I

3K 262 6
                                    

Jaemin memegangngi dada kirinya
Detakan jantungnya begitu keras dengan lengan yg berkeringat dan mata yg masih melotot kaget

Sial! Kenapa jisung tak mengunci pintu nya?!

Kepala bersurai pink itu menggeleng mengundang tatapan bertanya haechan yg sedang menuruni tangga diikuti renjun dibelakangnya

"Kepalamu bisa lepas jika kau menggeleng kuat seperti itu" jaemin tersentak dengan wajah memerahnya
"Ada apa?" melihat haechan yg hendak menghampirinya. Jaemin buru2 berjalan melewati haechan

"Aneh sekali dia hari ini" haechan menghela nafas pelan
"Jangan dipikirkan hyung" renjun mengusap lengan haechan lembut
"Hm" mereka berjalan beriringan menyusul jaemin yg lebih dulu berjalan menuju dapur

Mereka mau makan siang omong omong dan jaemin berinisiatif untuk mengajak chenle makan bersama tapi sialnya

Mata bulatnya justru melihat tubuh polos jisung yg bergerak liar diatas tubuh mulus chenle yg sama polosnya

Bahkan wajah chenle memerah dengan kepala mendonggak ketika jisung menyesap kuat puting susu nya

Jaemin menampar pipinya beberapa kali hingga ditamparan berikutnya tak mengenai pipinya justru mengenai

"Haechan?"
"Apa yg kau lakukan? Menampar wajahmu sendiri?" jaemin berkedip bingung
"Hyunggg laparrrr" renjun menarik pelan ujung baju haechan yg berada dihadapannya dengan lengan kiri yg mengusap ngusap perutnya

Haechan mengalihkan pandangannya dari jaemin yg terdiam melihat tingkah renjun
"Hm ayo makan" lengan berurat itu menuntun renjun untuk duduk dipangkuannya tepat di sebrang jaemin

"Ck dasar anak kecil! Duduk lah sendiri dan ambil nasimu! Dsar manja" renjun mendelik

Manik rubahnya menatap haechan yg juga sedikit menunduk melihatnya

"Hyunggg ingin aku suapi?" mata itu berkedip beberapa kali membuat jaemin yg melihat itu tepat didepan matanya dibuat geram bukan main

Prank

Tang tang

"Berhenti merengek seperti bocah sialan! Haechan seperti sedang merawat anaknya sendiri!"
"Jaemin jaga ucapanmu"
"Kenapa? Kau marah aku berbicara kasar padanya?" alis haechan menukik dengan tatapan tajam mengintimidasi menatap bola mata jaemin yg juga sedang menatapnya

"Hyung.."
"Kau lihat? Kau berniat mencari pemuas nafsu kan? Tapi apa yg kau dapat? Bocah ingusan yg suka merengek?"

"Jaemin.."
"Kenapa? Kau mau marah padaku?"
"Jean"
"Dengar bocah sialan jangan merengek pada haechan dihadapanku! Kau itu hanya anak ingusan yg haechan beli dipasar gelap! Berhenti bertingkah manja padanya kau hanya pemuas naf-"

Trangggg

"Jaga bicaramu na jaemin" jaemin mendengus dengan mata bergetar menatap mata haechan yg menatapnya semakin tajam

Jaemin membanting sendok yg semula berada digenggamannya ke lantai berwarna cream itu
Dengar kasar mendorong kursi makan yg ia duduki hingga terjatuh kelantai dan langkah kaki lebar yg diambil jaemin menaikki tangga

Brakkk

Pintu itu tertutup rapat dengan dentingan keras hingga membuat getaran pada gelas yg berisi air dimeja makan

Haechan tertegun sebelum mengambil nafas panjang
"Maaf ini salahku seharusnya aku bisa menjaga sikapku dihadapan kekasihmu" alis haechan terangkat sebelah mendengar penuturan renjun

"Kekasih?" kepala itu mengangguk
"Iya jaemin" haechan tak menjawab perkataan renjun
Renjun turun dari pangkuan haechan dan mendudukan dirinya di kursi yg berada disebelah haechan

IT's beautiful dare🔞||•hyuckren!!!||nahyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang