Aku yang akan bertanggung jawab dan meminta maaf." Oh Sehun rela berlutut menggantikan sang ayah, agar orang yang berharga baginya tidak terlihat menjadi rendah. Dia yang akan berkorban. Lalu menunduk dalam.

Permintaan itu tak tersambut baik. Tuan Kim memilih bangkit dan meninggalkan semua orang setelah satu ancaman mutlak "Kau mempermalukan anakku sampai sejauh ini. Aku akan menarik seluruh saham milikku diusahamu!"

"Appa..." Yoona meringis sebab kejadiannya tak ia harap sejauh ini.

"Yoona-ah.. Appa tidak menerima kebaikanmu untuk lelaki sepertinya. Ayo pulang nak." ayah yang sejatinya sangat menyayangi sang putri. Meminimalisir sebuah luka.

Lalu Yoona dengan rasa tak rela memandang gelisah pada Oh Sehun yang masih menunduk dan perlahan menyusul langkah sang ayah.

Nyonya Kim hanya beberapa kali menarik nafas dan tak lagi berujar apapun.

"Dad, maaf." Oh Sehun entah mengapa menjadi mudah mengucap maaf beberapa waktu terakhir.

"Itu bukan salahmu nak. Kau sudah melakukan hal yang baik." Senyum teduhnya datang dan Oh Yunhoo memberikan dua jempol untuk keputusan yang anaknya ambil.

Lalu didalam mobil milik keluarga Kim semua orang menjadi panik, sebab Yoona menjadi tak sadarkan diri untuk sakit yang ia miliki sejak lama.

"Nak.. Bertahanlah, ibu mohon." Kepanikan yang konsisten jika menyangkut Yoona dengan kambuhnya.

Être Heureux

Dengan penatnya Oh Sehun memilih area balap sebagai pelampiasan.

Kai dan Ian disana memantau bagaimana laju pertandingan yang sedang berlangsung ditemani beberapa kaleng bir.

Oh Sehun yang baru datang mengambil salah satunya dan menenggaknya begitu saja.

Être HeureuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang