P

2.4K 209 22
                                    

Jisung menggeram marah kala mendengar suara orang disebrang teleponnya

"Berikan hukuman jg pda theo dan bunuh jack. Aku tak bisa pergi kesana"

"Kurasa ada dalang lain disini verrick"

"Apa kau sudah memeriksa cctv rumah sakit?" orang disebrang sana mengangguk dengan lengan yg mengotak atik komputer

" ya dan kurasa kau akan terkejut setelah tau siapa yg berbicara dengan anak itu kemarin" jisung mengerutkan dahinya

"Jangan mengirimnya lewat email atau pesan kau tau dia hacker yg hebat bahkan jean dan dao pun tertipu olehnya" orang disebrang sana tertawa pelan

Memori jisung kembali memutar kejadian dimana ia melihat renjun yg berbicara dengan seseorang berpakaian serba hitam di ujung tangga menuju basemant rumah sakit

"Kita bertemu nanti. Aku akan menghubungi mu setelah deon kemari"

"Baiklah. Sebaiknya kau lebih mengawasi deon lagi kurasa dia dalam bahaya jika dia tak menyadari hal janggal ini"

Jisung menggigit bibir bawahnya

"Dan sebisa mungkin jangan beri tau hal ini pada deon karna dia pasti akan lngsung menangkap pelakunya kau tau dia bagaimana"

Benar

Jika haechan tau maka dia akan langsung menyergap sang pelaku tanpa menunda nunda waktu

"Sepertinya ada yg menguping pembicaraan kita park. Berhati hatilah"

Panggilan itu terputus

Jisung melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar rawat jaemin kembali


"Aku tau kau mendengar apa yg kuucapkan dery" jisung tersenyum miring sebelum meninggalkan koridor sepi itu

Seseorang dibalik tembok dibelokan koridor menggeram dengan mata yg berkilat marah

"Sial..."

XXXXX Or2

Jaemin sudah dipindahkan kekamar rawat intensif vvip

Keadaannya sedikit membaik meski belum kunjung sadar dan masih butuh perawatan intensif

Ceklek

Tubuh tinggi itu memasuki ruangan putih itu
"Darimana?" chenle bersedekap menatap jisung yg sedang menutup pintu itu kembali

"Ada telfon penting sayang" chenle mengangguk paham

Ceklek

Jisung menyerngitkan dahinya kala melihat renjun yg berada digendongan haechan yg baru saja memasuki ruang rawat jaemin

Haechan menurunkan tubuh mungil itu disisi chenle yg duduk di sofa hitam di samping kiri pintu

Haechan menatap jisung sambil menaikkan sebelah alisnya dengan pandangan bertanya
'Ada apa?'

"Knp kau menggendong renjun?" haechan berdecak memalingkan wajahnya kearah jaemin yg masih tertidur
"Kalian tidak habis melakukan itu kan?" kepala renjun menunduk dalam

Chenle melotot menatap jisung
"Kenapa? Kau juga mau? Silahkan pulng dan lakukan dirumh bersma chenle"

"Uhukkk" chenle mengusap2 punggung sempit renjun

Pipi chenle bersemu

Apa apaan mereka ini

"Baiklah sayang ayo pulang" chenle menggeleng ribut dengan rambut lembutnya yg bergoyang lucu

IT's beautiful dare🔞||•hyuckren!!!||nahyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang