❗DANGER❗

518 72 2
                                    

ADEL POV
Sudah tiga hari aku tidak masuk kampus, tidak menghidupkan HP, tidak keluar apartemen.
Aku bersyukur kak Yohan tidak mendatangiku saat ini.

Aku sungguh tak tahu apa yang aku inginkan, apakah berpisah adalah jalan terbaik untukku dan kak Yohan?
Tapi bagaimana menjelaskan kepada Bapak Ibu serta Papa Mama?
Dan bagaimana hatiku yang terlanjur menyukai kehadiran kak Yohan.

Aku meraih telpon apartemenku.
'Antar aku ke kampus' ucapku begitu terdengar kata Halo.

Di Kampus
'Akhirnya kau masuk juga Del' kata Amel memelukku erat.
Aku membalas pelukannya tapi tetap tak membuka mulutku.
Lalu, Theressa, Anna, Maria juga memelukku.
'Semua akan baik-baik saja' kata Anna.
Aku mengangguk dalam pelukan mereka.

Waktu berlalu begitu cepat.
Saatnya pulang, akan tetapi ada seseorang yang berdiri didepanku.
'Hi Adel, kau kemana saja?' Tanya kak Andy.
Aku tak menjawabnya, karena sungguh aku tak tahu apa yang harus aku bicarakan dengannya.

'Ayo ikut rapat HIMA sore ini, event kita seminggu lagi' ucapnya.
Aku mengangguk.
'Aku ada rapat HIMA, kalian duluan saja' ucapku pada teman-temanku.
Semua mengangguk dan beranjak pulang.

Pukul 23.30 WIB
Sudah malam ternyata, akhirnya rapat HIMA selesai.
'Ayo semua kita rayakan ultah Andy' teriak Adam.
'Adel, lu ikut ya, temani Tari, kasian dia cewek sendiri' lanjutnya.
Tari menoleh kearahku, tersenyum dan mengangguk.
'Ayolah, ini ultahku lo Del' kata kak Andy.
'Oke' jawabku.

'Kita ke BAR?' Tanyaku pada Tari setelah sampai ditempat dimana kak Andy merayakan pesta ultahnya.
Tari bingung lalu mengangguk.

'HAPPY BIRTHDAY!!!' Teriak teman-teman kak Andy.
'Ini minum' kata Adam.
'Aku tak minum alkohol' jawabku.
'Ini bukan alkohol, cobalah' paksa Adam.
Aku menoleh ke arah kak Andy,
'Iya, bukan alkohol' katanya.
Akhirnya aku meminumnya, rasanya aneh, aku terbatuk.

Entah berapa lama tiba-tiba aku sangat pusing.
Kak Andy memapahku, entah dibawa kemana
Tubuhku lemas dan aku tak bisa bicara.
Ada apa dengan tubuhku?

Lalu kak Andy meletakkanku di kasur.
Tunggu dulu apa yang akan dia lakukan.
'Let's see, you are my birthday gift. Enjoy' kata kak Andy perlahan-lahan membuka bajuku.

Ya Tuhan tolong aku, aku meneteskan air mata.
Tak bisa berteriak.
'Mine' katanya sambil memaksakan ciuman .
Kak Yohan tolong aku.

'Hen...ti...kan Ah' aku bisa megatakannya, tapi tubuhku terasa sangat panas.

BUG
BUG
BUG

Itulah suara yang aku dengar, aku membuka mata melihat kak Andy sudah tak ada diatas tubuhku.
'Del, bisa dengar aku? Buka matamu' suara ini suara kak Bayu.
Aku kembali meneteskan air mata.
Aku selamat.

Lalu aku membuka mata lagi, kulihat kak Yohan
Demi Tuhan aku sangat bahagia melihatnya menyelamatkanku.
'Kak.... Pa...nas' ucapku.
Lalu kurasakan tubuhku dipapah dan diletakkan di bathub.
'Ini akan membantumu' katanya.
Aku menutup mataku kembali

YOHAN POV
Tiga hari tanpa kabar dari Mawar.
Bodyguardku bilang dia tak meninggalkan apartemen.
Berarti dia benar-benar ingin sendiri.
Aku membiarkannya, karena bila aku mendatanginya dia akan semakin jauh.
Aku menyibukkan diri dengan kerjaan.

Pukul 01.00 WIB
Aku kembali pulang ke rumah.
'Bang!' Teriak Amel.
'Kenapa belum tidur?' Tanyaku.
'Lihat' katanya menyerahkan HPnya padaku.

Tari
Selamatkan Adel
THE BAR
SOS

Begitu bunyi pesannya.
Mataku terbuka lebar.
'Ini baru saja dia kirimkan, gue ga bisa menelponnya' jelas Amel.
'Lu siap-siap, kita akan kesana' ucapku.
Amel mengangguk.

🥀MAWAR🥀 [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang